BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Pemijat Erotis

Sabtu sore itu hujan rintik-rintik membuat diriku malas keluar rumah. Mana di rumah aku sendirian lagi, orang tuaku pada keluar kota bersama dengan kakakku, sampai hari Minggu malam baru balik. Aku tak tahu mau berbuat apa sore ini. Aku lalu berusaha untuk menyibukkan diri dengan mencari-cari bacaan yang ada. Malam mulai menyelimuti dan diriku semakin sendiri rasanya. Tanpa sengaja aku melihat suatu iklan kecil di koran Memo Arema, langganan ayahku terbitan hari itu. Sebuah iklan massage yang menarik perhatian mataku untuk membacanya satu-persatu.

Mulai dari paling atas sampai paling bawah. Lalu mataku tertuju pada suatu iklan "...........massage for man, with special service......call telp no 66-33-444......". Karuan saja aku jadi bingung. Kepingin mencobanya, tapi takut. Setelah timbang sana timbang sini, kuputuskan untuk menelpon orang tersebut. Dengan agak gemetar kuputar nomor telepon CDMA tersebut........"Halo", sapa orang diseberang dengan ramahnya, "Ada yang bisa saya bantu ?" tawarnya kemudian. "H..hhallo...." ujarku gemetar. "Ini tempat massage Mas ?" tanyaku pura-pura. "Iya.....dengan siapa saya bicara?" tanyanya balik. "Dengan Jonathan......saya menemukan iklan Mas di koran...lalu saya kepingin untuk mencobanya" balasku. "Mas Jonathan, sukanya yang seperti apa....di sini ada banyak pilihan kok, ada yang....." ujar suara diseberang. Buru-buru aku sela "Hmmm.......saya mau yang bisa mijit Mas......" Disini semua pintar mijitnya, tinggal terserah Mas Jonathan mau yang seperti apa.....ada si Rudi yang tinggi putih.....juga si Alvin yang agak pendekan tapi lebih ganteng .....atau si Gery, yang agak gelap kulitnya tapi memiliki bodi atletis.....juga pintar servicenya...."rayunya. "Service apaan Mas ? tanyaku. "Yahhh...Mas Jonathan kayak belom pernah aja..he he he he.......pokoknya dijamin Mas puas deh" jawabnya balik. "Terus...kalo manggil ke sini, biayanya berapa Mas ?" tanyaku lagi.
"Rumah Mas Jonathan dimana sih ?" Di daerah Griyashanta......dekat dengan Taman Krida Budaya. Blok XT No 218." jelasku lagi. "Bisa datang sekarang Mas ? tanyaku semakin penasaran kepingin melihat seperti apa sebenarnya si Gery itu. Setelah semua harga dan alamat beres, aku lalu mengiyakan kepingin memanggil si Gery. Setelah telpon aku tutup, aku jadi deg-degan sendiri. Baru pertama kali ini aku memanggil seorang pemijat pria ke rumahku. Aku memang suka sekali dipijat, tetapi ini adalah pertama kali dalam hidupku. Aku lalu berusaha menenangkan diriku. Aku malah mulai memikirkan yang bukan-bukan, ngeri aja tiba-tiba dia seorang penjahat, atau malah dia akan ......dsbnya. "Tapi aku khan juara taekwondo, masa takut sama pemijat...."pikirku menenangkan diri. Memang aku adalah seorang taekwondo wan, umurku 26 tahun. Memiliki tinggi 178 cm dan berat badan 71 kg. Banyak cewek-cewek yang mengatakan aku ganteng dan memiliki bodi yang baik. Tapi aku patut bangga karena hasil olah raga dan fitness selama hampir 7 bulan ternyata menghasilkan bodi sekarang ini. Selain itu aku juga suka berenang. Sehingga semakin membuat bodiku terbentuk. Dada bidang dengan sedikit bulu-bulu halus di dada....menurun ke perut dan berakhir di bawah pusar. Perut yang rata dengan bentuk atletis. Bicep dan tricep ku pun terbentuk berikut otot-otot tangan yang semakin menambah kesempurnaan tubuhku. bahkan bila selesai fitness dan kebetulan mandi bareng teman, mereka memuji aku memiliki bentuk pantat yang indah, juga kaki yang atletis penuh dengan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat. Dan yang paling membanggakan, aku memiliki kontol yang lumayan gede untuk ukuran orang asia sepertiku.....yang sampai saat ini belum pernah disentuh oleh orang lain, selain tanganku sendiri.
Membayangkan hal itu, aku mulai meraba-raba celana pendek yang kupakai, tepat diatas kontolku. Membayangkan bila disentuh oleh si Gery yang cakep, dan dipijat-pijat dengan lembutnya. Aku semakin horny aja sore ini. Seakan waktu berjalan begitu lambat....sudah hampir 40 menit, tetapi belum juga datang. Waktu sekarang telah menunjukkan pukul 19.05 sekarang...dan hujan masih turun meski hanya rintik-rintik. Sesekali aku melongok ke depan, kalau-kalau dia telah tiba. Tepat pukul 19.20.....bel depan berbunyi. Aku melompat dari kursi tamu dan cepat-cepat membuka pintu depan. Saat pintu terbuka...berdiri seorang cowok tinggi 175 an dan berkulit agak gelap. Dengan masih menyibak-nyibakkan rambutnya karena terkena air hujan, dia menanyakan apakah ini benar rumahku. Aku mengiyakan sambil berpikir dalam hati..."hhhhh..benar-benar seperti yang diucapkan ditelpon....ganteng dan bodinya atletis". Meski masih terbungkus oleh kaos dan jeans ketat, tetapi bisa dibayangkan betapa atletis bodinya. Lalu kupersilahkan dia masuk ke dalam. Dia tersenyum manis dan melangkah masuk. Setelah melepas sepatunya dia lalu kupersilahkan duduk di kursi tamu. Dia memandang sekelilingnya, "rumah kamu indah yah.." dia memulai pembicaraan. " Mau minum apa ?" ujarku. "Ahh,...air putih saja Mas...tadi capek di jalan tuh...mana macet di Grogol, he he he he" adunya mengenai keterlambatannya datang ke rumahku. " Yaahhh beginilah Jakarta, dimana-mana macet....bentar saya ambilkan air minum". Aku lalu bergegas ke belakang dan mengambilkan air minum untuknya. Saat aku kembali, terpana aku...dia telah membuka kaosnya yang basah oleh air hujan. Melihatku terpaku, dia seakan sadar lalu meminta maaf."Maaf, saya lepas..karena kedinginan." "Ohhh nggak pa pa" balasku, tapi dalam hati........hmmm indah sekali bodinya. Benar-benar bodi yang terbentuk dari alam, tanpa polesan fitness....begitu padat dan indah bentuknya. Dadanya begitu bidang dan bentuk yang atletis....mulus tanpa bulu dada. Bulu ketiaknyapun tidak terlalu lebat....nampak saat dia mengangkat kaosnya untuk dikeringkan. Bentuk perutnya juga rata dan indah. Tampak "six pack" nya. Gery memiliki rahang yang lebar, dengan bentuk mata yang tajam ditambah alis mata yang lebat bak kontol elang. "Gery, lepas saja jeansmu, biar aku keringkan di belakang". "Oh...ok..."ujar nya sambil mulai membuka kancing jeanya....satu persatu...membuatku tak sabar kepengin melihat isinya. Setelah semuanya dilepas, Gery mulai membungkuk untuk melepas jeansnya.....membelakangi diriku. Wahhhhh...indah sekali buah pantatnya dengan G-String yang digunakannya.....hampir-hampir tidak kelihatan kalau memakai celana dalam. G-String hitam dengan tali yang memanjang mulai ujung celana dalam membujur membelah kedua buah pantatnya dan menyambung ke depan membungkus kedua buah zakarnya dan kontolnya. Terpana aku memandangi kedua pantatnya sehingga tidak menyadari kalau Gery ternyata telah selesai......"Saya taruh dimana nih ?" tanyanya mengagetkanku. "Taruh aja di situ" ujarku. Gery telah berdiri hanya mengenakan G-String, sehingga setiap lekuk tubuhnya begitu nyata....indah dan padat. Aku tak sabar ingin segera membelainya dan melumatnya. Baru pertama kali ini aku memiliki nafsu yang begitu menggelora dan berkobar.......yang akan segera kulampiaskan dengan seorang pemijat yang ganteng dan bertubuh sempurna ini. "Mas Jonathan, mau pijit dimana ?" tanya Gery membuyarkan lamunanku. "Ehh...ohh..hhhmmmm....di kamar aja, sini ikut aku", sambil menggandengnya aku membuka pintu kamarku. Gery memasuki dan aku segera menutupnya lagi. Aku lalu meuju tempat tidurku dan membuka kaos serta celana pendekku. Aku hanya mengenakan celana dalam mini ketat. "Mas........memiliki tubuh yang bagus juga....saya suka melihatnya." puji Gery....sambil membelaiku. Aku terpejam merasakan belaiannya. "Oke mas...bisa kita mulai?" Ohhh..iya yah...ampe lupa..he he he he he" Aku segera menaiki tempat tidur dan tidur telungkup, dengan kedua lenganku memeluk bantal. Gery perlahan mendekatiku, lalu mulai melakukan tugasnya sebagai seorang pemijat. Ujung kaki kiriku mulai mendapat bagian pertama dari pijitannya. Digosok-gosoknya dan diurutnya dengan memakai lotion yang dibawanya. Gery begitu mahirnya melakukan pijitan membuatku terlena keenakan. Daerah jelajahnya sudah mulai naik, ke kaki..lalu ke paha ......pangkal paha. Di sini gerakan jarinya yang gemulai namun keras mulai menunjukkan kepiawaiannya dengan mengurut urat demi urat di sekitar paha, menimbulkan rasa enak campur geli jadi satu. Aku mulai menggelinjang dan merintih......ahhhh."Kenapa Mas .....kekerasan ?" tanya Gery.
"Ahhh...nggak....cuman ...enak aja.hhhhh". Gery yang merasa mendapat sambutan malah menambah gosokan tangannya ke daerah yang lebih sensitif. Dengan bantuan lotion, kedua tapak tangannya mulai merambah ke daerah yang lebih dalam masuk ke selangkangan sambil terus dengan gerakan keluar masuk. Rasa licin dan geli campur enak membuatku sampai terpejam-pejam. Gery lalu kembali memulai dengan kaki kananku. Juga dengan gerakan yang piawai, dia mengurut dari kaki sampai pangkal paha. Setelah selesai mengerjai selangkanganku, giliran bongkahan pantatku yang sintal mendapat giliran. Gery menurunkan celana dalamku dengan lembutnya. Setelah aku benar-benar telanjang bulat, Gery lalu menambah lotion ke kedua tapak tangannya lalu mulai melumurinya ke kulit sensitif pantatku. Gerakan tangannya meremas dan memijat bergabung menimbulkan rasa nikmat yang sungguh membuatku menggelinjang dan menggoyang goyangkan pantatku naik turun. Tangannya terus memompakan rasa nikmat. Gery lalu mulai menindih pahaku untuk mendapat posisi yang tepat untuk memijat. Saat dia menurunkan pantatnya di pahaku, aku merasakan sesuatu yang keras menimpa pahaku. Aku diam saja, setelah beberapa saat aku menyadari bahwa kontolnya yang telah mengeras, digosok-gosokkannya ke pahaku. Rupanya Gery terangsang juga mendengarku merintih dan melihat pantatku. Tangannya mulai memijit punggungku........dan batang kontolnya yang keras itu mulai merambah pantatku. Rupanya tanpa kusadari Gery telah telanjang bulat, kurasakan kontolnya begitu keras dan............gede banget. Tanpa banyak bicara, aku ikut menikmati gesekan antar dua jenis kulit yang berbeda namun sama-sama menimbulkan kenikmatan tiada tara. Sementara Gery terus memijat pundakku, aku merasakan kontolku juga sudah ngaceng.........meminta bagian. Aku berusaha untuk mengalihkan pikiranku agar kontolku bisa sabar. Dan berhasil.
"Mas.....balik....."desah Gery mengagetkanku. Aku menurut aja membalik. Kini aku bagai seorang bayi yang telanjang bulat didepan seorang yang ganteng.....telanjang dengan kontol ngaceng dengan kerasnya. "Gery......wahhh...kontolmu gede juga yah" godaku. "Ahhhh...Mas bisa aja," tersipu Gery menjawabnya. "Iya......boleh pegang ?" "Boleh ........mainkan apa aja yang Mas Jonathan mau.......Gery pasrah aja." jawabnya pasrah....ambil mulai memijit lagi. Kini giliran kaki kananku mendapat pijitan sang cowok cakep. Dengan telaten Gery melakukannya secara profesional tidak terpengaruh oelh gerakan tanganku yang nakal memegang barangya yang tetap dengan angkuhnya ngaceng. Lalu kaki kiriku. Sampai akhirnya ke pangkal pahaku. Gery menambah lotion lagi dan dilumurinya pangkal pahaku sehingga menambah licin gosokannya. Aku terpejam......"Alliiiiiiiiiii.....ahhhhhhhh...enak banget..." desahku. Gery mulai beraksi lagi dengan lincahnya jemarinya menari-nari dan memijit urat2 kenikmatan di sekitar selangkanganku. Kontolku yang kubuat tunduk, kini berontak.....menggeliat dan mulai ngaceng. Dengan cepatnya menuju ke bentuk puncaknya yang keras dan berotot....sepanjang 18 cm dengan lingkaran yang lebih besar dari gegamanku.
Gery rupanya semakin menggila menari-nari memompa nafsuku. Sehingga aku semakin merintih-rintih......dan merasakan adanya sedikit cairan mani yang mulai muncul ke ujung lobang kenikmatanku. Tiba-tiba kurasakan kontolku begitu hangat dan licin......ahhhhh kenikmatan yang sama sekali belum pernah kurasakan seumur hidupku. Rasa hangat dan gerakan licin yang naik turun di seluruh batang kontolku..........ahhhhhhhhhh....hhhhhh..ssshshhhh.... Rupanya Gery yang tak sabar, langsung melumat kontolku dan mengulumnya dengan ganasnya, sambil tangannya terus meraba dan mengelus pangkal pahaku disertai dengan sedikit gigitan-gigitan kecil..menambah kenikmatanku. "Alliiiiiii..aahhhhh...kamu pinnnnttttaaarrrrrr...hhhhhhhhhhh....ahhh..ssshhhhhhhhh..........enakkkk....tteruskan labih kencang.....kencangggggggg lagi. ....yeahhhhhh yeeeehssssssss....gitu. Aku mulai meracau nggak karuan menerima kenikmatan tiada taranya yang pertama kali dalam hidupku. Gery selain melumat kontolku juga melumat buah zakarku yang ditumbuhi bulu2 jembut . Dengan lidahnya yang nakal, Gery mulai menambah kenikmatan baru dalam permainan ini. Saat mulutnya penuh oleh zakar satunya, tangannya memainkan yang satunya. Begitu seterusnya sampai aku benar-benar nggak kuat lagi. "...........Geryyyyy aku mau keluarrrrrr.......aahhhhhh........."rintihku setengah menjerit. Gery dengan cepatnya memasukkan kontolku ke dalam mulutnya.....dan bertepatan dengan itu muncratlah cairan kenikmatanku ke dalam mulutnya.......tembakan demi tembakan yang keras menghantam kerongkongan Gery. Dengan rakusnya Gery menelan semuanya.....sampai habis tak tersisa setetespun.
Aku langsung lunglai dan terlentang. Gery dengan pandangannya yang menusuk memandangku. Masih dengan kontolnya yang ngaceng dengan gagahnya sepanjang 20 cm, keringatnya membuat tubuhnya mengkilat. Entah kenapa membuatku langsung terangsang lagi dengan cepatnya. Kepingin merasakan kegagahan kontol itu. "Gery ........masukin pantatku.....please" pintaku. Aku langsung mengulum kontolnya. Kucoba memasukkan seluruhnya dalam mulutku...tapi tak muat saking besarnya.........aku memasukkan sebisaku dan aku keluar masukkan...."Yeahhhhhh,......oouugghhhhhhh yyyessssssss....teruskan Massss.....terussss......" Tiba-tiba Gery mengambil lotion dan menumpahkan ke telapaknya, lalu mulai melumurinya pantatku dan sedikit-demi sedikit memasukkannya ke dalam pantatku dengan jarinya. Rasa nikmat merasukiku membuatku seperti kesetanan terus mengulum kontolnya yang tambah keras saja. Tangan Gery telah 2 jari merojok lobang pantatku. Gery lalu memegang kepalaku menariknya dari kontolnya. "Mas...kita mulai ?" "Ohhhh ok..pelan pelan yahhh.....masih perawan nih" rintihku.
"Ok" Gery meletakkanku terlentang di hadapannya. Dengan posisi tersebut, Gery lalu melumuri kontolnya dengan lotion dan mulai menciumi diriku, dengan mulai mengarahkan ujung rudalnya ke lobang pantatku. Saat kepala jamurnya menembusku, aku tersentak dan meringis kesakitan......namun Gery dengan tenangnya menghentikan tusukannya dan menciumiku dengan panasnya seakan berusaha mengalihkan rasa sakitku.....dah usahanya berhasil." Teruskan......" desakku. Gery lalu mulai menancapkan batang rudalnya lebih dalam dan dalam lagi.....Cm per cm masuk kurasakan rasa sakit dan nikmat bercampur menjadi satu. Sampai akhirnya semua batang 20 cm terbenam dalam pantatku. Gery mulai menarik dengan perlahan dan menurunkannya lagi.......aku merasakan lobang pantatku agak panas dengan gerakan ini. Tapi Gery dengan pintarnya mulai mempercepat geraka naik turunnya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya kiri dan kanan. Aku yang terangsang lalu juga mulai mengocok kontolku sendiri.
"Ohh yes....fuck me .....fuuuccccckk mmeeeeee...." rintihku tak karuan membuat Gery semakin mempercepat gerakan indahnya. "Ouggghhhhhh....Massss...enak sekaliiii.......masihhh seret sekaliiii......ooohhhhhhhh....enak banget.......udah mau keluar nihhhh" rintih Gery. "Aku juga Gery, keluarkan ...ayoooohhhhh..keluarkan sama-sama...." ajak ku. "Baik........hhhhh....." Gery dengan goyangannya mulai liar, dan tiba2 dia mempercepat gerakannya naik turunnya......Akupun juga mulai merasakan mani keduaku mulai merambah naik ke batang kontolku..." Geryyyyyyyy aku mau keluarrrrrr....cepetan keluarin punyamu.........." "Massssssssss.....sammaaaaaaa......Gery keluar juga hhhssssssssss....yyeesssss....." jeritnya. Pada saat bersamaan aku menyemprotkan mani banyak sekali ke dada dan perutku.........begitu pula Gery, langsung mencabut kontolnya dari pantatku sampai menimbulkan bunyi seperti membuka botol.....pplllppppp.....lalu mengocok kontolnya di perutku...ccrrttttt......ccccrroottttttttt....Gery menembakkan cairan kenikmatannya banyak sekali....sampai mengenai wajahku. Setalah semua keluar, Gery lemas dan terlentang disampingku. Kami terdiam beberapa saat merasakan nikmatnya.
Setelah beberapa menit, Gery bangun dan berkata "Mas Jonathan ......saya suka ama Mas, boleh nggak ?" tanyanya. Yang karuan membuatku bingung menjawabnya. "Ehhh...boleh!" jawabku spontan, karena mana nggak menerima kalau yang meminta orang secakep dan segagah serta sejantan Gery. Kami lalu berpelukan. "Gery nggak mau menerima uang dari Mas, karena Gery suka," ujarnya lagi. Aku lalu menciumnya dengan mesra. Kami lalu tertidur pulas sampai saat fajar menyingsing keesokan harinya. Sejak saat itu bila aku kesepian, selalu ada seorang yang akan membuatku tidak lagi merasa kesepian malah merasakan kenikmatan....

0 komentar: