BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Ruang Sauna Fitnes

Aku siswa di salah satu sekolah favorit. Dan hari itu hari senin, seperti biasa aku upacara bendera di lapangan. Setelah aku upacara, aku langsung mengikuti pelajaran matematika. Agak bosan dan males mengikuti pelajaran yang terdiri dari angka angka dan rumus tak karuan itu.

Aku agak malas-malasan mengikuti pelajaran berhitung itu. Lalu tiba di jam kedua, pergantian pelajaran olahraga. Dan ini salah satu pelajaran kesukaan aku, bukan karena aku suka olahraga, tapi karena aku ngefans dan mengagumi guru olahragaku. Dan ada kesenangan tersendiri ketika aku bisa ketemu guru olahragaku yang gagah dan macho. Namanya Pak Apri. Umurnya sekitar 35 tahun, perutnya sixpack dan postur tubuhnya gagah dan kekar. Sebagai cowok, aku begitu ingin badan dan tubuhku sebagus guru olah ragaku ini. Itu impianku sejak lama ketika guru olahragaku ini mengajar pertama kalinya.
Sebagai guru olahraga, Pak Apri termasuk guru yang kalem kalo lagi ngajar. Aku paling demen kalo dia lagi ngajarin basket pake kaos putih tipis tanpa lengan, jadi pas dia shoot, bulu keteknya yang lebat menyeruak keluar. Ditambah lagi pentil susunya yang menonjol dari dadanya yang bidang itu. Tangannya juga berotot, begitu kekarnya. Sungguh aku sangat mengagumi tubuhnya yang sempurna itu. Sehat!!! Itu komentarku tentang badan Pak Apri yang atletis itu.

Selesai olahraga, aku pergi ke WC, tapi penuh banget. Karena aku sudah ga tahan pengen kencing, aku nekat masuk ke WC guru di dekat ruang guru. Pas aku lewat depan WC guru itu, Pak Apri baru keluar dari WC dengan rambut basah. Bau wangi tersebar dengan aroma khas pria maskulin. Aku begitu suka wangi parfum maskulin seperti itu. Apalagi tubuh Pak Apri yang macho itu kini terbungkus baju rapi, seakan tampilan eksekutif muda. Dia tersenyum padaku sambil bertanya, "Kok kencing di sini?" kata dia dengan senyumnya yang manis. "Di WC sana penuh pak, Anak-anak pada antre ganti baju,” kata aku. “Kan ini khusus untuk guru,”ujar Pak Apri.
“Numpang masak ga boleh pak?”tanyaku lagi.
Terus aku masuk ke WC yang barusan dipake ama Pak Apri sambil menengok ke arah Pak Apri yang geleng geleng kepala karena ulah nakalku.

Pulang sekolah, aku ada kerja kelompok bereng bersama temen aku. Baru selesai sekitar jam 4 sore. Teman teman aku sudah pada pulang duluan, aku masih beres beres buku di kelas sambil sms ke temanku. Tiba tiba dari arah jendela, aku lihat Pak Apri melintas dari ruang guru. Aku memperhatikan sejenak, lalu muncul ideku. Aku keluar dari ruang kelas dan aku panggil Pak Apri.
“Pak..Pak…Pak Apri”,panggilku.
Beliau menengok dan tersenyum.
“Aku ada perlu,”kataku tanpa berusaha beranjak mendekatinya dan masih saja berdiri di pintu ruang kelasku. Pak Apri yang terbengong, akhirnya justru yang menghampiriku.
Aku pengen bilang sesuatu ke Bapak. Aku ada perlu”, kataku sambil masuk ke ruang kelas lagi dan duduk di bangku terdekat dari pintu ruang kelas.
Pak Apri mengikutiku, sambil bertanya “Kamu ada perlu apa”.
“Saya malu untuk bilang”,pancingku agar Pak Apri semakin penasaran.
“Aduh, kamu ini ada apa tho”,ujar Pak Apri kalem. “Kamu utarakan aja terus terang”.
“Anu…Saya pengen konsultasi tentang olahraga dan kesehatan. Terutama saya ingin badan ini pengen kekar dan berotot seperti bapak”, ujarku malu malu.

“Hoalah itu tah. Ya kamu harus rajin olah raga dan mengkonsumsi makanan yang bergizi”ujarnya.
“Saya sudah olah raga dan minum susu L-Men tapi kok ga ada hasilnya”,kataku.
“Emang kalau minum L-Men dijamin tubuhmu bagus? Ah, kamu ini kemakan iklan di TV. Makanya jangan banyak nonton TV, tapi latihan olah raga rutin”kata Pak Apri.
“Olah raga bapak tiap hari apa?”tanyaku polos.
“Selain olah raga renang dan voly. Bapak juga jogging di dekat ruah. Dan juga ikutan fitnes”ujarnya.
“Wah, fitnes? Emang bapak fitnes dimana?”tanyaku.
“Aku fitnes di KK-gym deket mall Grandy’s”,ujarnya.
“Kalau saya ikutan fitnes, Pak Apri mau mengajari saya ga”,kataku.
“Boleh. Ini juga abis ini saya mau langsung fitnes, karena ntar malem saya ada tahlilan di tetangga rumah”,ujarnya.
Akhirnya aku terlibat obrolan soal fitnes center dan kami pulang bersama sama. Aku diajak serta mampir di tempat Pak Apri fitnes. Jadi sekalian, karena aku juga memakai sepatu olahraga dan juga membawa kaos olahraga.

Di tempat fitnes ini, ternyaa cukup elit. Karena masuknya saja untuk sekali fitnes membayar Rp 25 ribu. Namun setelah aku masuk ke dalam, rupanya harga segitu sangat pantas, karena fasilitasnya cukup lengkap. Peralatan fitnesnya masih baru dan cukup modern. Bahkan dilengkapi bar dan penitipan barang sistem locker otomatis. Bahkan di lantai bawahnya ada spa dan saunanya. Juga ada kolam jacuzi besar yang menampung 5 orang.
Singkat kata, akhirnyan aku tiap hari fitnes bareng guru olahragaku ini. Bahkan sering mandi di jacuzi bareng. Dan berlama lama di ruang sauna yang panas Cuma berdua saja. Apalagi jika siang hari sepulang sekolah, fitnes ini cukup sepi. Karena ramainya justru sore atau malam hari. Dan karena sepi, aku punya banyak waktu berduaan dengan Pak Apri, memandangi tubuh kekarnya saat mandi bareng hingga kadang aku begitu akrabnya tidak seperti guru dan murid, tetapi bagaikan teman saja.

Waktu di dalam sauna, kadang kami banyak ngobrolin tentang keluarga. Dan di umur 35 ini Pak Apri ternyata belum menikah. Dan juga belum punya pacar. Dia bilang, trauma karena pernah patah hati oleh pacar ceweknya semasa kuliah dulu.
Hingga suatu saat, aku lagi fitnes bersama Pak Apri. Beliau lagi menggunakan Treadmil. Dan aku akan ke ruang bawah untuk mandi dan ganti baju. Aku sempatkan ke kolam renang dulu beberapa putaran renang. Lalu aku naik untuk mandi. Selesai mandi, aku lagi horny berat, aku putuskan untuk onani di ruang ganti itu. Di tengah tengah aku onani, aku dikejutkan oleh pintu ruang gantiku yang terbuka. Rupanya Pak Apri yang mau ganti baju juga. Dan beliau agak terkejut juga meilhat aksiku yang sedang telanjang dan mengocok kontolku.

“Oh…maaf”ujar beliau.
“Kamu lagi ngocok ya kok ngak ngajak-ngajak.. “katanya
Aku hanya bengong saja.
“Nggak apa-apa.. aku juga sering kok.. Enak khan..?”kata Pak Apri.
Jujur aku masih kaget setengah mati. Dan akupun menghentikan aksiku ini. Lalu aku lihat Pak Apri masuk ke ruang sauna. Aku yang terhenti aksi onaniku, menjadi menerawang. Lalu pikiran nakalku muncul. Aku punya ide liar. Lalu aku menyusul ke ruang sauna.
Pak Apri menundukkan kepala saat aku masuk ruang sauna. Aku juga agak malu, namun aku harus melakukan sesuatu. Aku duduk sebelah Pak Apri dengan jendolan di celana olahragaku masih nampak. Yaa..memang aku masih tegang.
Pak Apri melirik ke arah jendolan celanaku itu, lalu memalingkan muka ke arah lain. Hawa panas dari batu bara di ruang sauna itu semakin membuat nafsuku naik, hingga jendolan itupun semakin nampak. Pak Apri tersenyum menyaksikan jendolan celanaku.
“Kamu sudah selesai, tadi?”tanya Pak Apri.
“Belum”,ujarku.
Lalu aku beranikan diri mengusap usap jendolan celanaku, dan itu membuat kontolku semakin berdiri menegang.

Dan aku lirik, jendolan celana Pak Apri juga mulai bergerak gerak, pertanda Pak Apri juga terangsang. Apalagi hawa panas sauna ini semakin memudahkan nafsu terbakar.
Kepalang nekat, aku rogohkan tangan kiriku ke dalam celana olahragaku untuk mengonani kontolku. Aku pegang dan kocok kontolku perlahan. Pak Apri sekilas membuang muka sambil tersenyum. Lalu aku pasang aksi cuek meneruskan aksi onaniku di depan guru olahragaku yang lama aku kagumi ini.
Lalu dengan lancangnya, aku julurkan tangan kananku untuk menyentuh jendolan celana Pak Apri. Beliau tersentak kaget dan berusaha menghindar.
Namun karena cengkeraman jari tangan kananku cukup kuat, batang kontol berbungkus celana lahraga itu tetap terpegang tanganku. Lalu aku kocok pelan kontol Pak Apri yang sudah mulai menegang itu.

“Fidho, jangan gitu lah. Ntar ketahuan orang”Pak Apri memperingatiku.
“Selama ini kalau siang siang begini, Cuma kita berdua saja di sauna ini”,terangku.
Dan Pak Apri terdiam sambil tangannya memegangi tanganku agar tanganku lepas dari memegangi batang kontolnya.
“Tuh Pak Apri juga tegang. Sekalian dikeluarin bareng aja pak”ajakku agak culas.
Lalu tangan kiriku mengeluarkan kontolku dari celana olahragaku dan mulai aku kocok kocok pelan sambil mendesah. Sedang tangan kananku mengocok batang kontol Pak Apri yang berbungkus celana olahraga itu. Lalu pegangan tangan Pak Apri melemas dan membiarkan tanganku melakukan aksi mengocok. Rupanya Pak Apri menikmati kocokan tangan kananku. Kepalang basah, aku rogohkan tanganku masuk ke dalam kolor olahraga itu. Aku sentuh batang kontol yang mengeras itu. Oww…cukup gemuk juga batang kontol guru olahragaku ini.

Badannya tegap dan macho, kontolnya juga kokoh dan ukurannya lebih besar dari punyaku. Agak mantap juga batang kontol itu dalam genggamanku. Lalu aku mengocoknya pelan dan diselingi dengan remasan di batang kontol Pak Apri. "Ahhhh...ahhhh...ssshhhh...ssshhh...ooohhh" Pak Apri cuma bisa mendesah.
Karena Pak Apri sudh pasrah menikmati, aku muali memberanikan diri mengeluarkan batang kontol itu dari dalam celana olahraga. Hanya dengan sekali tarik, kontol tegang itu teracung dan mencuat keluar. Woww….Kontol berurat berwarna coklat langsat, dengan kepala agak besar namun masih tetap simetris dan lurus. Ujung kepanya agak berwarna kemerahan karena sedang tegang dan terisi penuh. Bekas sunatannya cukup rapi, bahkan terlihat tidak seperti sunatan, karena kulit kontol itu dari pangkal hingga ujungnya hampir senada. Ada cairan bening di ujung kontol itu, pertanda si empunya sedang horny berat. Urat urat nampak menonjol menampah kokoh bentuk kontol itu. Sungguh sebuah kontol yang sempurna, ditopang oleh bulu bulu jemput yang lebat dan tumbuh rapi, dengan pangkal kulit berwarna kuning langsat.
Ahhh…aku semakin iri saja dengan Pak Apri guru olahragaku ini. Udah badannya bagus, tubuhnya sehat dan kekar, juga memiliki batang kontol yang tegak lurus dan kokoh. Sangat jantan!!!
Lalu aku mulai mengelus dan mengocok batang kontol itulagi. Kedua tanganku kini terkonsentrasi pada batang kontol nan bagus itu.

Tangan kiriku memijit mijit pangkal kontol dan sesekali menekan nekan bagian bawahnya. Biji pelernya juga tak luput dari aksi tangan kananku. Sesekali aku padukan dengan elusan di kepala kontol itu. Pak Apri menggelinjang karena kegelian. Sungguh aku ingin rasanya membahagiakan Pak Apri yang lama aku kagumi ini. Ingin aku buat moncrot kontolnya ini. Lalu aku teringat adengan film bokep yang aku tonton. Dimana sang cewek selalu mengawali adegan film bokep dengan mengulum dan menjilati kontol pria pasangan seksnya.Antara ingin mencoba dan penasaran, kudekatkan kepalaku lebih dekat ke arah kontol itu. Kucium bau khas selangkangan, aroma kelelakian itu begitu keras bercampur keringat karena aktifitas fitnes yang dilakukan Pak Apri. Aroma itu mampu membuatku semakin mabuk kepayang dan terlena. Secara reflek, mulutku membuka dan lidahku menjulur menyentuh ujung kepala kontol Pak Apri.
Antara rasa jijik dan nafsu serta libido yang kuat, emmbuat aku nekat melakukan aksi oral seks. Dan akhirnya kepala kontol itupun masuk ke mulutku. Happ.. akupun mengatupkan mulutku, hingga ujung kepala kontol itu kini dalam kulumanku.
Ada rasa kenyal dan rasa asin kurasakan. Ada kedutan dari batang kontol itu. Berjuta perasaan muncul di dalam benakku. Pak Apri yang tersentak dan tidak menyangka aku akan melakukan aksi oral seks padanya, bukannya mengangkat kepalaku agar terlepas. Namun tangannya malah mendorong kepalaku, sehingga kepalaku semakin terbenam dan kepala kontol itu semakin melesak dan masuk menyentuh tenggorokanku.

Kini aku susah bernafas karena mulutku penuh oleh batang kontol gemuk milik guru olah ragaku ini. Aku keluarkan batang kontol itu lagi. Kupandangi sekali lagi.
Aku genggam dengan erat kontol guru olahragaku ini, lalu lidahku menjulur untuk menjilati kepala kontolnya yang cukup besar itu. Lidahku menjelujur diantara sela-sela lipatan kepala dan batang kontolnya itu. Hingga akhirnya kontolnya aku lumat habis dan aku kulum dalam mulutku. Hidungku mengendus membaui aroma khas lelaki yang tersembur dari bulu-bulu kontol pria yang lama aku kagumi ini. Semakin Pak Apri memaju mundurkan pinggulnya, membuatku semakin kuat menghisap kontolnya, serasa ada denyutan-denyutan dari batang kontol guru olahragaku ini.

Tanganku juga aku sibukkan membantu mengocok-kocok kontol pak Apri yang sudah ereksi penuh itu. Tanganku terus bergerak, hingga meremas buah peler Pak Apri, termasuk sela-sela daerah G-Spotnya, hingga bongkahan pantatnya. Kujelujurkan jari telunjukku menerobos masuk ke lubang pantat itu. Bayanganku adegan film bokep itu begitu kuat dan menuntunku melakukan semuanya.
Tubuh Pak Apri tersentak, pinggulnya diangkat seperti mengantarkan lubang anusnya untuk melahap jariku lebih dalam. Jariku aku keluar masukkan perlahan, Pak Apri merintih dan mendesah semakin keras karena rasa nikmatnya.
“Enak pak?”tanyaku kurang ajar.
Pak Apri cuma membuka mata sekilas samil tersenyum. Dan aku meneruskan aksiku melakukan oral seks pada batang kontolnya.

Lalu aku ingin ganti posisi. Aku telentang di lantai sauna yang terbuat dari kayu itu. Lalu aku tarik tubuh Pak Apri hingga mendekatiku. Kulihat Pak Apri mengawasi pintu sauna, dan memastikan aman-aman saja Karena memang jam segini, tempat fitnes itu sepi. Seperti hari-hari kemaren, selalu dan selalu Cuma kami berdua saja yang renang di jacuzzi dan di ruang sauna ini.
Aku memposisikan Pak Apri seperti push-up di atasku. Lalu mulutku maju mundur mengulumi batang kontolnya. Dan karena rasa nikmatnya, kini Pak Apri mulai berinsiatif memaju mundurkan pantatnya. Dia melakukan aksi push up, sementara mulutku tertusuk tusuk batang kontolnya. Sekitar 3 menitan Pak Apri melakukan aksi push-up sambil aku oral seks. Dan dia enjoy banget. Lalu beberapa lama aku ganti posisi, dia tiduran di lantai, terus aku jilat semua badannya. "Yeeeaaahhh....oohhh...uuuhhhhh...aaahhhh" desahannya bikin aku makin napsu, ditambah lagi kontolnya yang berdiri tegak. Aku jilat lagi kontonya itu dengan kencang dan desahan dia juga makin kencang. "Aaahh...oohh...aaahhh...iiihhh....iaahhhhh”

Sambil tanganku mempermainkan bijih pelernya, kontol itu aku enyotin dan jilatin dengan rata. Rupanya Pak Apri ingin aku cepat mengulumnya. Dan dia kembali mulai memompa ke atas. Pelan-pelan tetapi teratur. Dan aku.., uuhh.. merasakan kontol gede dalam rongga mulutku.., rasa asin, amis, pesing dan asem berbaur yang keluar dari selangkangan, jembutnya, biji pelernya guru olahragaku ini, nafsuku kembali hadir semakin menggelegak.
Tanganku kini berindah ke batang kontolku sendiri yang sedari tadi ngaceng. Aku buka resleting celanaku dan aku kocok batang kontolku. Aku elus elus kepalanya dan aku remas remas dengan lembut.
Lalu aku menaiki tubuhnya tanpa melepaskan peganganku ke batang kontolku. Kini tubuhku menindih tubuh guru olahragaku ini. Aku menerukan aksiku dengan terus mengocoki batang kontolnya. Pak Apri hanya meracau dan menggeliat geliat merasakan nikmat bercampur geli.

‘Aku udah nggak tahan nihh..”,erang Pak Apri

Nafsu liarku juga sudah nggak terbendung. Aku ciumi perut dan dada Pak Apri. Kunikmati setiap jengkal tubuh kekar nan gagah yang lama aku idamkan ini. Tangan Pak Apri aku raih dan aku suruh untuk meremas remas badanku. Wwwuu.. Aku menggelinjang dengan amat sangat. Lalu aku ciumi leher dan dagu guru olahragaku ini. Bulu-bulu bewok dan kumis yang tercukur rasanya seperti amplas yang menggosoki kulit halus muka dan leherku.

Lalu karena sudah tidak tahan, aku mengambil posisi kedua kontol kami saling beradu. Lalu tangan kananku menggenggam kedua kontol itu dan kukocok bersamaan.
Aku ludahin tanganku, agar lebih licin. Kocokanku semakin kencang dan Pak Apri berteriak "AAAAAAAAAHHHHHH... UUUUUUUUHHHHHHHHH.... YYYYEEEAAAAAHHHHHHHHHHH..... AAAAAAAAHHHHHHHH ....UUUUHHHHH!!! Akhirnya kami berdua saling mengejang dan crott…crottt…. Pak Apri ejakulasi duluan. Dan aku masih terus mengocoki kedua kontol itu dan karena lumeran sperma guru olahragaku ini, menjadikan kocokanku semakin licin dan akupun mulai blingsatan karena mataku berkunang kunang dan menyemburlah sperma hangatku membasahi perut Pak Apri.

Dan saat semburan spermaku belum tuntas, pintu sauna terbuka.
“Huaaa……” Kami berdua kaget setengah mati. Rupanya salah satu member fitnes center yang masuk. Dan baru aku ingat jika orang ini adalah orang yang sering memperhatiin Pak Apri waktu latihan fitnes. Orangnya keturunan chinese, badannya kekar sixpack karena sudah terbentuk, mukanya manis, rambutnya cepak.
“Wah..lagi asyik nih. Kok gak ajak-ajak”,ujar pria yang baru masuk ini.
Kami berdua sibuk membereskan diri masing-masing. Rasa malu di muka Pak Apri begitu nampak. Dengan segera membereskan baju dan celananya sambil menundukkan muka.
“Ga papa kok. Aku juga kapan-kapan, juga mau diajak kok”tambah pria ini.
Lho?????????



0 komentar: