BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Nikmatnya di Bawah Jembatan

Di bawah jembatan Semanggi, ada dua buah tenda militer yang sudah terpasang disana sejak lama, sejak angin reformasi diiringi gelombang demonstrasi melanda negeri ini, bergantian regu jaga mendapat tugas untuk berjaga jaga disana bila sesewaktu dianggap perlu maka regu jaga menjadi bertambah banyak bahkan terkadang diikuti panser dan kendaraan anti huru hara parkir disekitar areal tersebut. Pada saat seperti itu sebaiknya anda tidak perlu dekat dekat dengan tenda tersebut karena umumnya para personil militer yang berjaga dalam tegangan tinggi dan temperamental sehingga segala sesuatu yang bukan militer akan dicurigai habis, namun bila situasi sudah dianggap kondusif dan aman maka regu jaga tinggal 1 regu dan sikap mereka lebih bersahabat dapat diajak berkomunikasi bercanda dan dalam suasana relaks.

"Lagi dinas mas" sapaku ramah kepada seorang tentara yang lagi duduk santai dibawah tenda ketika malam itu aku melintas disana, Soma, tertulis nama di dada seragamnya "Hmm, begitulah" katanya sambil memperhatikan diriku dari ujung kepala sampai ujung kaki
"Rokok mas?" tawarku sambil menyodorkan sebatang rokok padanya
"Sebenarnya aku nggak boleh merokok bila lagi berdinas, tapi ini sudah larut malam, tak apa apalah kalau cuma sebatang, mengusir dingin" katanya sambil mengambil rokokku. Aku menyalakan api untuknya dan duduk nongkrong disampingnya sambil memperhatikan lalu lalang kendaraan dibawah jembatan Semanggi malam itu. Kamipun ngobrol ngalor ngidul tentang segala sesuatu yang dapat dijadikan bahasan dari yang ringan sampai yang berat sampai seorang temannya datang menghampiri kami yang sedang duduk nongkrong berdua dibawah tenda.
"Heh, sipil nggak boleh kemari" kata temannya
"Oh maaf mas, cuma sebentar meluruskan kaki" jawabku sambil memperhatikan temannya itu. Seorang prajurit muda, berambut cepak, gagah, tubuh berotot berbentuk segitiga, pakaian seragam hijau ketat nempel ketubuh membentuk cetakan lekuk dan tonjolan tubuhnya tercetak dibaju seragamnya. Trisno, nama tercetak didada seragamnya "Luruskan kaki disana saja, jangan disini" katanya tegas dengan mata tajam mengawasiku, berdiri tepat didepanku yang masih duduk nongkrong sehingga mataku tepat berhadapan dengan tonjolan celana seragam ketat ngepas berisi kontol dan biji pelernya, gede menitikkan liur seorang homo sejati seperti diriku, kontol dan lobang pantatku bergetar.
"Baiklah, gua kesana tapi nggak papakan sebentar lagi sampai rokok abis, oh ya rokok mas?" jawabku sambil mengisap dalam rokok dan menyodorkan sebatang rokok kepadanya, sementara mataku liar menatap tonjolan kontolnya, bentuk pahanya yang berotot kencang dengan betis proporsional dan sepatu lars militer hitam.
"Kamu ini bandel juga ya! Aku jejelin kontol baru nyaho loe!" katanya sambil menepis tanganku yang menyodoran rokok padanya, mengakibatkan jari tanganku yang sedang menggenggam rokok menyentuh tonjolan kontolnya, serrr... darahku berdesir
"Kalo segede itu boleh juga deh dijejelin" kataku tersenyum mesum kepadanya
"Lho melawan ya? Loe ngelawan ya!" dia merenggut baju ditubuhku sehingga robek dibagian dada dan menggiringku masuk kedalam tenda. Aroma khas lelaki jantan sangat kuat di dalam tenda membangkitkan getaran nafsu birahiku, kontol dan lobang pantatku mulai berdenyut denyut minta dipuaskan, tanganku merayap mengapai mengusap tonjolan kontol dicelana seragam militer yang semakin gede tonjolannya ketika dia menarik tubuhku mendekati tubuhnya sambil menatap tajam mataku. Mulutku tiba tiba dicipoknya dengan rakus lidahnya keluar masuk kedalam rongga mulutku sampai aku terengah engah hampir putus nafas dibuatnya, sementara tangannya yang satu masih merenggut menggenggam bajuku maka tangannya yang lain menjelajah punggungku sampai kebokong dan menyelusupkan jarinya kearah celah lobang pantatku, aku nggak pakai CD akh... tubuhku bersentuhan dengan ototnya yang kekar kenyal dan srreet... sekali tarik celanaku melorot kebawah dan sepasang tangan lagi menggerayangi bokongku yang putih mulus berasal dari teman dudukku tadi, Soma, yang kini telah ngaceng berat penuh nafsu menyelomoti kulit pantatku dan menjilat lobang pantatku, rimming.
Jarinya mulai menerobos masuk kedalam lobang pantatku yang basah oleh air liurnya, satu jari kekar berbuku, dua jari kekar berbuku, akh... tiga jari kekar berbuku keluar masuk menyeruakkan cincin lobang pantatku sampai aku menggelinjang menggeliat didalam pelukan Trisno, prajurit yang kini menjilat dan mencupang leher dan puting susuku dengan ganas. "!" kontol ngaceng militer regu jaga di tenda Semanggi. Tanganku sibuk membuka celana seragam Trisno mencari batang kontolnya yang sudah mengeras bagai pentungan kayu dan ploph kontolnya keluar dari kurungan celana seragam, gede berurat merah keunguan dengan kepala kontol yang merekah bagaikan cendawan dan lobang kencingnya gede basah dengan pre cum. Aku berlutut didepan kontol Trisno dan mulai mengkilik kilik lobang kencingnya yang basah itu dengan ujung lidahku membuat dia terngial ngial keenakan, menjilat kepala kontolnya dengan lidahku dan hap!... batang kontolnya aku emut masuk perlahan sampai menyentuh pangkal tenggorokkan, sementara kontol Soma telah menggantikan posisi jarinya menyodok lobang pantatku... sshh... aahh... sshh... aahh.
"Lobang pantatmu enak bangeth, sempit...aahh" keluar masuk batang kontolnya merojok lobang pantatku diiringi desahan dan racauan erotisnya, makin lama sodokan kontolnya makin dalam sampai kepangkal batang kontolnya yang gede mengaduk aduk isi lobang pantatku menyentuh kelenjar prostatku dan jembutnya menggelitik geli pinggir lobang pantatku... oh, fuck me... fuck me harder, please... oohh, shit!
"Jejelan kontol ini yang dari tadi lo mau khan, dasar homo tai doyan kontol! Isep sampe gua muncrat" Trisno mengoceh sambil mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur menyodokkan kontolnya yang keluar dari celana seragam militernya. Segala kemampuan oral sodomiku aku keluarkan malam itu dibawah tenda militer jahanam itu, membuat kedua prajurit muda menggelora menggelegak membara menghajarkan keperkasaan kejantanannya. Mereka mendesah mengerang melenguh bagaikan kuda pacu mengentotin betinanya, yaitu aku. Trisno menggendong tubuhku kakiku melingkari pinggangnya dan kontolnya masuk kedalam lobang pantatku, Soma ikut bareng menjejalkan kontolnya pula kedalam lobang pantatku sehingga terkuak lebar menerima dua kontol militer tersebut, aku terlonjak lonjak dalam pelukan Trisno mengikuti irama sodokan kontol mereka dilobang pantatku... arrggh, kontol kalian nge-joss banget mas. Soma berbaring telentang di velbed yang ada didalam tenda dengan kontol gede ngaceng tegak, aku menunggangi kontolnya berhadapan muka dengannya kedua pentilku dipilin pilin dengan jarinya yang kasar membuat aku menggeliat merintih keenakan diatas kontolnya yang tertancap dalam di dalam anusku sementara giliran kontol Trisno mengembat lobang pantatku yang telah berisi kontol Soma, military double penetration, arrghh... ledzaaat. Badanku ditekuk bertumpu pada kudukku di velbed dengan pantat mencuat keatas. Soma menunggangi pantatku dengan kontolnya keluar masuk lobang pantatku sementara Trisno push up dimukaku menjejalkan kontolnya kedalam mulutku, sementara mulutnya menyepong kontolku. Ouchh... enak banget kontol disepong mulut prajurit muda seperti Trisno, brutal bringas sedotannya yahuuud.
Aku tak dapat bertahan lebih lama lagi... arrggh gua mo mancrut mas... aahhh... make me cum, oh please... suck me... crrooth... crrooth... arrggh aku memuncratkan pejuhku kedalam mulut prajurit muda perkasa, Trisno. Sementara itu lobang pantatku ikut mengembang mengempis seirama dengan muncratan orgasmeku memeras batang kontol Soma dengan hebat membuat Soma ikut orgasme, crrooth.. crrooth.. arrgh.. berulang kali semburan pejuhnya yang kental anget legit menyirami rongga ususku ditingkahi dengan lenguhan bagai kerbau liar digorok.
Trisno mempercepat entotan kontolnya dimulutku, semakin cepat semakin dalam semakin tegang kontolnya berdenyut denyut mengisi rongga mulutku bahkan terkadang masuk kedalam melampaui pangkal tenggorokanku, sementara mulutnya bergantian menyepong kontolku dan kontol Soma yang udah duluan muncrat, baju seragamnya basah kuyup lengket kebadan oleh karena keringat dan akhirnya crrooth... crrooth... arrggh.. crrooth crrooth... arrgh... isep abis kontol gua, dasar lonte homo anjing, isep kontol gua arrggh... pejuhnya melimpah ruah sluurrph didalam mulutku, kutelan abis gurih nikmat, pejuh prajurit muda perkasa. "!" kontol ngaceng militer di bawah tenda di Semanggi.

0 komentar: