BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Tentara Perbatasan

Liburan ini gw ingin mencoba jalan jalan ke Kuching lewat jalan darat. Dan setelah menempuh penerbangan dari Jakarta ke Pontianak. Gwe menggunakan bus untuk menuju Kuching.
Ternyata perjalanannya cukup melelahkan plus perjalanan ditempuh pada malam hari sehingga gw nggak bisa melihat pemandangan apa apa. Tiba di perbatasan, kita masih harus menunggu sampai perbatasan antara Malaysia dan Indonesia dibuka. Subuh diperbatasan membuat rasa sensasi tersendiri buat gw. Gwe jalan jalan di sekitar kantor imigrasi mencari toilet. Gwe udah nahan pipis sejak lama dan kayaknya udah nggak tahan lagi. Gwe melihat sign toilet dan langsung masuk kedalam. Ternyata gw nggak sendirian, ada seorang tentara yang sedang pipis. Tempat pipis nya ternyata tidak ada pembatas jadi kita bisa melihat jelas barang pribadi yang pipis disebelah kita.
Tetap dengan gaya sok cuek, gw pipis di sebelah tentara itu. Dalam hati gw berharap bisa melihat kontol si tentara itu dan sukur sukur bisa melakukan sampai lebih jauh.
Sambil pipis, gw melirik ke si tentara di sebelah gw, wah!! Tampanganya keren juga lho, mirip cowoknya BCL itu tuh. Dan kontolnya yang masih ‘tidur’ juga tampak menggiurkan. Pantat gw udah mulai berdenyut pengen merasakan kontol itu di dalamnya.
Si tentara itu tampaknya merasa gw lirik, lalu dia menoleh ke gw.
“kenapa liatin kontol gw? Lu suka?” tanyanya dengan suara yang tegas.
“eh iya pak! Eh nggak! Maksud saya?” gw gugup mendapat pertanyaan yang tiba tiba.
“loe homo ya?” Tanya si tentara itu dengan seringai di wajahnya.
“Maaf pak! Saya permisi dulu,” kata gw buru buru sambil menaikan resleting gw.
“Eit! Ntar dulu! Udah liat terus lu mau kabur ajah,” kata tentara itu. “loe nggak mau nyobain kontol gw?”
“Maksudnya?” Tanya gw heran. Mana ada tentara yang mau ajah gampang ngasih kontolnya ke lelaki homo kayak gw ini.
“udah lama neh gw nggak maen. Kebetulan ada homo kayak loe yang pengen kontol, jadi kenapa nggak sekalian ajah?” katanya
“gw mau ajah,” kata gw yang mulai muncul keberanian dan gairah yang mulai memuncak. “ tapi jangan disini, ntar kalu ada orang masuk gimana?”
“ayo ikut gw,” kata tentara itu.
Kita lalu keluar dari toilet itu dan menuju salah satu ruangan kosong yang ada. Begitu masuk di dalam, si tentara mengunci pintu ruangan itu dan begitu berbalik gw langsung menerjang si tentara itu dan menciumi bibirnya. Mungkin karena gairah yang sudah tertahan lama, si tentara itu membalas aksi gw dan kita French kiss dengan lidah saling bertautan di dalam mulut masing masing. Sambil berciuman kita saling melepaskan pakaian masing masing.
Puas berciuman, gw mulai berlutut dan mulai mengisap kontol si tentara itu. Dia mendesah nikmat saat gw menjilat kepala kontolnya dan memainkan lobang pipisnya dan menelan precum yang keluar. Gwe terus mengisap kontolnya. Menjilat batangnya yang berurat dan mengulum kedua bijinya bergantian.
Si tentara itu menjambak rambut gw, dia tampaknya belum pernah merasakan kenyotan seperti ini di kontolnya. Emang kata semua lelaki yang pernah gw sepong, isepan gw emang nggak ada tandingannya. Dan sekarang gw sedang memberikan isepan terbaik gw ke tentara yang satu ini.
Wajahnya yang tampan membuat gw memuja kontolnya. Dan gw memperlakukan kontolnya seperti barang berharga. Kontol itu gw kulum kepalanya dan gw gigit gigit mesra.
Puas ngisep itu kontol gw berdiri dan minta dia ngentot gw. Si tentara itu nyengir lebar.
“gw kira loe nggak mau ngentot,” kata tentara itu
“sapa bilang? Dengan kontol dari tentara ganteng kayak loe, pasti gw pengen merasakan semuanya,” kata gw.
Si tentara itu berbaring terlentang di lantai dengan alas dari bajunya. Kontolnya ia kocok biar ereksinya terjaga. Gwe lalu berlutut dan kembali mengisap dan melumuri kontolnya dengan ludah gw. Dan setelah itu, gw mulai duduk diatas kontolnya dan perlahan mulai memasukan kontonya ke pantat gw dan perlahan lahan mulai turun memasukan kontolnya sampai benar benar terpendam di dalam lobang gw.
“shhhh!! Pantat loe rapet juga ya. Mmmhhhhhh, gw suka sama lobang yang sempit.” Katanya mendesah.
Gw hanya tersenyum lalu mulai bergerak turun naek di atas kontolnya dan tangan gw meremas dadanya yang bidang. Gerakan gw yang pertama pelan sekarang mulai gw percepat dan tampaknya dia pun tak mau kalah, dia juga menggerakan pinggulnya dan menusukan kontolnya lebih dalam ke lobang pantat gw.
“ougghhh . . . . gw mau keluar . . . . AAAAGHHHHH.” Bersamaan dengan desahan kerasnya, kontolnya memuntahkan lahar putih ke dalam lobang pantat gw. Yang nggak lama disusul gw. Tentara ini memang kayaknya sudah lama nggak pernah ngentot. Maninya keluar terus nggak ada habisnya, biarpun mani gw udah keluar semua. Untuk memastikan, akhirnya gw kembali mengulum kontolnya yang masih semi nganceng dan memeras semua maninya yang masih tersisah.
Tanpa terasa sudah subuh dan perbatasan sudah dibuka. Dan akhirnya kita berpisah dan perjalanan ini akan menjadi trip yang ngak bakalan gw lupakan.

0 komentar: