BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Room Boy Hotel

Secara rutin, tiap bulan aku harus melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang. Dan tentunya aku harus check-in dan menginap di salah satu hotel di pusat kota yang dingin ini. Dan seperti biasa, pagi ini aku langsung check in di hotel favourite ku ini. Hotel bintang tiga, dengan layanan istimewa dan kenyamanan yang kurasakan. Beberapa pegawai dan staf hotel ada yang langsung dapat mengenaliku.
Mereka langsung mengetahui kamar yang akan aku pesan, termasuk kamar favouriteku di bagian ujung, lantai 2 dekat lorong. Seperti biasa, setelah masuk kamar aku langsung mengite ku reka , mereka Saat sedang mandi pintu tidak saya tutup karena saya pikir cuma sendirian. Sedang asyihidupkan kran air panas. Rasa penat perjalanan jauh membuatku ingin cepat-cepat membersihkan diri dan beristirahat.
etika aku lagi mandi menikmati guyuran air hangat, saya kaget karena ada seorang Room Boy yang masuk kedalam kamar tanpa saya tahu. Rupanya dia sedang bersih-bersih kamarku ini. Belakangan kutahu dia namanya Imran. Aku yang sedang asyik mandi, meneruskan aktivitas ku mandi tanpa memperdulikan room boy ini. Akan tetapi dari cermin di kamar mandi ini, saya tahu dia sedang memperhatikan saya terus. Saya tetap meneruskan mandi saya dengan shower. Tiba-tiba dia berada di depan pintu kamar mandi. Dia tersenyum sambil memperhatikan saya. Saya sebenarnya merasa terganggu, tetapi karena dia tersenyum lagi, aku membalas senyum itu. Karena kikuk, saya pura-pura cuek saja sambil keramas rambut. Kuperhatikan dari sudut mataku, lama dia bolak-balik di depan pintu. Seperti orang gelisah.
Setelah rambut saya bilas dengan bersih, saya ambil sabun untuk badan.
Tiba-tiba Room Boy itu bertanya pada saya: "Mau dimandikan mas?".
Saya kaget juga mendengarnya tapi hati saya merasa senang karena tawarannya yang sangat berani itu. Saya balik bertanya: "Kamu serius?" dan dia jawab: "Ya!" Dia lalu membuka semua pakaian kerjanya hingga dia Cuma memakai celana dalam saja.
Celana dalam g-string dengan ikatan tali dibagian belakan bokongnya. Tampak dari depan sedikit jelas bentuk kontolnya dengan bulu-bulu halus yang menyembul keluar dari balik celana dalamnya. Sementara saya masih dibawah shower membilas badan. Dia lalu mengambil sabun cair lalu mendekat kearah saya dan berkata: "Bagian badan belakang dulu ya mas..." Aku berbalik membelakangi dia, dan dia mulai melumuri badan belakang saya dengan sabun. Disuruhnya kedua tangan saya untuk diangkat lalu diusapkannya sabun yang ada ditelapak tangannya ke ketiak saya yang lebat dengan bulu. Kiri dan kanan tangannya saya rasakan usapannya halus sekali. Karena diperlakukan seperti itu membuat kontol saya mulai naik perlahan. Saya tahan sekuat mungkin. Lalu setelah itu giliran kaki saya juga disabuni. Direntangkannya kedua kaki saya lalu diusapkan tangannya dengan sabun mulai dari ujung kaki, betis dan paha demikian pula dengan kakiku bagian kanan. Selesai itu sekarang dia mulai menyabuni bagian bokong saya. Diusapnya dahulu dengan sabun lalu digosok-gosokannya tangannya ke kedua belahan bokong saya. Jari dan telapak tangannya terasa meremas-remas.
Jari-jari tangannya sesekali menyentuh lubang bokongku lalu turun kebagian bawah selangkanganku, dipijit-pijitnya batang selangkanganku yang kurasakan sangan nikmat dan yang membuat aku senang dia menarik-narik kedua biji pelerku dengan tangannya yang penuh sabun, rasanya nikmat sekali.
Kini kubiarkan kontolku ngaceng dengan tegaknya! Dia berdiri dan belok ke arah badan depanku. Dia melihat kontolku yang sedang tegak menantang, dia kembali menyabuni kedua kakiku dari bawah sampai ke selangkanganku. Dia bertanya pada saya: "Mas kontol besar sekali mau saya sabuni juga?" itulah kata-kata yang ingin kudengar dari dia...akhirnya terjadi juga. "Ya sekalian..." jawabku. Dia jongkok tepat dengan mukanya di depan kontolku, dia mulai menyabuni batang kontolku dan pelernya...bertambah liar rasanya...batang kontolku disabunimya dengan sesekali dikocoknya. Saat aku menikmati itu dia berkata lagi:"Mas, kontolnya saya kocok ya?". Aku tidak menjawab tapi kusandarkan badanku ke dinding sambil merentangkan kedua kakiku. Kusorongkan pinggangku ke mukanya dan benar pasti dia ingin mengulum kontol saya.. Ternyata benar sekali. Direngkuhnya dengan sigap batang kontol saya, lalu dibilas dengan air dan mulai dijilatinya. Bagian kepala, belahan perbatasan kepala dan batang, hingga urat-urat batang kontolku dilumatnya habis. Di kulu-kulum dengan bibirnya. Lalu dikenyot-kenyot bagian kepala kontolku. Hingga dua buah biji ku juga dikemot-kemotnya dengan bernafsu.
ubiarkan hal itu sambil aku menikmatinya. Beberapa saat kuhentikan, lalu kutarik dia dan kudekap dia rapat-rapat. Kupelorotkan celana dalamnya hingga kontol kami saling bergesekan. Kucium bibirnya, dengan saling melumat lidah hingga lama lalu kubisikan ke telingannya:"Aku perlu lubang bokongmu..." dia kembali membalas ciumanku di bawah shower, nikmat sekali kurasakan saat itu. Lalu dia berbalik badan sehingga bongkahan bokongnya menekan kontolku. Perlahan kumasukan jariku ke lubang bokongnya. Pelan kurasakan jariku menusuk ke lubang bokong itu. Dia tersentak sesaat kemudian mulai melonggarkan jepitan lubang bokongnya pada jariku. Lalu kugantikan menjadi dua jari yang menerobos lubang bokong. Setelah kurasakan dia mulai relaks, kugantikan kontolku yang kugesek-gesekkan ke bongkahan bokong itu. Pertama, kepala kontolku yang kutekan, sesaat ada reaksi dari lubang bokongnya. Kudiamkan higga dia merasa relaks lagi, lalu secara perlahan kulesakkan kontolku ke dalam lubang bokongnya dengan perasaan yang sungguh nikmat. Sementara itu, tanganku memegang batang kontolnya dan kukocok. Desahan nafasnya dan lenguhannya membuatku terangsang makin hebat. Dan tak lama kupercepat gerakan kontolku keluar-masuk lubangnya dan sambil kugigiti punggungnya. Dia meronta-ronta merasakan nikmatnya sodokan kontolku di lubang bokongnya, serta kocokan pada kontolnya. Mungkin dia merasakan dua hal ternikmat yang pernah dirasakannya dalam saat bersamaan. Setelah lama kusodok, kumaju mundurkan batang kotolku dengan pelan. Berganti cepat hingga kubenamkan seluruh batang kontol itu. Hingga kontolku terasa panas dan mulai berdenyut denyut serasai ingin menumpahkan lava sperma panasku.
Kulihat room boy itu terus meracau dan bergerak-gerak menggoyangkan pinggulnya mengikuti liarnya birahi seksual ini. Karena sudah tidak dapat kutahan lagi, sambil berteriak aku lepaskan spermaku ke dalam bokongnya. Cruttttt…cruttttttttttttttt…..ssemprotan itu terasa mengalir di rongga usus dalamnya. Panas kurasakan menjelujuri batang kontolku. Meski kini tidak lagi eresi keras seperti tadi, tetap kupompakan kontolku ke dalam lubang bokong room boy ini sambil kupercepak kocokan pada kontolnya. Sesaat kulihat dia menggeleng-geleng kepala dan tubuhnya mengejang dan bergetar hebat. Saat itulah kurasakan kontolnya yang kukocok juga telah mencapai klimaks kenikmatan Batang berurat itu berdenyut denyut dan akhirnya menghentak dan menyemprotkan air maninya kemana-mana...
Puas sekali rasanya, meski aku merasa semakin lemas. Akhirnya kami mandi kembali bersama-sama. Dibawah shower aku menciumi dia dengan gerakan yang terkandang lembut dan kasar. Kulihat dia begitu menyukainya. Room Boy hotel favouriteku, terima kasih untuk layanan plusnya!!

0 komentar: