BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 05 Juni 2009

Undercover Status

Saat ini aku sedang duduk di bangku kuliah, jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP di salah satu PTS di Malang. Aku mulai menyadari bahwa aku ini seorang gay sejak aku pindah ke kota Malang ini. Tapi aku selalu berusaha untuk ngebuktiin kepada orang lain dan juga selalu bilang kepada diriku sendiri bahwa aku ini bukan sejelek seperti yang masyarakat kira. Meski aku nggak berani untuk mengatakan kepada orang lain bahwa aku ini gay, soalnya aku takut dan nggak berani mengahadapi orang-orang yang tahu bahwa aku ini gay.

Aku takut kalau mereka bakal ngejauhin aku dan nganggap aku ini seperti virus yang harus dijauhin dan ditinggalin, atau dianggap sebagai aib. Itulah alasan kenapa aku ini jadi sedih dan kesepian soalnya aku nggak tahu harus lari kemana dan cerita ke siapa soal masalah yang aku hadapi ini. Tapi aku berharap suatu ketika aku bisa ngedapetin seorang laki-laki yang dapat bersikap sebagai gentleman yang bisa mencintai aku dan mengasihi aku apa adanya.

Farhat adalah seorang cowok yang cukup populer di kampus dan juga kebetulan sekelas denganku. Pertama kali aku ngelihat dia, aku langsung beranggapan kalo dia itu orangnya cool tapi mungkin juga agak-agak sombong, aku nggak begitu yakin soal itu, tapi one thing for sure… I really want him to be my best-friend, itulah yang aku inginkan sejak dulu.
Banyak sekali cewek di kampusku yang suka sama Farhat, soalnya selain orangnya supel dan gampang banget bergaul serta berbaur sama orang lain, Farhat juga adalah cowok yang suka banget sama yang namanya olah raga terutama basket. Sering kali di kampus diadain kompetisi bola basket dan terus terang aja pas waktu dia maen banyak banget cewek-cewek yang bisa dibilang crazy banget ama dia. Dan tentu saja aku juga setuju ama cewek-cewek itu. Menurutku, Farhat keliatan begitu macho dan sexy apalagi pas lagi keringetan, seakan-akan badannya yang atletis itu menjadi mengkilap dan menggiurkan dibasahi keringatnya itu.

Tiap malam, aku nggak pernah kelupaan untuk selalu membayangkan Farhat itu menjadi cowokku, cowok yang aku idam-idamkan selama ini. Aku ngebayangin kami berduaan aja di bawah sinar bulan di malam yang kelam dan agak-agak dingin, lalu kami saling berpelukan untuk menghangatkan badan… my arms around him and his arms around me… and then we kiss pasionately… and end up in bed together making a great and unforgetable love. Tapi kemudian aku terbangun dari impianku itu dan sadar kalo itu semua adalah khayalan semata dan nggak mungkin terjadi pada diriku. Aku menangisi diriku dan bertanya-tanya kenapa love is so unfair???

Malam itu kebetulan Farhat sedang maen ke kost-an ku yang kebetulan terletak nggak jauh dari kampus. Kita cerita banyak dan bisa dibilang curhat, soalnya as time goes by, aku dan Farhat sekarang ini bisa dibilang best-friend, kita sering banget cerita-cerita dan curhat satu sama lainnya. Dan malam itu, aku rasa aku harus ceritain my deepest secret to him, aku harus bilang kalo aku ini seorang gay dan suka banget sama dia. Jadi, malam itu… setelah aku kumpulin segala kekuatanku akhirnya aku bilang ama Farhat,

"Farhat, bisa nggak kamu jaga rahasia??? Soalnya ada sesuatu yang bisa dibilang rahasia banget yang kayaknya harus aku ceritain ke kamu…",kataku pelan-pelan tanpa berani menatap wajahnya. "Emangnya ada apa sih Jo (panggilan Farhat untukku, biasanya Jonathan)??? Kok pake rahasia-rahasiaan segala sich??? Bukannya selama ini kita udah sering banget cerita-cerita???", tanyanya penuh kebingungan.

"Tapi kalo yang satu ini beda Farhat dari yang laen-laen, dan aku harus yakin kalo kamu nggak bakalan ceritain hal ini ke orang laen apalagi karena kamu udah aku anggap sebagai temen baek aku, so… please… could you promise me not to tell anyone about what I’m gonna say here???" tanyaku penuh kecemasan.

"OK, dech… aku janji. Emangnya ada apaan sich???", tanya Farhat tambah bingung lagi.

"Gini Farhat,… (aku sempet terdiam sesaat lalu kulanjutin lagi) aku rasa aku ini gay!!!", jelasku kepada Farhat sambil menunduk tapi berusaha menatap mukanya soalnya aku pengen tahu gimana reaksinya pas aku bilang hal itu sama dia. “Gay??? Maksud kamu, kamu itu homo???" tanya Farhat dengan nada yang penuh kekagetan. "Iya, dan selama ini aku berusaha untuk berbohong ama diri aku sendiri dan juga orang laen, soalnya aku nggak mau kalo orang laen itu tahu kalo aku itu gay, aku takut kalo mereka bakalan ngejauhin aku dan cerita ke orang-orang lain soal aku”, kataku. “Tapi kayaknya aku nggak bisa simpen nih rahasia lebih lama lagi, dan apalagi aku suka banget ama kamu,” lanjutku lagi penuh kecemasan. “Kamu suka sama aku???” tanya Farhat. "Iya Farhat, aku selalu berharap kalo kamu itu bakal suka balik ama aku dan mau jadi cowok aku soalnya aku rasa kamu cowok yang paling gentle yang aku suka”, lanjutku lagi. "Please, jangan benci aku yach… mungkin kamu jadi ngerasa jijik ama aku tapi aku mohon jangan benci aku dan tinggalin aku atau nggak mau temenan lagi ama aku, soalnya kamu satu-satunya orang yang care ama aku dan aku nggak mau kehilangan kamu, at least we still can be friends even though be lovers is out of the question", jelasku ama Farhat sambil memegang tangannya soalnya aku takut sekali kehilangan dia.
"Jo… aku nggak bakalan ninggalin kamu dan aku betul-betul salut ama kamu soalnya kamu udah mau cerita sesuatu yang rahasia banget ama aku dan aku nggak bakalan ngecewain kamu. Terus terang saja aku juga punya feeling ama kamu. Aku juga ngerasa kalo aku ini gay, dan sejak pertama aku kenal ama kamu, aku semakin pengen jadian ama kamu, Jo… soalnya kamu itu orangnya pengertian, dan baek ama aku. I think I like you and fall in love with you”, penjelasannya kepadaku yang sempet bikin aku shock dan bisu entah pengen ngomong apa, aku cuma bisa bilang "Bener Farhat, kamu juga suka ama aku… oh, gosh… aku nggak tahu harus ngomong apaan lagi??? I love you too, Farhat".

Lalu kami saling berpelukan dan akhirnya berciuman, that was my very first kiss with a man that I have loved so much.
Kami berciuman lamaaa sekali, dan aku bener-bener enjoy saat-saat itu. Aku menciumi bibirnya yang lembut, memasukkan lidahku ke mulutnya, demikian juga halnya dengan Farhat. Lalu Farhat membaringkan aku di tempat tidurku sambil terus menciumiku, aku memeluknya dengan erat dan mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Aku dapat merasakan kontolnya berdekatan dengan kontolku dan itu membuatku semakin terangsang dan lebih ngaceng lagi. Farhat lalu membuka bajuku dan aku membuka bajunya kancing demi kancing sampai akhirnya aku melepaskan bajunya dan melemparnya ke lantai. Lalu Farhat berdiri di samping tempat tidurku sementara aku duduk di tempat tidurku. Aku mulai membuka ikat pinggang Farhat, dan setelah itu membuka kancing celana jeansnya, kemudian resletingnya dan menurunkannya ke bawah. Farhat memakai celana dalam putih dan aku melihat benjolan yang amat besar di balik celana dalamnya itu. Nggak sabaran lagi dan juga penasaran akhirnya aku menurunkan celana dalam Farhat dan langsung saja kontol sepanjang 15 cm dalam keadaan super tegang berada pas di depan wajahku. Langsung saja tanpa berpikir panjang lagi aku membuka mulutku lebar-lebar dan mulai mengulum kontol Farhat yang begitu menggiurkan. Sambil menghisap kontol Farhat, aku juga mulai membuka celanaku dan akhirnya kami berdua sudah dalam keadaan bugil. Aku tetap menghisap kontol Farhat sekuat tenaga yang tentu saja membuat Farhat menjadi uring-uringan dan merintih penuh kenikmatan sambil dengan tangan kiriku aku mulai mengocok kontolku yang sudah ngaceng dari tadi dan mulai mengeluarkan cairan bening yang sering disebut pre-cum.

Farhat memegang kepalaku dan mendorongnya agar aku dapat memasukkan kontolnya lebih dalam lagi dalam mulutku sementara tangan kananku meraba-raba pantatnya yang mulus dan mendorongnya ke arah mulutku. Dengan demikian kontolnya mulai merembes masuk lebih dalam lagi ke mulutku sampai aku dapat merasakan bulu jembutnya di sekitar mulutku. Perasaan geli menyelimutiku tapi aku tidak peduli dan tetap menghisap kontolnya penuh nafsu birahi yang selama ini tidak pernah tersalurkan. Setelah beberapa saat kami akhirnya merubah posisi kami menjadi posisi 69, Farhat tidur terlentang di tempat tidurku sementara aku berada di atasnya. Aku betul-betul menikmati menghisap kontol dan kontolku dihisap apalagi dengan seseorang yang selama ini aku cintai. It was very special. Tak berapa lama kemudian aku merasakan otot badan dan kontol Farhat menjadi tegang dan aku yakin ini tandanya Farhat sebentar lagi bakalan ngecret, aku tetap saja menghisap dan mengocok-ngocok kontol Farhat dengan cepat dan akhirnya cret… cret… cret……….. cret… cret… cairan hangat yang rasanya agak-agak aneh segera memenuhi mulutku. Baru pertama kali aku merasakan sperma begitu banyak di dalam mulutku, walaupun sebelumnya aku juga pernah mencoba spermaku sendiri tapi cuma sedikit aja aku mencobanya… kalo kali ini betul-betul cairan putih kentaaal dan hangat itu memenuhi rongga mulutku.
Nggak lama setelah Farhat ngecret, aku juga mulai menegang dan akhirnya tanpa sempet basa-basi lagi akhirnya aku memuncrati wajah Farhat dengan spermaku, Farhat sempet kaget tapi ia tetap saja menghisap dan menjilat-jilati kontolku penuh kenikmatan. Akhirnya kami kecapean setelah melakukan oral sex yang menurutku betul-betul asyik dan nikmat apalagi ini adalah merupakan pengalaman pertama bagiku dan juga Farhat. Tapi akhirnya fantasi-fantasiku mengenai ngisap kontol dan diisap kontolnya terpenuhi dan terwujud juga. Setelah itu kami terbaring di tempat tidur sambil saling berpelukan seakan tidak ingin terpisahkan satu dengan lainnya sambil berciuman.

Beberapa menit kemudian kontol Farhat mulai ngaceng lagi demikian halnya dengan kontolku, lalu kami saling mendekapkan badan sehingga kontol kami saling menindih satu sama lain dalam keadaan tegang dan membuat kami semakin wild dan horny. Aku lalu mulai mengolesi kontol Farhat dengan baby oil dan memijitnya, menarik-nariknya dan mengocoknya dengan penuh kegemesan dan birahi tinggi. Aku juga mengolesi lubang pantatku dengan baby oil dan aku meminta Farhat untuk masukin kontolnya ke lubang pantatku sambil memegang batang kontolnya yang agak-agak licin dan menuntunnya ke lubang pantatku. Aku masing dalam keadaan terlentang di tempat tidurku sementara Farhat duduk menghadapiku dengan menaruk kakinya di bawah kakiku sementara kakiku diangkatnya lalu dilingkarkannya ke pinggangnya. Farhat lalu mulai memasukkan kontolnya ke dalam lubang pantatku, aku sempet meringis merasakan sesuatu benda keras masuk ke lubang pantatku. Ku coba rileks dan meminta Farhat untuk melakukannya secara pelan-pelan dan gently.

Aku dapat merasakan kepala kontolnya yang cukup besar itu di mulut pantatku dan perasaanku agak-agak takut dan aneh juga merasakan benda asing berada di dalam pantatku, tapi itu semua terkalahkan dengan perasaan nikmat yang betul-betul belum pernah aku rasakan sebelumnya. kontolku mulai dikocok-kocok oleh Farhat dan aku menambahkan baby oil di kontolku biar perasaan licin dan lebih nikmat bila dikocok dapat aku rasakan. Lama Farhat menggoyang dan memaju mundurkan kontolnya di lubang pantatku. Aku serasa terang melayang keenakan merasakan gesekan kontol di dinding-dinding lubang pantatku yang penuh syaraf kenikmatan itu. Tak berapa lama kemudian aku merasa bahwa Farhat akan segera memuncratkan cairan kenikmatan untuk kedua kalinya dengan cepat ia menarik kontolnya keluar dari pantatku dan mengocok-ngocoknya dengan tangannya sambil tangan satunya tetap mengocok-ngocok kontolku dan akhirnya ngecret juga dia di ata perutku dan sebagian menutupi bulu jembutku. Farhat sempet memejamkan mata ketika memuncratkan cairan spermanya kepadaku seakan-akan perasaan nikmat yang tiada duanya dirasakannya dan badannya yang mengkilap dibasahi keringatnya membuat aku semakin horny dan ingin gantian memasukkan kontolku ke pantatnya.

Aku sempat menyeka sisa sperma yang ada di perutku dengan tanganku lalu aku belai sekujur badan Farhat dengan tangan masih penuh dengan sperma sambil menciumi dan menjilati badannya yang berotot dan berkeringat itu. Aku juga menggelitiki putingnya dengan lidahku dan menghisapnya kuat-kuat, Farhat merintih kegelian sekaligus kenikmatan. Setelah itu aku meminta Farhat untuk nungging dan aku mulai mengolesi kontolku dengan baby oil dan mengocok-ngocoknya sebentar sambil mengolesi lubang pantat Farhat dengan baby oil juga. Setelah itu aku mulai mengarahkan kepala kontolku ke lubang pantatnya dan mendorongnya masuk ke dalam, Farhat sempat merintih sebentar lalu mendorong pantatnya ke arahku dengan maksud agar aku mau memasukkan kontolku lebih dalam lagi ke pantatnya. Kali ini posisi kami seperti anjing kawin aja tapi posisi ini betul-betul asyik juga. Setelah beberapa saat aku masukin dan keluarin kontolku, kayaknya aku juga bakalan segera ngecret dan nggak lama kemudian aku nggak dapat menahannya lagi dan aku cepat-cepat menarik kontolku keluar dari pantat Farhat dan ngecret di punggungnya.

Aku merasakan kenikmatan yang betul-betul hebat sekaligus merasa lelah dan capek juga, setelah itu aku meminta Farhat untuk tidur telungkup dan aku mulai memijat punggungnya yang masih berlumuran dengan spermaku. Tapi aku tidak tahan lebih lama lagi soalnya aku sudah merasa betul-betul capek akhirnya aku tidur dengan menindih tubuh Farhat yang masih tidur telungkup dengan berlumuran sperma itu. Kami tidak sempat membersihkan diri kami malam itu, soalnya kami berdua merasa tidak sanggup lagi untuk ngapa-ngapain yang ada kami cuma tidur sambil saling berdekapan dalam keadaan telanjang bulat dengan masih berlumuran sperma yang menjadi agak-agak lengket tapi kami tidak peduli akan hal itu. Aku sempat membisikkan kata "I love you" kepada Farhat dan Farhat menjawab "I love you, too", dan setelah itu kami berdua jatuh tertidur ke dalam tidur yang nyenyak.

0 komentar: