BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Pengaruh Internet

Pengaruh internet dan aktivitasnya sungguh begitu luar biasa. Bisa merubah pandangan dan prinsip seseorang. Bahkan orientasi seksual. Ini aku alami sendiri. Oh ya, sebelumnya aku perkenalkan diri, nama aku donny, 18 tahun, tinggi aku 171 cm, berat 65 kg, kulit kuning langsat karena mix china-arab, rambut jabrik.
Banyak orang bilang kalo aku itu manis dan cute, tapi menurut aku biasa aja. Kejadian ini kira-kira 2 minggu yang lalu. Waktu itu jam 9 malam, aku bete banget di kost-ku. Karena tidak ada TV sebagai pengusir rasa suntuk ini, terpaksa aku melangkah keluar kost. Akhirnya kuputuskan pergi aja ke warnet deket kost yang buka 24 jam. Apalag kalau malam gini ada paketan yang biayanya murah meriah. Setelah browse dan sempat membaca berita terbaru serta artikel artikel musik kesukaanku. Aku tertarik mengklik banner di salah satu situ. Rupanya tertuju ke arah blog seseorang yang menjelaskan chating di Yahoo Messenger. Akhirnya aku aktifkan YM ku dan ternyata aku terhubung dengan YM pemilik blog tersebut.

Di tengah obrolan kami, dia menanyaiku, mIRCku sedang join di cenel apa. Aku yang tidak ngerti, berusaha minta penjelasan. Akhinya dia memandu dan mengajariku cara chating di mIRC. Ternyata di warnet ini, program mIRC sudah ada. Akhirnya aku chat dan langsung join di cenel #malang. Tapi entah kenapa, akhirnya aku join ke beberapa. Rupanya perintah klik 2x oleh inviter, membuatku otomatis join ke cenel cenel yang mereka tawarkan. Salah satunya cenel gay malang #gama.

Udah 30 menit berselang, tapi ga ada yang enak diajak chat, malah kebanyakan robot inviter. Saat aku mau menyudahi, ada 3 user yang menyapaku. Ya udah aku jawab sekenanya. Iseng saja, karena yang ngajak chat kok cowok. Tapi rupanya mereka cukup antusias menanyaiku. Akhirnya kita larut dalam chat dan saling mengenalkan diri. Dia namanya Arka, yang kebetulan chat di warnet daerah Landungsari, tak jauh dari warnetku. Sedang 2 user lainnya, Hendy dan Rio yang ada di Pasuruan.
Aku tidak banyak mengerti soal istilah istilah chat, dapat umpatan dari 2 user yang mengataiku bloon. Dan rupanya cuma Arka ini yang sabar menjelaskan apa-apa yang aku tidak mengerti. Lama kami ngobrol dan saling bertanya satu sama lain. Meski dominan Arka yang menanyaiku.

Kupikir aneh juga cowok menanyakan hal hal yang pribadi terhadapku yang cowok juga. Baru kusadar, rupanya Arka ini join di cenel #gama yang memang khusus untuk gay malang. Cepat cepat aku closing cenel #gama ini. Lama aku diamkan obrolan chat dari Arka. Kuikir aku tidak ada kepentingan chat dengan cowok ini. Mulai kusapa beberapa nick cewek di cenel #malang. Namun tak kunjung mendapat respon. Kupikir, cewek macam apa yang masih online saat jam di atas jam 22.00 seperti ini. Anak kost jelas ga mungkin, karena untuk cewek biasanya ada jam malam. Kalau dia dengan ortunya, juga ga mungkin karena pasti ortunya ngelarang anak ceweknya pulang malam-malam.
Karena tak kunjung dapat temen chat yang asyik, terpaksa kubalas chatingan Arka lagi dengan ogah ogahan.

Akhirnya aku justru larut dalam obrolan dengan Arka ini.
Dia ngajak aku ketemuan, dan memberikan nomer HP. Aku awalnya ragu untuk memberikan nomer Hpku. Toh buat apa. Tapi karena didesak, akhirnya aku juga memberikan nomer HP ku.

Selang sesaat, Arka menelphonku untuk memastikan jika nomorku benar. Lalu kita melanjutkan chating lagi. Karena udah hampir 3 jam chat, aku mulai mengantuk. Aku bermaksud pulang. Tapi HPku berdering lagi, ternyata Arka lagi yang menelphonku. Dia bilang pengen ketemu aku sebentar. Selesai membayar, aku bermaksud cari makan dulu sekitar warnet itu.
Saat aku menikmati makanan, Hpku berdering lagi da ternyata Arka sudah berada di sekitar warnetku. Setelah kusebutkan ciri-ciri bajuku. Tak lama kemudian ada cowok berjaket jins, celana jins dengan rambut cepak menyamperi dan menyalamiku. Kutawari makan dan minum, tapi dia menolak halus. Jujur aku cukup kaget ngeliat orangnya, keren juga. Kupikir orang gay itu seperti yang aku lihat di tayangan TV. Baju dan pakaiannya mencolok dan tingkah dan gerakan tubuhnya yang gemulai. Ternyata Arka ini seperti cowok kebanyakan. Malah cambang dan kumisnya mengesankan sosk pria jantan yang macho. Arka orangnya putih, 22 tahun, sekitar 176 cm, bentuk badannya keren abiz.. Pokoknya gak kalah sama model iklan rokok.

Akhirnya saat aku selesai makan, dia mengajakku jalan. Aku menampiknya secara halus dengan alasan udah larut malam. Tapi dia bilang Cuma bentar mau muter muter cari angin. Ya udah, akhirnya aku ikut dengannya ke area parkiran. Kupikir dia bawa motor ternyata dia membawa mobil Honda Accord tahun 2008. Ya udah deh akhirnya kita jalan sambil ngbrol. Entah kenapa rasa kantukku hilang, karena rasa penasaranku oleh pertanyaan pertanyaan Arka yang kupikir tidak cukup logis. Sesaat Arka menawariku mampir ke rumahnya. Weww..ternyata rumahnya deket dengan tempat kostku. Ternyata dia tajir abiz. Setelah parkir di garasi, akhirnya kita masuk rumah dan masuk di kamarnya. Kita ngobrol-ngobrol berdua di kamarnya. Aku masih agak takut takut juga, karena yang kutahu Arka ini penyuka cowok. Aku khawatir jika tiba tiba aku diperkosa atau disodomi, seperti dalam berita berita di koran.
Tapi dalam beberapa menit, ternyata Arka bersikap wajar, dan cuma mengajakku ngobrol sambil liat tayangan televisi.

Selang agak lama ngobrol dia menuju ke lemari dan ngajakin nonton film. Dia menariku dengan sopan, apa mau menonton VCD bokep. Aku liat sampulnya ternyata pemainnya cewek dan cowok Russia. Akhirnya tanpa prsetujuan dariku Arka tetap memasang VCD itu ke DVD playernya.
Sebagai remaja, aku cukup terangsang manakala ada adegan cewek bule mengoral kontol cowoknya sampai muncrat.
Tiba-tiba Arka berdiri dan membuka baju, dan mengganti kaos singlet. Saat dia mengganti celana panjang, aku sempat melirik dan kulihat tonjolan kontolnya di celana dalamnya. Ha..ha…rupanya dia sama sepertiku, lagi terangsang karena pengaruh tayangan VCD bokep ini.

Lalu Akra duduk di sebelahku dan posisi duduknya terlalu dekat. Aku cukup risi, namun kondisiku tidak mungkin untuk bergeser. Tiba-tiba tangan Arka mengarah ke jendolan celanaku. “Rupanya kamu terangsang juga ya”,ledeknya. Aku berusaha menepis tangan itu, tapi Arka secara cepat menarik tangannya kembali.
Malu aku diledekin seperti itu. Aku menggeser dudukku agak ke muka. Rupanya Arka tak kenal lelah terus berusaha, dia mulai mengelus elus punggungku. Mendapat perlakuan seperti itu, birahiku yang memang sudah naik, semakin meninggi. Ada peperangan didalam bathinku, antara diam membiarkan perlakuan Akra ataukah harus menepis dan segera melakukan aksi penolakan. Namun pergolakan bathinku membuatku terdiam, meski Arka terus memijat dan mengelus punggungku. Lalu Arka mendekatkan badannya ke punggungku, dan memelukku dari belakang. Aku mau berontak, tapi ada rasa penasaran yang membuatku tidak cukup kuat memberontak. Apalagi Arka melakukannya dengan lembut.

Tangannya dengan sekejap menyingkap bajuku, dan jari jari tangannya bergerilya menyusup menuju dadaku. Ada getaran listrik rangsangan hebat manakala jari jari tangan Arka berputar putar di sekitar dadaku. Sentuhan dan pilinan jari Arka di putting dadaku meruntuhkan egoku bahwa aku pria sejati yang pantang disentuh sesama lelaki.
Birahiku begitu memuncak dan tak terasa tubuhku menggelinjang gelinjang dengan deru nafas yang memburu. Tak kusadari dari mulutku justru keluar erangan kenikmatan saat tangan nakal Arka terus berputar putar, antara memilin dan meremas dada dan putting dadaku.
Nafas memburu Arka meniup di kudukku, membuatku melayang sehingga mataku pun terpejam merasakan dengus nafars memburu itu. Sesaat setelah bibir Arka mengecup tengkukku, aku semakin terlena dan serasa melayang. Tubuhku melemas dan lunglai seakan pasrah pada apa yang akan dilakukan Arka.

Masih dengan kecupan dan gesekan kumis tipis Arka ditengkukku, aku rasakan jari jemari Arka mulai melepaskan satu persatu kancing bajuku. Lalu jari itu berhenti tepat di atas perutku membuat gerakan memutar dan menelusup diantara pinggang dan celanaku. Perlakuan itu membuat nafasku semakin memburu dan tubuhku semakin menggelinjang tak karuan.
"Mass..., uhh..., ugh..., ahh!", mulutku menganga saat mengerang menahan hentakan nafsu dan aliran hawa aneh yang belum pernah aku rasakan selama ini. Nafas Arka kurasakan semakin memburu dan tetesan peluh mulai bercucuran seiring dengan naiknya panas tubuh Arka.
Ada desakan dari kontolku yang ternyata telah menegang penuh. Celana dalam dan jins yang kupakai, membuat sesak batangku yang mengeras. Kurasakan CD-ku sudah tidak sanggup menahan desakan kontol yang telah membesar itu. Akibatnya, aku hanya membiarkan saja manakala tangan Arka melepas gerper ikat pinggangku dan membuka celana panjangku. Apalagi remasan tangan Arka pada celana dalamku membuat kontou seakan mencuat dan ingin meloncat dari sarangnya.

Arka langsung melepas celana panjangku sehingga kini aku hanya memakai celana dalam saja dan tampak kepala kontolku menyembul dan melesak keluar di sela sela celana alam dan pahaku. Kepalang tanggung, Arka langsung melepaskan celana dalamku sehingga tampaklah kontolku yang sudah membesar dan panjang bagaikan pisang raja.
Sontak Arka langsung meremas sejenak dan kepalanya langsung menunduk dan lidahnya menjilati kepala kontolku dengan antusias dan penuh birahi. Aksi Arka ini membuatku merem melek keenakan.

Dikulumnya kepala kontolku itu dan disedotnya dengan mulutnya sehingga membuat tenagaku seakan-akan luluh lantak. Tak terasa aku malah mengerang dan menggelinjang menahan birahi yang sangat dahsyat. Dan di luar kendaliku, aku yang terbuai, mulai mengikuti irama permainan seks Arka. Di luar kendaliku, tanganku secra refleks melancarkan serangan menjamah dan meremas jendolan di celana Arka. Rasa ingin tau, apakah Arka terangsang dan ereksi juga. Perlakuanku ini membuat Arka semakin menggencarkan serangannya padaku, dia menjilati scrotuku, rambut kontolku yang lebat pun tak luput dari tangan terampil Arka, sehingga membuatku semakin kelabakan dan ngos-ngosan.

Cukup lama Arka mengaduk-aduk daerah selangkanganku dan membelai dengan sentuhan nafsu birahi. Tak terasa tubuhku pun bergetar hebat, dan aku merasakan aliran aneh menyusup di sekujur tubuhku mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Tubuhku berguncang dengan keras membuat Arka mendongakkan wajahnya.
Selang kemudian, tangan kanan Arka mengocok kontolku, membuat batang kontolku menjadi semakin keras seperti batangan logam. Sedang tangan kirinya berputar pura di area perut dan dadaku, membuatku semakin kelojotan dibuatnya.

Aku semakin mengerang dan tubuhku semakin berguncang saat Arka mempermainkan jari telunjuknya di sekitar lubang anusku. Apalagi saat jarinya digetarkan dan diputar putar di daerah lubang pembuanganku. Tak pernah kuduga jika rangsangan di sekitar lubang anus juga membuatku akan merasakan sensasi luar biasa. Apalagi tangan kiri Arka kini ikut pula meremas-remas pantatku sehingga mulutku semakin mendesis-desis mengeluarkan energi birahi yang semakin meledak ledak.

Batang kontolku kini teracung semakin keras. Dan aku merasakan ada cairan precum bening merembes keluar dari kontolku. Rupanya aku sudah sangat terangsang.
Dijilatinya kembali batang kontolku, mulai dari ujung hingga ke batangnya. Ada perasaan nikmat menyerbu daerah selangkanganku. Dan aku tidak dapat berkata apa-apa saat lidar Arka dijulurkan ke lubang kencingku. Ujung lidahnya menjelajahi seluruh permukaan batang hingga kedua buah biji pelerku, terus berganti-ganti.
Kenikmatan birahi itu semakin memuncak di kontolku, dan terasa naik hingga ke perut dan otakku. Aku sungguh tidak mampu lagi menahan rangasangan hebat itu, manakali jari telujuk Arka mulai menelusup dan menembus lubang anusku.
Ahhhhh, lubang pantatku memang terasa terdesak oleh benda padat jari tangan Arka, ohhhh dinding-dinding anusku terasa meregang. Kenikmatan mendera kontolku hingga tubuhku terguncang dan bergetar.

"Ahhhuuuggh, aku mau keluar Mas", erangku tertahan-tahan. Kontolku semakin terbernam sedalam-dalamnya di mulut Arka.
Crot .. crooott . croott, aku merasakan cairan hangat menyemprot dari saluran kencingku dan menyembur di dalam mulut Arka seolah tanpa henti. Sekujur tubuhku menegang menahan kenikmatan. Ada sekitar satu menit aku meregang nikmat sambil tak terasa tanganku meremas rambut Arka.

Ahhh..pengalaman pertamaku bersama cowok, ternyata begitu nikmatnya.
Lalu Arka bangkit dan mengelap sudut mulutnya. Sementara spermaku rasanya ditelan seluruhnya, karena sejanak dia tersenyum dan berkata.
“Kamu udah sampai puncak. Trus aku gimana?”tanya Arka.
“Kamu bisa tegang lagi kan? Aku nanti ingin sesuatu yang lebih”,lanjut dia.
“Apa itu?”tanyaku polos.
“Tadi hanya jariku saja yang masuk, kamu sudah sebegitunya. Bagaimana kalau dicoba pakai punyaku”,ujar Arka sembari menyeringai.
Aku tak sanggup membayangkan jika aku disodomi oleh kontol Arka. Tapi dari apa yang aku baca di internet, kebanyakan pria gay merasa sangat nikmat saat disodomi. Bahkan banyak diantaranya yang merasa ketagihan. Benarkah??

0 komentar: