BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 05 Juni 2009

Tukang Koran

Aku terbiasa tidur bertelanjang dada dan seringkali bugil sambil memakai selimut tipis saja. Seperti kebiasaanku, semalam aku tidur hanya mengenakan celana pendek longgar yang agak lebar di bagian bawahnya. Karena hari ini aku libur, jadi bangunnya agak siang dari biasanya. Apalagi semalam aku tidur hampir dini hari karena asyik membuka mail box dan membalas email-email yang masuk.
Pagi ini ternyata kondisi rumahku kosong, kedua orang tua dan adikku entah pergi kemana. Hal ini biasa terjadi, mereka tidak mau mengganggu tidurku dan pergi mengunci rumah dari luar. Kami di rumah memang masing-masing memiliki kunci rumah sendiri-sendiri. Setelah membaca koran pagi sambil minum secangkir kopi, aku teruskan membaca koran di toilet kamar mandiku. Karena merasa sendirian di rumah, pintu kamarku sengaja kubiarkan terbuka begitu saja, toh tidak ada orang lain di rumahku.
Kulepas kembali singlet yang baru kukenakan tadi sebelum keluar dari kamar, kulempar begitu saja, demikian pula dengan celana pendek longgar yang agak lebar di bagian bawahnya yang kupakai saat tidur. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pun benang yang menutupi tubuhku. Sejak kecil aku memang tidak suka dan tidak pernah menggunakan CD sehingga sampai saat ini di usiaku yang ke 28 aku tetap tidak memiliki satu pun CD untuk membungkus batang kejantannanku ini.
Dengan guyuran air dingin, aku membasuh dan membilas sekujur tubuhku. Kondisi kamar mandi dalam kamarku pun kubiarkan tetap terbuka sejak tadi hingga jika dari arah ruang tamu ada orang melongok kamarku yang pintunya terbuka pasti dapat melihat tubuh berototku di kamar mandi yang sedang mandi saat ini, namun aku tidak khawatir karena rumahku saat ini sedang kosong dan pintu depan dalam keadaan terkunci hingga aku tidak perlu khawatir ada orang yang tiba-tiba nyelonong masuk.
Kubasahi seluruh tubuhku di bawah shower kamar mandiku, rambutku pun kubasahi karena aku memang ingin keramas. Selesai keramas, kusabuni tubuhku dengan sabun cair, kugosok rata seluruh bagian tubuhku yang sedikit berotot. Tinggiku yang 170 centimeter dengan berat 64, dan bulu-bulu halus di sekujur tubuh. Sementara di dada dan perut, berlanjut ke pangkal kelamin hingga ke bagian kaki.
Bulu-bulu kemaluanku yang cukup lebat, kuusap dan kugosok dengan sabun cair tadi dengan rata. Kujongkokkan sedikit tubuhku dan kuangkat sebelah kakiku bergantian dan kukangkangkan di atas bibir bathtub agar memudahkan tanganku menggosok dan membersihkan lipatan selangkangan serta batang kejantananku.
Tanganku yang satu lagi menggosok tubuhku bagian lain, kuelus-elus dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama menyabuni tubuhku, mataku yang lentik pun mulai sayu merem melek merasakan nikmatnya usapan tanganku sendiri hingga tanpa kusadari tanganku mengocok dan menyabuni batang kontolku. Sementara jari tangan yang lain, aku masukkan ke mulutku. Kuhisap telunjukku dan kukulum dengan mulutku, ada rasa sabun di lidahku hingga segera kuturunkan lagi jari-jariku ke bagian dadaku.
Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya, terlebih saat tanganku yang satu lagi tetap mengelus-elus selangkangan dan mengocok batang kontolku. Saat jari-jariku meremas dan mengocok batang kontolku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.
Aku sudah horny sekali, cairan precum kurasakan mengalir di lubang kemihku. Dapat kurasakan ada cairan lain di bibir kontolku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke bawah selangkanganku. Kutempelkan dan kugesek-gesek pelan, lalu merembet ke belahan pantatku. Kutusuk dan kumasuki lubang anus itu dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu. Badanku meliuk seperti yang kulihat di VCD BF, kedua kakiku pun tak kuasa lagi menopang tubuhku. Aku langsung terduduk di bagian atas bathtub, kukangkangkan pahaku dengan meletakkan kedua telapak kakiku di samping kiri dan kanan bibir bathtub.
Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak lubang anusku sambil menggesek-geseknya. Sementara tangan kananku, menggenggam dan mengocok batang kontolku, sekujur tubuhku masih dipenuhi oleh sabun cair yang kini sudah mulai berbaur dengan keringat dinginku yang mulai mengalir keluar, udara AC yang masuk dari kamar tidurku seakan tidak mampu menembus ke kamar mandiku.
Kualihkan jari tangan kananku ke arah bawah buah pelerku. Kuremas dan kurangsang buah pelerku, sambil jari tangan kiriku tetap mengocok dan menusuk nusuk lubang anusku. Jari-jari kiriku menyentuh dan menggesek-gesek dinding anusku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang ada dan tumbuh di dalam lubang anusku dekat prostat. Kutekan sedikit benjolan tadi dengan perlahan, dan akibatnya punggung dan kepalaku jadi tersandar di dinding kamar mandi, seakan hendak pingsan rasanya. Kusentuh sendiri G-Spot kelelakianku di dalam lubang anusku.
Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam batang kontolku. Ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di lubang anusku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan pada batang kontolku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, pantatku bergetar hebat, kurasakan kedutan pada batang kontolku yang tiba-tiba mengencang, serasa ada hantangan sengat listrik berjuta watt.
Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam lubang kemihku yang keluar muncrat. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan sperma yang mengalirdengan diiringi perasaan nikmat dan luar biasa. Setelah diam sejenak meresapi apa yang baru saja terjadi, aku meneruskan mandi. Kubilas tubuhku dengan air melalui shower, di batang kontolku masih terasa sisa sisa cairan sperma merembes keluar dari dalam lubang kemih, mengalir turun melewati kedua belah pahaku.
Selesai mandi, kukeringkan badanku dengan handuk. Lalu aku keluar menuju lemari es mengambil air dingin. Aku merasakan haus sekali setelah melakukan aktifitas tadi. Selesai minum tiba-tiba ada orang yang menekan bel. Kulongok keluar ternyata ada pria remaja yang mengantar tagihan langganan koran di rumah.
"Sebentar ya dik", seruku.
Kuambil uang di dompetku dan aku keluar menuju pintu pagar. Sambil kusodorkan uang, kuterima bukti pembayaran yang kuterima dari pemuda tadi. Waktunya hanya sebentar saja namun ternyata membuat pemuda tadi terbengong-bengong.
Aku juga merasa heran, ada apakah dengan aku. Rupanya tanpa kusadari, aku tadi keluar hanya mengenakan handuk. Dan bagian belahan handuk, menyembul kontolku yang barusan ejakulasi sehingga warna kepala kontolku masih memerah. Sehingga rupanya saat aku berjalan melangkah keluar tadi belahan handukku bagian bawah tersingkap bergantian di kedua sisinya mengikuti irama langkahku. Berarti batang kemaluanku dapat terlihat dengan jelas oleh pemuda tadi, pantas saja matanya melotot dan dia sempat terbengong-bengong saat melihatku keluar tadi. Persetan deh, pikirku, sudah telanjur mau apa lagi, aku ga tau. Harus malu ataukan pura-pura cuek saja.
Namun tiba-tiba timbul ide nakalku. Aku berteriak memanggil kembali pemuda tadi. Dengan masih menyungging senyuman dan mencuri pandang pada belahan handuk. Dia bertanya "Ada apa mas"
"Eh, anu dik..saya mau minta tolong sama adik. Bisa kan", tanyaku.
"Oh bisa. Emang mau minta tolong apa",jawabnya.
"Adik ngerti tentang elektronik ga?",tanyaku.
"Ini player VCD ku ga mau muter. Kira-kira kenapa ya Tolong adik betulin ya..",jelasku tanpa menunggu jawaban pemuda itu.
"Oh.. playernya kenapa mas",tanya pemuda ini polos.
"Tolong diperiksa dulu ya. Ntar kalo bisa, aku kasi ongkos",jawabku.
Dan aku menunjukkan player di kamarku yang masih berisi VCD bokep cowok-cowok. Padahal VCD player itu juga tidak ada masalah dan tidak sedang rusak.
Aku pura-pura masuk ke kamar mandi lagi, lalu kuintip aktifitas pemuda itu dari lubang kunci dan lubang angin kamar mandi.
Sekilas kulihat VCD player nyala, dan last memory melanjutkan adegan oral seks orgy antara tiga cowok dengan satu cewek. Dan aku melihat, pemuda itu tidak segera mematikan VCD player, namun justru menikmati tontonan itu.
Aku keluar dari kamar mandi, lalu langsung menuju ke dapur menyiapkan minum untuknya. Aku membawa es sirup untuk pemuda tersebut dengan tetap mengenakan handuk. Aku duduk di atas sofa, sambil dengan sengaja kusibakkan handukku. Sehingga secara perlahan reaksi kontolku terangsang lagi karena adegan di VCD player itu dapat dilirik pemuda itu. Aku pura-pura tidak menyadari keberadaan dia, dan secara sengaja kupegang dan kugosok-gosok kontolku. Aku lihat pemuda itu agak tersipu malu dan melirik ke arahku melihat apa yang kulakukan.
Mungkin karena aku diam dan pura-pura tidak mengerti, dia terus melirik dengan sudut matanya apa yang aku lakukan. "Ohh…ahh..",aku mengerang untuk memancing reaksi pemuda itu.
Aku lihat pemuda itu menoleh dan menatapku. Namun aku pura-pura cuek, dan malah mengeluarkan batang kontolku dan kukocok secara terang-terangan. Nampak dia menelan ludah dan kuintip tonjolan di selangkangannya mulai bergerak gerak, pertanda dia juga sediikit terangsang.
Aku semakin meneruskan aksiku, dan kubuka handukku. Tangan kiriku menggerayangi dada dan tetekku, sementara tangan kananku mengocok kontolku. Ternyata dia akhirnya terpancing dan mulai menggosok selangkangannya perlahan."Hayyah…kamu kena!!!",pikirku dalam hati.
Lalu aku tiduran di sofa samcok batang kontolku. Sementara pemuda itu malu-malu kucing mengocok kontolnya dari luar celananya sambil sesekali mencuri pandang padaku. Setelah kurasa cukup, aku memberanikan diri mendekatinya dan meremas tonjolan selangkangannya. Dia agak kaget dan berusaha menepis tanganku. Lalu aku berbisik
"Gapapa..kita keluarin bersama-sama saja. Kayak cowok yang lain lah..suka onani gitu".
Dia ragu, namun masih mempertahankan tanganku. Aku tak bergeming, tangan kiriku langsung meremas kontolnya. Agak pelan dia menolak, dan dengan kekuatanku memaksa, akhirnya kudapat leluasa memegangi kontolnya. Rupanya kontolnya sudah sangat tegang. Ukurannya ternyata lebih besar dari punyaku. Namun bentuknya tdak lurus, tapi agak bengkok ke atas sedikit. Lalu kukeluarkan kontol itu dan mulai kukocok pelan-pelan. Dia ternyata menikmati kocokanku. Dengan variasi tekhnik memluntir, meremas dan mengocok batang kontolnya, pemuda itupun akhirnya pasrah.
Kesempatan ini tak kusia-siakan. Aku lihat dengan seksama batang kontol yang berwarna agak gelap itu. Namun untuk ukuran pemuda seumurnya, tergolong besar. Sammbil terus mengocoknya, tangaku yang satu bergerilya di dadanya. Diapn semakin fly dan pasrah. Lalu dengan sekejap, mulutkupun happppp………….melahap dan melumat batang kontol itu. Dia sangat kaget apa yang aku lakukan. Namun dengan tetap mengulum batang kontolnya, aku mengedipkan mata dan tanganku menekannya agar tetap tertidur.
Sekian lama kukulum, kujilat dan kusedot sedot batang kontol itu. Ada kedutan-kedutan yang kurasa pada batang kontolnya. Lalu aku mengambil hand body yang tergeletak di meja, dan kuolesi ke lubang anusku. Pemuda itu tidak menyadari apa yang aku lakukan. Lalu dengan perlahan aku mengangkanginya dan mendudukinya. Perlahan kuarahkan batang kontolnya ke lubang pantatku. Dia terkejut dengan apa yang aku lakukan, dan seperti tadi pula. Tangaku berusaha menahan tubuhnya agar tetap tertidur di sofa. Kini batang kontol itu mulai masuk dan menggesek dinding lubang anusku.
Aku merasakan percampuran rasa sakit, rasa nikmat dan gearan yang begitu hebat. Sensasi ini ternyata lebih nikmat dibandingkan saat tadi aku memainkan jariku di lubang dubur ini. Setelah seluruh batang kontol itu masuk semua, aku mulai memompa dan menaik turunkan pantatku. Kulihat pemuda itu mengerang erang keeenakan.
"Aahhh…ahh…mas…ahhh..enak mas..."
"Sama dik…ahhhhh…yes….akhh…..",akupun tak mau kalah mengerang membangkitkan birahinya.
Sambil kulesakkan batang kontol itu menusuk lubang anusku lebih dalam, kukocok pula kontolku sendiri. Sungguh kurasakan dua titik birahiku tersentuh saat bersamaan, dan kurasakan kenikmatan yang tiada taranya. Lama kulesaakn batang kontol itu menghunjami dinding anusku dan menyentuh G-Spot di dekat prostatku. Hingga akhirnya, dia berteriak "Mas…..aku ga kuatttt…aku kayaknya mau keluarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.."
Akupun mempercepat kocokan pada batang kontolku dan melesakkan seluruh batang kontolnya terhunjam ke dalam anusku. Hingga ahirnya ubun-ubunku terasa penuh, dan sesuatu akan keluar dari lubang kencingku. Dan Creeettttttttttttttt…..crettttttttttttttttttt…..Spermaku muncrat. Cree…semburan kedua mengenai mengenai wajahnya Dia terkejut. Lalu crettt…semburan ketiga dan keempat mengenai leher dan dadanya. Hingga crett…crettt sisa-sisa semburan terahir mengenai perutnya. Begitu banyak kurasakan semprotan spermaku itu. Mungkin karena aku merasakan nikmat yang tiada tara.

0 komentar: