BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 04 Juni 2009

Biseks dan Kucing

Kehidupanku di Kota Kecil Malang, terbilang cukup lumayan. Ada rumah di kawasan elit di Araya, pekerjaan mapan di bank swasta terbesar d Indonesia, punya istri yang cantik juga. Tapi untuk urusan seks, memang tidak pernah ada batasnya, meski telah melakukan berbagai tekhnik dan variasi, tetap saja ada keinginan untuk mencoba sesuatu yang berbeda. Dan ternyata pengalaman dengan seorang gigolo panggilan (kucing) yang biasa mangkal di Alun-alun Kota Malang telah membuatku ketagihan. Hari ini aku cukp sibuk dengan pekerjaanku di Kantor. Mesti bolak-balik telpon dan buka internet. Duh melelahkan juga. Ingin rasanya cepat sampai di rumah, nonton TV dengan santai ditemani istri dan juga camilan-camilan. Seharian ini aku mesti selesaikan tugasku di kantor, walaupun aku kesulitan berkonsentrasi. Hampir seminggu ini aku merindukan sensasi aneh yang pernah aku rasakan bersama istriku dan seorang gigolo cowok (kucing) bernama Febrian. Saat jam pulang, aku buru-buru melajukan mobilku agar cepat sampai di rumah.
Begitu masuk kamar, aku langsung nelpon ke HP agar Febrian datang ke rumah kami.
Ketika Febrian datang ternyata dia masih ingat padaku dan pada istriku. Dan istriku nampak sangat emosional, diterkamnya Febrian dan dipagutnya, Di depanku istriku sudah tidak canggung untuk berasyik masyuk dengan lelaki lain.
Kubiarkan. Toh aku ikut menikmati juga adegan itu. Aku bayangkan seandainya aku yang memaguti si Febrian ini. Sekali lagi kuperhatikan bokong Febrian yang sangat seksi itu.
'Ma, Febrian, aku tinggal ke lantai bawah yaa... Aku mau minum bir di ruang tamu.
'Ya oom'.
'Ya masss.. trims yaa...'. Istriku sudah laiknya bergaya anak muda 'Trims'. Ha ha... duniaku... Aku minum bir dan duduk nonton TV. Oyaa, aku lupa nggak bawa rekamanku. Biarlah, ulangan ini...
Belum sampai 15 menit sejak kutinggalkan istriku bersama Febrian di kamar, HP-ku memanggil. 'Pa, papa naik saja ke sini ..'.
'Emangnya udah selesai... '. Tanyaku heran
'Belummm tapi.. nih Febrian mau ngomong?'.
Selintas aku bertanya-tanya mau ngapain...
'Oomm, omm katanya seneng njilatin memek tante yang penuh pejuh yaaa?? Oom ke kamar saja.., ikut gabung sama kita'. suara Febrian terdengar menimpali di tilpon
Darahku tiba-tiba serrr...!! nggak pernah aku pikirkan sebelumnya... menyedot langsung pejuh lelaki langsung dari batang kontol lelaki, sementara isrtiku masih ada di situ, ngliatin aku menjilati pejuh sesama lelaki.
Aku ngga sempat menjawab, Kutaruh botol bir dan bergegas aku menuju ke kamar. Saat istriku membukakan pintu, pertama-tama yang kulihat adalah Febrian yang duduk di tepian ranjang. Istriku merangkulku, mencium pipiku. 'Papa mau khan?...'.
Aku nggak menjawab, tetapi aku mulai melepas kancing-kancing bajuku, kemudian celanaku. Sementara istriku yang telanjang menuju ranjang dan merebahkan dirinya. Si Febrian berdiri di tepi ranjang itu dengan kontol yang masih loyo tapi tetap saja sedemikian gede dan panjangnya.
'Uh uh uh... lihat pa... Dia nggak sunat paa.. lihat nihhh', sejak awal dalam hal sikap birahi aku berada di sisi istriku dimana Febrian menjadi obyek bersama kami. Saat istriku menunjukkan kulup besar yang membungkus kepala kontol Febrian.
Sementara aku sungguh takjub, kontol yang masih loyo itu sudah menunjukkan ukurannya yang luar biasa. Dalam keadaan tidur saja panjangnya nggak kurang dari 12 cm.
Istriku terus mempermainkan kulup Febrian. Sebentar di tariknya hingga merekah menampilkan jamurnya yang tersobek oleh celah lubang kencingnya. Dia jilat-jilat lubang kencing itu. Dan tanpa sadar jakunku naik turun menelan ludah.
Febrian sendiri bersikap masa bodoh,. Istriku tidak berhenti. Dia cium dan jilati betis Febrian, lututnya, pahanya. Dengan setengah bangun di juga gigiti dada gempal putih si Febrian ini, kemudian putting-putingnya. Sementara itu jakunku berkali-kali naik turun menelan air liurku sendiri.
Pelan-pelan kontol Febrian bangun juga lalu dia berdiri bergerak ke ranjang, merebahkan tubuhnya, telentang di sana. Istriku menyusul langsung menggeluti kontolnya. Istriku berada diantara paha Febrian. Mukanya dibenam-benamkan ke selangkangan Febrian yang putih bersih itu. Uhh... Aku lihat bagaimana istriku yang penuh kegilaan ini menyedoti segala macam yang berada di kawasan selangkangan Febrian.
Bermenit-menit berlangsung. Aku sendiri akhirnya sangat tergerak untuk mendekat, menyaksikan bagaimana ekspressi wajah istriku pada saat kegilaannya datang itu. Matanya setengah merem, hitam matanya ke atas hingga putihnya nampak lebih banyak. Lidahnya tak henti-hentinya menjilat, menisiri batang tegar, kokoh, gede, panjang dan megkilat-kilat itu. Bungkus kontolnya tidak lagi nampak. Kontol yang sangat ngaceng itu meninggalkan bungkus kulupnya tepat di belakang bonggol jamur merekahnya.
Aku dengar bagaimana Febrian mendesah-desah. Dia merintih dan meracau. 'Enak oomm, enak tanteee... Ooommm.. tanteee.. aku entot istrimu ya oommm, aku entotin istrimuu ya oommm...',
Rupanya kehadiranku sebagai suami istriku ini sangat membantu mendongkrak nafsu birahinya. Aku jadi ingat yang dia adalah pengkhayal. Kali ini kahayalan ngentot istri orang didepan suaminya sendiri terlaksana. Dia menngelinjang semabari menaik-naikkan pantatnya, mendorong kontolnya agar istriku mengisep-isepnya lebih dalam lagi. Dan itu disambut istriku dengan penuh nafsu pula.
'Aku entotin binimu yaaa... aku entotin dia yaaa... Kamu lihat yaaaa.. binimu akan keenakan nihhhh... ', racau Febrian ini benar-benar merangsangku. Ingin rasanya aku terjun tapi, aku... ah nggak lucu ahh...
'Lihat nihh oommm... Kontolku oommm.. entar kalau keluar pejuhku omm jilat-jilat yaaa...oomm', ternyata Febrian sendiri meracau dengan mata setengah tertutup untuk lebih menikmati landaan birahinya.
Sesudah ucapannya yang terakhir itu dia bangkit. Dia seret istriku ke atas kasur. Dia telentangkan dan dia kangkangkan pahanya lebar-lebar. Dia akan mulai melakukan penetrasi. Kontolnya yang telah ngaceng maksimal itu dipegang dan diarahkannya ke memek istriku. Tentu istriku menyambut dengan sangat gembira. Dia raih pula kontol Febrian, kemudian dituntunnya menuju luang kontolnya. Dan tak lama, blesssss.
Uuhh uhh... bukan main... Aku terbengong-bengong... Kontol segede pisang tanduk itu amblas ditelan memek istriku. Aku lihat secara langsung bagaimana klitoris istriku membelah membuka kesempatan bonggol jamur si Febrian mendesak lubang vagina hingga melesak dan sekaligus membuat bibir klitoris itu ikut terbawa melesak. Hal demikian hanya terjadi dikarenakan kontol si Febrian itu kelewat gede.
Dan lihat, demikan pula saat ditarik, batangan kontol itu juga membawa kembali bibir klitoris itu. Demikian akan terjadi berulang-ulang, puluhan kali, bahkan mungkin ratusan kali.
Dan apa yang terjadi? Setiap sodokkan dan tarikan yang sesesak itu dengan sendirinya akan menggerusi dinding vagina yang dipenuhi saraf-saraf peka birahi istriku. Dan itulah yang menyebabkan istriku bisa berteriak-teriak histeris ditimpa kenikmatan yang tak terhingga karena dia mencapai puncak orgasme secara beruntun. Pada saat itu malu, sungkan, takut atau khawatir sudah tak ada lagi. Pada saat macam itu hanya satu tujuannya. Orgasme.
Tuh, dengar, istriku langsung berteriak mengaduh saat dia mencapai klimaks orgasme yang ke dua kalinya. Bokongnya langsung menggoyang-goyang menahan kegatalan yanga amat sangat. Sementara itu si Febrian tidak menunggu lagi. Dia genjotnya kontol istriku dengan kontol gedenya itu. Dia tusukkan hingga ke dasarnya. Mentok habiss !!!!
Berbagi racauan berebut dalam kamar rumahku itu. Dari mulut istriku, dari Febrian dan dari aku. Dari dalam kamar itu terdengar suara orang sedang dilanda birahi yang secara histeris saling berebut tumpang tindih. Aku dengar istriku berteriak keras sekali, menandai datangnya orgasmenya yang ketiga kalinya. Aku sendiri menunggu kesempatan.
Melihat istriku kehabisan tenaga karena sudah 3 kali mencapai puncak orgasme, Febrian tidak tega meneruskan entotannya dan segera mencabut batang kontolnya lalu dia membiarkan tubuh istriku roboh dalam keadaaan lemas dan puas.
Dan begitupun Febrian roboh kesamping tubuh istriku sehingga aku melirik pada kontol Febrian yang masih ngaceng di samping istriku. Kulihat disitu kontolnya masih basah berlepotan cairan dari dalam vagina istriku, lalu dia berbalik tidur tengkurap membiarkan aku dan istriku dalam kesunyian.
Setelah beristirahat sejenak, Istriku masuk ke kamar mandi untuk mandi dan bersih bersih. Biasanya dia agak lama di kamar mandi bersih bersih.
Dan pada saat itulah aku lihat pantat telanjang si Febrian. Dengan posisinya yang tengkurap itu, aku saksikan pantat yang putih bersih itu mempertontonkan lubang duburnya. Uhh... Warnanya kemerahan, rapet... Pinggirannya nampak kerutan yang mengarah ke pusat lubang. Saking menariknya lubang dubbur itu, nggak tahu, aku sangat pengin menciuminya, menjilatinya...
Aku tak tahan lagi!!!. Dan dengan lenguh serta desah yang nggak bisa aku kendalikan, aku nekad mendekat ke bokong Febrian, dan kubenamkan wajahku ke pantatnya, lidahku langsung menjilati lubang itu. Aroma pantat Febrian yang langsung menyergapku memacu nafsuku makin tinggi terasa berbau khas laki laki jantan. Aku ikut menggila dan ahh!, sabodo!, tokh istriku sedang di kamar mandi dan tidak melihat kegilaanku terhadap Febrian.
Dan ketika aku rasakan tangan Febrian merengkuh kepalaku agar terbenam lebih dalam lagi ke analnya, aku gembira banget, karena Febrian sendiri langsung menikmati perbuatanku, dan terutama Febrian seperti benar benar mengerti keinginan dan hasratku terhadap dirinya. Aku semakin menggebu.
Aku nggak lagi bisa menahan diri. Kubalik tubuh Febrian sampai terlentang dan kuraih kontol Febrian. Dan kujilatinya dan kuisep dengan penuh nafsu. Hilang sudah perasaan malu dan dan perasaan terhadap istriku yang masih ada di kamar mandi. Yang kurasakan adalah nafsu yang menggebu gebu dan kerinduan akan kontol laki laki serta rasa haus dahaga ingin meminum air mani Febrian.
Aku memuaskan hasratku menyelomoti dan ngisep kontol Febrian, dan mendadak! tangan Febrian merengkuh kepalaku...!.
Ooooh.... Febrian mengelusi rambutku. Dia sangat senang dengan perlakuanku pada kontonya itu. Tentu itu merupakan tambahan kenikmatan yang diberikan Febrian padaku.
Tak diduga Istriku keluar dari Kamar mandi dan melihat suaminya sendiri sedang bernafsu menyelomoti batang kejantanan miilik sesama lelaki. Istriku bengong, terpana tak percaya penglihatannya, tapi kupikir. Ahh...!, kepalang tanggung!, aku siap menghadapi segala resikonya.
Istriku terus memperhatikan pada seluruh apa yang saya lakukan itu dan astaga!, mendadak tanpa rasa marah sama sekaloi istriku berkata.
'Paa.. papa suka juga yaa...? Papa senang yaa.. kontol Febrian enakk yaa paa..??'.
Bagiku kata-katanya itu sudang sangat cukup. Dia menerima kelainanku. Atau setidak-tidaknya, kelainanku ini akan menunjang kelainan dia pula. Wwwooooooo...
Akhirnya harapanku terpenuhi. Tubuh Febrian terkejang kejang dan ooooh, mendadak sperma Febrian tumpah ruah membanjiri mulutku. Sperma Febrian masuk mulutku, ke-kenyam-kenyam sebelum mengalir dan membasahi tenggorokanku.
Bukan main, di bawah sini aku menguras seluruh isi sperma Febrian. ohh baunyaaaa... seperti mata air pedesaan dan sperma Febrian itu gurih banget. Aku kembali menikmati kentalnya sperma Febrian. Lendir-lendir itu uuuuhhh... Nikmatnya bukan alang kepalang.
Istriku menganga melihat dahagaku yang begitu lahap mereguk sperma sesama lelaki, tapi dia bahagia bisa membuat suaminya berbahagia.
Tapi gairahku masih menggelegak, kuraih pantat Febrian dan kuhujamkan kontolku yang telah teracung keras sejak tadi.
Febrian melenguh dan menjerit, seolah merasakan kesakitan, tapi kulihat diaun meinmati sensasi luar biasa itu. Semakin dia mengangguk angguk pertanda sangat menikmati hujaman kontolku, semakin beringas aku membenamkan seluruh batang kontolku. Kumaju mundurkan kontolku di lubang pantat Febrian. Ohhh ternyata rasanya lebih nikmat dibandingkan memek istriku. Ada sensasi luar biasa yang karasakan pada pijitan lubang pantat Febrian ini.
Akhirnya aku menyerah, hanya dalam hitungan menit dan beberapa kali genjotan, spermaku muncrat dan memenuhi dinding usus besar Febrian. Ahhh crott..crottt…
Selesai itu semua, kami sama-sama bangkit. Kemudian sama-sama istirahat. Ketika saat makan malam tiba, istriku pesan makanan siap saji lewat delivery sebuah resto terkenal. Malam itu kami serasa pesta, beragam makanan, minuman dan buah tersaji dalam kamar, dan dengan tetap telanjang kami menyantap sama-sama.
Febrian setuju malam itu nginap bertiga di kamar. Ini ide istriku yang pasti dengan maksud erotis. Dan kami semua menyambut dengan senang. Aku sendiri berpikir, kemungkinan menjilati bokong Febrian yang seksi itu. Siapa tahu?!
Selesai makan aku pesan bir 2 botol. Febrian senang juga minum bir. Kemudian kami ngobrol macam-macam. Sampai soal perang Iraq yang dilancarkan Amerika.
Peristiwa semacam kami ulangi lagi tengah malam. Istriku yang terbangun pada jam 3 dini hari, dia mulai membongkar selimut yang menutupi kontol Febrian. Dia mengemotinya hingga Febrian terbangun. Sesudah ngaceng banget Febrian kembali menindih istriku, dia mulai ngentoti istriku sepanjang subuh hari itu.
Aku saksikan bagaimana istriku menerima entotan itu. Goyang pantatnya yang melampiaskan gatal birahinya, mengimbangi tusukkan-tusukan bertubi tanpa jeda dari kontol Febrian. Pada kesempatan itu aku yang menyaksikan istriku dientot orang ini dan terlempar ke puncak orgasme sampai 2 kali berturut turut dan akhirnya istriku roboh kehabisan tenaga dengan Febrian yang tetap menindih tubuhnya dan batang kontol Febrian yang masih menancap erat didalam vagina istriku.
Tapi istriku sudah tak mampu lagi mengimbangi gairah dan kejantanan Febrian sehingga dia menyerah takluk dan minta Febrian melepaskan cengkramannya.
Pada saat itu Febrian menatap tajam kearahku dan Febrian langsung menyuruh aku. 'Ayyoo oom.. ciumin pantat Febrian.. masih nafsu nihhh...', ajaknya yang membuat kontolku langsung ngaceng. Dengan mengucek-ucek mata aku bangun, diam sesaat untuk menyesuaikan diri.
Tangan Febrian bergerak nggak sabaran meraih-raih kepalaku. Ditarik-tariknya kepalaku kearah bokongnya. Aku jadi nafsu banget.. Mungkin bagi kami bertiga adegan malam tadi masih memiliki nilai sensasi yang tinggi. Terbukti pengulangan ini kami lakukan dengan penuh semangat dan birahi.
Tiba tiba tanpa kuduga sama sekali, Febrian mencabut kontolnya dari lubang memek istriku lalu dia beralih mendekatiku Aku menggelinjang geli merasakan kehangatan lidah Febrian yang menari-nari di sela-sela otot punggungku. Rupanya berbeda denganku yang menyukai bagian dada dan perut, Febrian sangat suka dengan bagian belakang tubuh cowok, tertama bagian pantat.
Dan jilatan Febrian yang makin rakus di sela bukit pantatku. Aku merasakan geli nikmat yang luar biasa saat Febrian menyapukan ujung lidahnya di lobang pantatku. Febrian terus melakukannya di lobangku sambil diselingi dengan ciuman dan sedotan mautnya yang membuat meram melek saking nikmatnya.
"Sekarang menungging, Oom..", instruksi Febrian.
Aku segera menurutinya. Kulihat Febrian membasahi jarinya dengan mani yang yang masih menempel di selangkangan dan di kontolnya yang tadi dikeluarkan dari vagina istriku dan masih belum sempat di lapnya. Ia lalu mulai memasukkan jarinya ke lobangku.
Sebenarnya aku sangat takut dengan yang namanya anal sex. Tapi saat itu aku pasrah saja berhubung sudah sangat nafsunya.
"Aduh.. sakit Febrianaaa..", aku mengaduh saat kurasakan jari tengah Febrian memasuki lobangku hingga aku terus mengencangkan otot anusku.
"Santai aja Oom.. Nanti pasti nikmat..", kata Febrian dengan suara agak parau.
Kemudian giliran jari telunjuknya yang masuk. "Ssshhhh..", aku meringis kesakitan sambil memejamkan mata saat Febrian mulai menggerakkan jarinya keluar masuk lobangku.
Tak lama kemudian rasa sakitnya mulai berkurang dan aku mulai bisa menikmati gerakan jari Febrian yang menghasilkan sensasi nikmat di dalam lobang pantatku. Melihat aku yang mulai rilex Febrian mengeluarkan jarinya dan mulai mengarahkan kontolnya yang licin oleh lepotan mani ke sasaran.
"Sekarang aku mau ngentotin suami Tante yaaaah...?" tanya Febrian pada istriku..
Tapi istriku sudah terlampau kehabisan tenaga dan tak berreaksi
"Aku pengen ngentot suami tanteeeeeeee" ulangnya lagi tanpa minta persetujuan.
"Pelan-pelan Dhik..", aku agak ngeri juga membayangkan kontol Febrian menjebol lobangku.
Febrian membuka pantatku dan mengarahkan kontolnya ke sana "Aduuh.. pelan-pelan Dhik, sakit tau.. aww!" rintihku waktu dia mendorong masuk kontolnya. Dapat kurasakan kepala kontolnya yang besar secara perlahan bergerak masuk yang membuatku meringis lagi sambil menegangkan otot dubur.
Febrian sejenak menghentikan aksinya dan saat aku mengendurkan otot dubur tiba-tiba saja Febrian menghentakkan pantatnya hingga kontolnya masuk seluruhnya ke dalam.
"Aakh..", aku hampir menjerit merasakan sakit yang cukup hebat. Perutku juga rasanya mulas melilit-lilit. Untung mentalku cukup kuat seperti seorang tentara.
"Tenaang.., janji deh pasti nikmat", desah Febrian sambil tangannya yang satu memainkan puting tetek di dada bidangku.
"Iya paaaap, sabaaar ya paaap, enak kok dientotin si Febrian..." timpal istriku
Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali batang kontol besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku.
Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Febrian menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Febrian malah makin buas menggenjotku sambil melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku, lalu dia meludahkan air liurnya kedalam mulutku sehingga air ludahnya tumpah tercampur masuk kedalam relung relung mulutku sampai tertelan semuanya. Ooooh, betapa nikmatnya bisa meminum air liur laki laki tampan yang jantan ini!.
Aku mulai tenang menikmati permainan batang kontol Febrian yang ahli dalam membakar gairahku. Kemudian Febrian mulai menarik dan memompa kontolnya yang membuatku merasa sangat mulas sekali hingga tanpa dapat kukendali aku mulai menegang-negangkan otot duburku.
"Enak.. Oom, lobangmu benar-benar masih perawan, lebih enak dari memek istrimu". Sambil berucap Febrian mulai memajumundurkan pantatnya lagi.
Dari rasa sakit dan mulas lama kelamaan aku mulai merasakan sensasi nikmat yang makin menghebat. "Teruss.. Dhik.. Enak.. Ohh.. umph.. akh..", lepas kontrol aku mulai mengeluarkan suara lenguhan dan desahan nikmat yang membuat goyangan Febrian makin hebat.
Sodokan Febrian di bawah sana menghunjam-hunjam demikian hebatnya hingga nikmatnya membuat aku lupa segala-galanya, lupa pada istriku yang sedang tergolek tak berdaya disampingku.
Sodokan tongkat panas dan panjang Febrian demikian dalam menembusi lubang duburku hingga merojok isi perutku. Sementara otot otot didalam saluran anusku yang dipenuhi saraf-saraf peka terus melumat dan meremas-remas batang bulat gede itu karena kegatalan.
Dan semua peristiwa itu tidak lepas dari tatapan mata istriku yang memperhatikan dengan penuh nafsu dan menyaksikan setiap detik dari detil adegan penetrasi anal seks antara Febrian yang kini telah tersambung sempurna jadi satu dengan tubuh telanjang aku, suaminya sendiri.
Istriku begitu terpukau dan terkagum-kagum menyaksikan peristiwa yang selama ini hanya hidup dalam khayalannya itu.
Istriku tanpa berkedip terus menyaksikan setiap gerakan kontol Febrian yang mulai bergerak keluar masuk anusku dengan lembut dan lancar. Dan Istriku makin terpacu nafsu birahinya ketika ia menyaksikan kontol Febrian sepanjang 17 cm benar-benar telah amblas tertelan oleh kehangatan anusku.
Istriku benar-benar kagum melihat adegan demi adegan seks antara Febrian dan Aku yang diperagakan tepat di hadapan matanya itu. Ia terkagum-kagum melihat betapa gagahnya kontol Febrian keluar masuk liang anusku dengan lancar dan konstan. Ia juga kagum melihat kehebatan pantatku yang mampu menampung batang kontol Febrian yang panjang dan besar itu.
Istriku menjadi semakin tidak sabar untuk menanti gilirannya mendapatkan kenikmatan kenikmatan seperti yang sedang dirasakan Aku dari Febrian. Ya, Istriku semakin tidak sabar lagi untuk mewujudkan semua impian dan khayalannya dan sudah tidak sabar ingin merasakan lagi hebatnya kenikmatan yang dihadirkan melalui sodokan dan penetrasi penuh birahi dari kontol Febrian.
Istriku sempat terkejut ketika ia mendengar Aku dan Febrian sama-sama mengerang dan mendesah panjang. Desah kenikmatan dua laki laki yang sedang bercinta!.
Lalu Febrian menekankan dan membenamkan kuat-kuat seluruh batang kontolnya dalam anusku. Bersamaan dengan itu, Aku mengunci dan mengerutkan kuat-kuat otot-otot anusku, sehingga anusku benar-benar menjepit dan memilin batang kontol Febrian.
Saat ini Febrian benar-benar sedang memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku, dan aku sungguh-sungguh ditimpa derita nikmat yang tak terperikan, sehingga tanpa dia minta kini aku benar-benar mengeluarkan desahan, rintihan dan teriakan-teriakan demikian hebat yang bahkan tak bisa kukendalikan lagi.
Hal itu berlangsung terus menerus tanpa henti sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk irgan erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya.
Dan ketika tongkatnya terasa makin legit dan sesak keluar masuk dalam anusku, aku tahu bahwa sebentar lagi dia akan mempersembahkan kenikmatan yang tak terperi padaku. Aku sendiri bergegas menerima puncak-puncak derita hasil perbuatannya.
"Aaahhhhh..!", Mendadak tubuhku dan tanpa terkendali. Selama beberapa detik tubuhku menegang dalam dekapan Febrian dan "Oooooooooooh", air maniku memancar deras keluar membasahi perut dan kasurku.
Pada saat itu aku tak lagi ingat macam bagaiman kegaduhan yang terjadi dalam kamar ini atau istriku yang sedang menonton perbuatan kami. Yang kuingat hanyalah aku ter-rebah nungging dan tengkurap ke atas kasur dan Febrian mencabut batang panasnya dari lubang duburku.
Namun Febrian masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukan Febrian terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan Febrian juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Febrian sambil menjambak rambutku.
Sebelum sempat berbuat apa apa, mendadak Febrian mendekatkan batang kontolnya kewajahku,
"Buka mulutmu Oom" ujar Febrian sambil mengarahkan kontolnya ke arah mulutku.
Awalnya aku berusaha menolak karena kontol Febrian barusan dipakai untuk mengaduk aduk lubang duburku, tapi dia menjambak rambutku dan memaksa sehingga aku terpaksa membuka mulutku dan menelan batang kontol Febrian yang masih basah berlepotan cairan lendir dari dalam anusku
Kini giliran mulutku yang dientot habis habisan oleh Febrian, lebih cepat dan tiba tiba "Crot.. crot.. crot".
"Ah.. yeahh.. ahh.." Febrianku mengerang.
Spermanyapun tumpah ruah di dalam mulutku sebagian lagi jatuh ke badanku, melihat sperma yang begitu banyak tertampung dalam mulutku segera dikulumnya mulutku akupun membalas kuluman itu, kami saling berbagi sperma Febrianku itu dalam mulut yang bersatu.
"Itu air mani Febrian Oom, telan aja enak kok" kata Febrianku dengan tersenyum lalu kembali menciumku.
Kulirik istriku ternyata sudah tidur pulas, karena merasa sudah puas dan terlampau kecapaian mengimbangi darah muda Febrian. Istriku tak peduli lagi kalau suaminya sendiri sedang disodomi oleh sesama lelaki.



0 komentar: