BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Orgy Pertamaku

Kisah ini aku alami kurang lebih 9 tahun yang lalu. Saat itu aku berusia 22 tahun. Namaku Jeffry dan saat itu aku masih kuliah di salah satu Perguruan Tinggi terkenal di Malang. Orang bilang tampangku lumayan, mirip-mirip dengan presenter top MTV Mike.

Apalagi aku diberi fasilitas yang berlebih oleh orang tuaku. Aku tinggal bersama nenekku karena kedua orang tuaku di mutasi keluar pulau jawa.

Waktu itu aku sedang sering jalan bareng dengan Damar. Orangnya putih tampan, tubuhnya tinggi atletic dengan potongan rambut pendek seperti tentara. Pinggul dan pantatnya menungging ke belakang sehingga bila Damar memakai celana jeans ketat akan terlihat sangat seksi. Damar usianya saat itu sekitar 19 tahun dan baru saja lulus SMA. Awal kenalku dengan dia, melalui website www.igama.org. Saat itu aku akan melakukan skripsi, dan karena kuliahku di jurusan Psikologi, dosenku menyuruhku meneliti tentang kehidupan waria. Karena aku buta tentang dunia waria, aku emncari info emlalui internet. Rupanya dari kata kunci yang kumasukkan, aku mendapati website organisasi gay di Malang. Aku tertarik membaca artikel artikel di website ini. Lalu kuputuskan saja jika aku akan meneliti tentang jati diri seorang gay saja.

Setelah aku kirim email ke admin pengelola website itu. Akhirnya emndapat balasan, dan aku diberi nomor telphon dan alamat lembaga. Segera kukontak dan kudatangi kantor igama. Lalu aku menyatakan maksud dan tujuan penelitianku, dan aku dikenalkan dengan beberapa orang cowok, yang aku sangat tidak menyangkanya jika dia gay. Sungguh di luar perkiraan dan bayanganku tentang sosok gay. Kupikir semua gay itu kemayu, sissy dan berpenampilan berlebihan.

Dari 3 orang yang dikenalkan, aku dekat dengan Damar. Sungguh tak kuduga jika akhirnya aku juga turut merasakan seks sejenis dengan Damar ini. Bahkan pengalaman yang terakhir aku alami dengannya sangat berkesan bagiku, aku diajak pesta orgy bersama teman-temannya.

Ceritanya pada suatu hari aku pergi dengan Damar dan adiknya, Irwan, ke rumah salah seorang saudaranya. Irwan secara fisik berbeda dengan Damar, Irwan lebih pendek tetapi tubuhnya putih montok. Kami berkunjung ke rumah Lanang. Di sana ternyata sudah ada Tomy, pacar Lanang. Keadaan rumah Lanang sangat sepi karena keluarganya sedang menghadiri undangan di luar kota.

Kami berlima kemudian terlibat obrolan seru sambil diselingi minum. Lanang dan Tomy permisi ke loteng atas karena akan menonton TV di lantai dua. Aku, Damar dan Irwan melanjutkan perbincangan.

Saat asik menikmati tanyangan TV, samar-samar kami mendengar suara erangan dari kamar atas. Kami bertiga saling berpandangan. Damar tersenyum geli dan kemudian mengajak aku dan Irwan untuk mengintip ke atas. Irwan menolak untuk ikut ke atas, akhirnya aku dan Damar dengan berjingkat-jingkat menaiki tangga ke atas untuk melihat apa yang sedang Lanang dan Tomy lakukan.

Di ruang tengah atas ternyata keadaan sepi. TV masih menyala tetapi Lanang dan Tomy tidak tampak di sana. Aku dan Damar kemudian mendekati satu-satunya kamar yang ada di lantai atas. Semakin dekat semakin terdengar suara-suara yang mencurigakan. Dengan perlahan Damar menyingkap tirai gorden kamar atas, maka tampaklah pemandangan yang luar biasa bagiku. Tomy dan Lanang dalam keadaan bugil tampak sedang bersetubuh. Tomy tampak sedang menindih tubuh Lanang. Posisi mereka membelakangi jendela kamar sehingga kami dapat melihat jelas kontol Tomy yang keluar masuk lubang pantat Lanang. Baru kali ini aku melihat orang lain bersetubuh di depanku. Bahkan dua orang yang bersetubuh itu dua pria macho, sehingga aku mengalami sensasi yang luar biasa.

Tiba-tiba Damar menarik tanganku ke sofa. Nampaknya dia juga terangsang melihat pemandangan pergumulan da cowok itu. Dengan bernafsu Damar melumat bibirku sementara tangannya bergerilya dan menuju ke selangkanganku. Kini tangan itu mendapati jendolan resletingku dan mulai meremas-remas kontolku. Aku sangat terkejut dengan perlakuan itu. Memang pernah aku alami kejadian pertama dengan Damar saat dia mengoral kontolku. Tapi waktu itu kejadiannya karena aku terangsang berat setelah melihat VCD porno di kamar Damar. Dari diskusi dan pengalaman seks dengan Damar aku mengetahui jika aku memang mempunyai bakat biseks. Pengalaman pertama yang berkesan, justru semakin membuatku enjoy bergaul dengan sesamanya. Dan jujur, akupun mulai menyukai pergaulan dengan cowok sejenisku ini.

Dan saat ini, di rumah orang dan dalam keadaaan ramai pula, karena banyak teman. Aku shock juga Damar menarikku dan melakukan rangsangan di resleting celanaku. Hingga mau tidak mau, kontolku pun semakin penuh dan menjadi tegang penuh. Damar kemudian menunduk di depanku, dengan cepat dibukanya resleting celanaku sehingga kontolku yang sudah menegang penuh itu, menyembul ke luar dari celanaku. Dengan sigap Damar langsung mengulum batang kontolku. Dijilat jilatnya ujung kontolku, hingga batang kontolku yang berurat itu. Sementara tangannya menyusup ke dalam bajuku dan sibuk mengusap-usap puting susuku. Birahiku benar-benar terbakar akrena sedotan dan hisapan Damar pada batang kontolku. Tanganku memegangi kepala Damar dan mendorongnya maju mundur. Kuperlakukan mulut Damar sebagai lubang persetubuhanku. Batang kontolku bergesekan dengan bibir dan dinding mulutnya, sementara lidah Damar terasa mengelus-elus kepala kontolku.

Tak berapa lama Damar berdiri dan melepaskan celananya. Maka tampaklah kontolnya yang menggelembung ditumbuhi oleh bulu-bulu halus itu. Lalu Damar duduk di sofa, Lanang berjongkok di selangkangan Damar. Dengan sigap Lanang langsung melakukan oral sex pada batang kontol Damar. Tomy yang berdiri di atas sofa, lalu ditarik oleh Damar. Dibukanya celana Tommy sehingga batang kontol Tommy yang meski agak kecil, tapi panjang sekali itu mencuat keluar. Woww..baru kali ini kulihat batang kontol yang begitu panjang, mirip ular. Setelah kontol itu terjuntai keluar dari resleting celana Tomy, Damar dengan sigap mengulum batang kontol Tomy.

Birahiku naik kembali menyaksikan adegan itu, aku hampiri mereka. Dan Lanang dengan cekatan meraih batang kontolku, maka kusorongkan batang kontolku ke mulut Lanang. kontolku diisep isep dengan ganasnya oleh Lanang. Sambil menikmati sedotan mulut dan jilatan lidah Lanang pada batang kontolku. Aku sambil mengelus-elus batang kontol Lanang yang besar itu. Ku genggam dan kuremas remas batang kontol yang besar itu. Lalu dengan perlahan aku mengocok-ngocok batang kontol Lanang. Lama kulakukan kocokan hingga akhirnya kocokan berubah menjadi semakin cepat. Sementara itu, Damar semakin rakus menjilati batang kontol Tomy. Padahal tangan Lanang juga mengocok kocong kontol Damar. Lalu kulihat Tommy dan Damar bergantian posisi. Kini Tomy yang mengulum dan menjilati batang kontol Damar. Sementara Damar asik mengulum kontol Lanang sambil tangannya meremas-remas buah zakar Lanang. Di sisi lain, tangan Tomy tampak menggerayangi ke dua putting dada Damar.
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah menaiki tangga. Rupanya Irwan menyusul kami ke atas. Melihat pemandangan yang ada di depan matanya Irwan tampak tertegun. Tapi kemudian perlahan Irwan menghampiri kami. Irwan berdiri di sampingku dengan celananya mulai berkedt kedut pertanda dia ikut terangsang menyaksikan adegan orgy ini.

Tomy kemudian menghampiri Irwan dari belakang. Tangannya membuka resleting celana Irwan dan memelorotkannya ke bawah. Di tariknya Irwan ke atas Sofa di samping Damar. Irwan menungging di atas sofa, dan dengan sigap mulutnya menghisap kontol Damar. Sementara ku lihat Tomy berusaha memasangkan kondom ke kontolnya. Lalu dengan mengolesi ludah ke batang kontolnya, lalu Tomy berusaha memasukan kontolnya ke lubang Pantat Irwan. Pemandangan yang luar biasa indah, Irwan sang adik menjilati kontol Damar, sang kakaknya. Sementara Tomy asik mengerjai lubang pantat Irwan dari belakang.

Lalu sejenak kusaksikan Tommy mulai berusaha menekan kontolnya agar masuk ke lubang pantat Irwan. Dengan gaya doggy style seperti itu, pantat Irwan menutup rapat. Awalnya agak susah kulihat, lalu dengan sedikit tekanan kepala kontol Tomy mulai memasuki lubang pantat Irwan. Dengan sekali hentak, akhirnya batang kontol itupun amblas semua ke lubang pantat Irwan. Sejenak kulihat Tomy terus memaju mundurkan kontolnya ke lubang pantat Irwan. Nampak mulut Irwan mendesis desis pertanda dia merasakan nikmat karena pergesekan batang kontol Toy di dinding lubang pantatnya. Sementara itu Lanang memberikan sentuhan yang menyempurnakan Irwan. Karena dia berjongkok menyambut batang kontol Irwan. Akibatnya Irwan merasakan dua kenikmatan, pada lubang pantatnya dan pada batang kontolnya yang dihisap hisap mulut Lanang.

Setelah sekian lama, Tomy kemudian mencabut kontolnya dari lubang pantat Irwan. Tomy lantas berjongkok di selangkangan Damar. Kaki Damar diagkat, sehingga pantatnya terpampang siap di depan kontol Tomy. Setelah kedua kaki Damar ditaruh dipundaknya, tangannya mulai menuntun batang kontolnya ke arah lubang pantat Damar. Perlahan dimasukannya batang kontolnya ke lubang pantat Damar. Awalnya kontol itu dilesakkan dengan perlahan, dengan diimbangi goyangan Damar. Dengan sedikit emnahan nafas dan mengejan, akhirnya batang kontol Tomy pun dengan mudah memasuki lubang anus Damar. Setelah seluruh batang kontolnya tertelan lubang pantat Damar. Tomy pun mulai menggoyang goyang Damar dengan gaya ayam panggang.

Aku tidak tinggal diam. Ku hampiri Irwan dan kusetubuhi dia dari belakang dengan posisi Irwan berdiri. Tanganku mencengkram buah pantat Irwan, sambil kusibakkan belahan pantat yang bahenol itu. Lalu kutuntun batang kontolku masuk ke lubang pantat itu. Setelah tertelan seluruhnya, aku goyang pinggulku. Kurasakan kontolku mulai mengocok-ngocok lubang pantat Irwan. Lubang pantat Irwan nampak memerah, karena tadi sudah dimasuki batang kontol Tomy dan kini dimasuki batang kontolku yang memang lebih besar.

Berselang 30 menit, Tomy yang sibuk menggenjot pantat Damar mulai mengerang erang. Tampaknya dia mulai menuju puncak dan sudah mau mencapai ejakulasi. Sejenak kulihat tubuh Tomy bergetar hebat dan dengan sekejap Tomy mencabut kontolnya dari lubang pantat Damar. Lalu disemprotkannya cairan spermanya ke dada Damar. Sperma Tomy tampak membasahi dada, perut hingga leher Damar. Tomy kemudian menyorongkan kontolnya yang masih berlelehan spera itu ke mulut Irwan. Irwan kemudian menjilati dan menyedot sisa-sisa sperma Tomy dari kepala kontolnya. Sambil menjilati sisa sisa sperma Tomy, tubuh Irwan terasa mulai bergetar pula. Rupanya Irwan juga sudah mau sampai, di sedotnya dengan keras batang kontol Tomy sementara pantatnya terasa mengejang tanda Irwan menikmati genjotan kontolku ke lubang pantatnya.

Lanang kemudian naik ke atas sofa dan menungging dihadapaku. Tampaknya ia sudah tidak tahan dan ingin aku segera menyetubuhinya pula. Aku tidak mau terburu-buru. Kucabut batang kontolku dari lubang pantat Irwan. Lalu aku beralih ke Lanang. Ku singkapkan pantatnya maka tampaklah belahan pantatnya yang merah menganga di depanku. Perlahan-lahan ku masukan batang kontolku ke lubang pantatnya. Pantatnya yang basah membuat kontolku dengan mudah masuk ke dalamnya. Lanang mengerang, wajahnya di tutupkan ke bantal sofa. Aku mulai menggenjot pantatku maju mundur, suara pahaku yang beradu dengan pantatnya membuatku semakin bernafsu. Tak berapa lama Lanang mengangkat kepalanya, pantatnya didorong ke belakang sehingga batang kontolku hampir masuk semua ke lubang pantatnya.

Sambil kusodomi, Lanang sibuk mengocok batang kontolnya sendiri. Sementara mulutnya dijejali oleh kontol Irwan. Sambil diselingi dengan kocokan d kontolnya, Irwan memaju mundurkan kontolnya di mulut Lanang. "Ah, aku mau keluar nih, ah..", erang Lanang. Aku semakin cepat menggenjot pantatku. Aku pun sudah tak tahan lagi karena lubang pantat Lanang erat sekali mencengkram batang kontolku. Tiba-tiba Lanang menjerit kecil, ia mengalami orgasme, aku semakin kuat mengocok kontolku di lubang pantatnya. Tak berapa lama akupun mengalami ejakulasi. Ku tekan kontolku dalam-dalam ke lubang pantatnya. Spermaku muncrat di dalam pantatnya.

Lanang ambruk kelelahan ke lantai menyusul Tomy. Meski dia ambruk, kupertahankan batang kontolku tidak tercabut dari pantatnya. Karena akupun sudah mau sampai ke puncak birahiku, lalu ku tekan kuat-kuat batang kontolku ke lubang pantat Lanang. Aku mengerang nikmat ketika spermaku muncrat membasahi dinding-dinding lubang pantat Lanang. Semburan itu dibarengi oleh kejangan tubuhku yang bergetar. Saat kubenamkan seluruh batang kontolku ke lubang pantat Lanang, agar kenikmatan ejakulasiku menjadi sempurna. Kurasakan cairan sperma menyembur ke muka dan leherku. Rupanya Irwan juga ejakulasi dan tangannya sibuk mengocok kontolnya sendiri. Rasa hangat kurasakan sperma yang menempel di pipi dan hidungku. Akhirnya kami berlima ambruk ke lantai karena kelelahan. Kami baru bangun ketika hari menjelang malam dan kami pun harus pulang karena keluarga Lanang akan segera sampai ke rumah.



0 komentar: