BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 05 Juni 2009

Jasa Pijat

Saat chating di #g4malang, ada nick yang menawarkan jasa pijat, setelah aku tanya tarifnya, ternyata tidak terlalu mahal. Dia memberi aku pic, orangnya lumayan. Namanya Martin, kira-kira umurnya 27 tahun, badannya lumayan padat berisi, kulitnya agak hitam menambah kesan macho dan dia berkumis tipis.

Setelah bertukar nomer Hp, akhirnya kita putuskan untuk bertemu.
Sudah hampir tengah malam, tak begitu susah mencari tempat tinggalnya. Dia menyambut did epan pagar dengan menggunakan T-shirt warna putih dan celana hitam. Setelah memarkir mobil dengan benar, aku masuk dalam rumahnya yang minimalis. Aku langsung diajak masuk dalam kamarnya, dengan lampu penerang redup dan suara gemercik air aquarium. Tanpa basa-basi aku disuruh lepas baju dan celana. Aku hanya mengenakan boxer renoma ketat warna putih. Aku naik keatas ranjang dan tiduran tengkurap. Aku lihat dia juga mulai melepas baju dan juga celana, dia tinggal mengenakan celana dalem warna kuning. Martin mulai memijat kakiku sampai ujung atas, sentuhan-sentuhan tangannya membuat nafsuku memberontak. Apalagi sentuhan-sentuhan di selangkanganku membuat kontolku ngaceng tegak. Pijatan di kaki sampai pangkal paha berlangsung agak lama.

Akhirnya aku beranikan untuk sedikit liar. Saat dia duduk di pantatku untuk memijit punggungku, aku beranikan untuk memegang pelernya yang masih terbungkus celana dalam. Pelernya gede banget, aku mengelus-elusnya. Aku semaikin berani memasukan tanganku kedalam celana dalamnya. Kemudian aku langsung membalikkan badanku dan merenggut kepalanya. Lalu aku lumat bibirnya, kami berciuman sambil berpelukan. Kumis tipisnya ikut aku lumat juga, lidahku aku mainkan dalam mulutnya dan dia mengulum lidahku dengan lincahnya. Setelah lama berciuman, aku menuntun dia untuk menghisap putingku. Aku mengerang keenakan saat dia memainkan lidahnya diputingku. Aku mengerang keenakan saat dia memainkan lidahnya diputingku. Secara bergantian dia menjilat dan menggigit putting kanan kiriku. Aku benar-benar pegang kendali, setelah puas aku arahkan kepalanya untuk menjliati ketiakku. Aku kegelian dan keenakan. Kemudian aku melepas boxerku dan aku arahkan kepala Martin agar dia nge-suck kontolku yang sedari tadi sudah tegang sampai basah.

Dengan lahap Martin menjilati dan memasukan kontolku ke dalam mulutnya. Dia benar-benar membuat aku keenakan. Setelah puas bermain dengan "pedang’ku, Martin naik keats dan menciumi bibirku. Kami bercumbu dengan lidah lagi. Kemudian aku yang ambil alih tugas, aku langsung menyerbu putingnya yang hitam pekat. Aku benar-benar kenyot putingnya dan aku remas-remas dengan penuh perasaan. Setelah puas mengenyot putingnya, aku turun ke arah celana dalamnya. Aku melepasnya, aku lihat kontolnya yang lumayan panjang belum benar-benar tegak berdiri. Tetapi aku lebih tertarik dengan pelernya, pelernya gede dan menggelambir ke bawah, seperti peler cowok-cowok yang sudah berumur, aku benar-benar menyukai bentuk peler yang seperti itu. Kantungnya yang keriput membuat asik untuk dijilati. Aku langsung saja menyerbu peler Martin, aku jilati dan sesekali aku masukan biji pelernya dalam mulutku dan aku kulum. Terkadang aku juga memainkan lidahku di pangkal pahanya, aku lihat dia menggeliat keenakan, sehingga kontolnya ngaceng. Dari pelernya aku turun kebawah mengarah ke ass holenya.

Aku membuka pantatnya dan aku lihat lubangnya yang hitam dan sedikit berbulu membuat aku tambah kalap. Langsung saja aku serbu dengan lidahku. Aku nikmati aromanya, lalu aku jilati, lobangnya aku buka sedikit dan memasukan lidahku lalu aku mainkan lidahku. Martin benar-benar mengerang keenakan, aku gigit daging-daging yang ada di pinggir-pinggir lobang ass holenya.
Setelah puas nge-riming ass holenya, aku berdiri dan aku suruh Martin duduk sambil menghisap kontolku. Kelihatan Martin beringas, karena adegan ini seperti di bokep-bokep.

Aku berdiri berkacak pinggang dengan kepala mendongak ke atas karena keenakan. Kepala Martin aku dorong agar mempercepat laju mulutnya memasukan kontolku. Setelah itu aku kembali tiduran, aku ngangkang dan memberi kode pada Martin untuk menjilati pelerku. Martin langsung nurut dan mengulum peler-pelerku. OUH……HHHHHHHHHHH benar-benar surga dunia. Sesekali Martin menciumi selangkanganku, kumisnya yang tipis membuat aku benar-benar kegelian dan keenakan. Lalu perlahan dia turn kebawah, mencari lobang kepuasan bagi setiap gay, yaitu ass holeku.

Dia ingin meniru aksiku tadi. Martin agak ragu-ragu mau menjilati ass holeku, namun eranganku karena keenakan membuat dia juga tambah beringas. Dia menjilati dan menggigit ass holeku, aku benar-benar dibuat mabuk kepayang.
Di saat itu, aku langsung berubah posisi, dengan posisi 69, kamu saling menjilati ass hole masing-masing. Aku dah tidak sabar lagi untuk menancapkan rudalku pada lubang Martin yang sedang aku jilati. Kemudian Martin berhenti mengerim-aku, akupun juga. Aku menyuruh Martin ngangkang, aku raba lobang pantatnya sambil memasukan jari-jariku, Martin teriak "Auwwwwwwwwww…………sakit".

Lalu aku meludahi ass holenya agar lebih licin dan aku juga meludahi kontolku sendiri. Rudalku sudah siap untuk ngentotin Martin. Aku masukan pelan-pelan kontolku dan akhirnya BLESSSSSSSS kini kontolku sudah berada dalam lobang Martin. Martin merintih kesakitan, dia menyuruhku pelan-pelan. Aku mulai maju mundur menusuk-nusuk lobang Martin. Setelah Martin tidak kesakitan lagi dan berganti dengan keenakan, aku mulai memasukan dan mengeluarkan kontolku dr lobang Martin. Saat kontolku berada diluar, lobang Martin terlihat menganga, aku horny melihat lobangnya.

Kemudian kita berganti posisi, aku telentang dengan kontol ngaceng keatas, kemudian Martin menduduki kontolku dan BLESSSSSSSS………… Martin menaik turunkan pantatnya. Aku mendesah keenakan dan mengangkat tanganku keatas aku taruh dibelakang kepalaku sebagai bantal. Kelihatannya Martin suka melihat aku memamerkan ketekku. Sambil tetap menggoyangkan pantatnya, Martin menciumi ketiakku dan menjilatinya. Setelah itu Martin mencabut kontolku dari pantatnya dan berdiri. Dia ingin dientotin gaya doggy style. Dia nungging dan aku fuck dari belakang, aku maju mundur dengan cepat, membuat kami berdua bercucuran keringat. Aku memeluk Martin dari belakang, punggungnya basah oleh keringat. Tapi aku tak memperdulikannya, aku malah menciumi punggungnya tanda aku benar-benar menyukai permainan ini.
Akhirnya kami keposisi semula, Martin ngangkang lagi.

Sebelum aku fuck, kami berciuman bibir dulu, kemudian aku turun kebawah ngisep pentil Martin, Martin keliatan kecapekan. Tapi dia masih bias mengimbangi permainanku. Kemudian aku langsung tusukan kontolku kedalam lobang pantatnya. Sekarang sudah tidak sesulit tadi lagi, aku maju mundur dengan cepat. Sedangkan Martin mengocok kontolnya sendiri. ‘OUH……….A KU MAU KELUAR NEH" teriak Martin padaku, lalu aku rengkuh Martin, kami posisi duduk berhadapan dengan kontolku mase menancap di pantatnya. Aku isep kontol Martin sambil aku kocok, "OUHHHHHHHHHHHHHHH…………… OUHHHHHHHHHHHHHHH……….. CROTTTTTTTTT……….. CROTTTTTTTTT…………. Keluar sayang!!!" Martin mengerang keenakan dan spermanya keluar dalam mulutku, tanpa rasa jijik aku menelannya. Setelah itu Martin aku rebahkan lagi dalam posisi ngangkang. Kami berciuman bibir, mulutku yang bau sperma menempel dimulut Martin. Kemudian aku maju mundur ngefuck Martin lagi.

Martin yang sudah tak berdaya merintih kesakitan. Namun justru itu membuat aku lebih liar lagi. Karena pantatnya sudah mulai longgar terdengar suara PLOK….. PLOK………. PLOK……. rasanya sudah tak tahan lagi…………aku cabut kontolku dan aku kocok diperut Martin dan CROTTTTTTTTTTTT……….. CREEEEEEETTTTTTTTTTTT………… CROTTTTTTTTT……….. Spermaku muncrat berhamburan banyak sekali. Aku langsung terkapar diatas badan Martin, badanku terkena keringat dan sperma. Aku peluk Martin erat, dan akhirnya kami berdua mandi bersama membersihkan badan. Setelah selesai, aku memakai handuk dan duduk-duduk sambil ngobrol sebentar sembari minum.Setelah itu, aku mengambil dompetku. Aku bayar untuk permainan yang cukup mantap itu. Dan akhirnya malam itu aku pulang juga.

0 komentar: