BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Layanan Pijat

Sekarang saya ingin menceritakan pengalaman pribadi saya. Nama saya Raymond , 22 tahun. Suatu sore, jam 15.45 saya nyampai ke Kota Jakarta dan angsung check in di hotel bintang 4 langganan perusahaan tempatku bekerja.
Setelah membongkar barang bawaan dan isi koperku, aku segera mandi rendaman di air hangat. Setelah mandi sambil rebahan aku mencoba istirahat. Sekitar 1 jam mencoba tidur, tapi saya tidak dapat memejamkan mata ini. Lalu iseng saya meraih koran yang tergeletak di samping meja. Koran yang saya ambil waktu di dalam pesawat tadi, belum sempat saya baca semuanya. Setelah membolak balik lembaran koran, pandangan mata saya tertuju pada iklan pijat refelsi panggilan. Ternyata rubrik iklan pijat di koran tersebut terpampang banyak sekali pilihan. Hebat ibu kota ini, apapun ada dan tersedia, instant. Setelah membolak-balik iklan tersebut, menimbang sana-sini, aku berniat mencobanya. Karena besok aku harus tampil segar mempresentasikan di depan pimpinan pusat dan relasi perusahaanku.

Aku baca iklat itu, ada yang menawarkan panti pijat untuk pria dan wanita (suami-istri) menyediakan pemijat pria, ganteng, macho, Iklan yang lain lagi, panti pijat untuk pria dan wanita, di kawasan Menteng, melayani panggilan 24 jam. Saya pria 33th Ket China,Sehat,Ramah & Sopan. Sudah berpengalaman & Ahli Pijat ,Refleksi dsbnya,Servis Ok (Untuk Wanita & Pasutri). Lalu iklan pijat refleksi dengan ijazah, legkap dengan tarifnya juga, bahkan pijat plus plus bla..bla.. Akhirnya segera aku raih Hpku dan mencoba telpon ke nomer yang tertera. Panggilan nomer pertama ternyata gagal, ada suara operator yang memberitahukan nomer tersebut belum terdaftar. Lalu aku coba telpon rumah 021 4315 sekian sekian. Ternyata nomer yang dihubungi sedang dalam perbaikan. Baru setelah aku menghubungi nomer HP dengan provider yang sama, terdengar suara pria yang mengangkat.
“Halo, ada yang bisa dibantu?”suaranya terdengar ramah.
Saya mengutarakan maksud saya untuk jasa pijat panggilan ke htel. Setelah disepakati harga dan waktunya, aku segera menutup telponku.

Selang berapa menit, bel kamar hotelku berbunyi. Sejenak saya berdiam dan berusaha mengumpulkan tenaga untuk bangkit dari tempat tidur, hingga akhirnya terdengar suara bel lagi. Sesungguhnya masih malas sekali saya untuk menerima tamu pada saat itu. Saya juga tidak memanggil layanan service kamar hotel atau janjian dengan tamu. Tapi apa boleh buat, saya harus membukakan pintu. Lalu aku intip lewat lubang pintu kamar, ternyata bukan pegawai hotel, tetapi seorang pria memakai topi. Kubukakan pintu kamar dan segera menanyakan nama dan maksud dia. Rupanya pemijat yang tadi aku telpon yang datang memenuhi panggilanku. Wah..cepat sekali, pikirku. Setelah membuka pintu, saya mempersilahkan dia masuk dan memperkenalkan diri. Dia mengaku namanya Raymond. Lalu aku tawarkan minum ke dia sambil basa basi sebentar.

”Mau langsung pijat, atau bagaimana”,tanya Raymond. “Ini saya bawa lotion dan minyak urut khusus masage”,sambungnya lagi.
“Terserah pake apa, yang penting enak”,jawabku sekenanya. Lalu setelah meminta aku membuka baju dan celana, sehingga hanya menggunakan celana pendek saja, aku segera membaringkan tubuhku.
Lalu mulailah dia mengolesi punggungku dengan minyak khusus massage dan memijat serta mengurut otot otot punggungku. Sekitar lima menit berjalan, dia melakukan pijatan cukup enak dna membuatku rileks.
Sekitar tujuh menit, dia terus melakukan pijatnya normal. Tapi lama kelamaan kok megang dia mulai melakukan pijatan atau bahkan rabaan pada daerah erotisku. Bahkan bukan lagi pijatan yang kurasakan, akan tetapi belaian yang membuatku terangsang. Aduh sontak aku kaget dan membalikkan badan. “Mas pijatannya yang biasa saja ya”,ujarku. Ternyata Raymond tidak menjawab, malah tersenyum padaku.
“Kalau begitu, sekarang pijat di dada ya. Jadi Mas berbaring saja”kata Raymond.
Akupun berbaring dan dengan posisi seperti itu, aku bisa mengawasi mimik dan gerakan Raymond. Namun rupanya sesaat pijatan di dada, Raymond mulai memilin milin tetek puting dadaku dan bahkan melakukan elusan di leher dan dadaku. Bahkan arahnya, dia mulai memijit di sekitar pinggang dan turun ke paha atasku. “Mas, kok tonjolan punya mas gede banget yah”Raymond memacingku.
Aku memandang wajahnya dan tidak berusaha menjawab. Tapi ada rona kebanggaan terancar dari wajahku. Selanjutnya Raymond terus melakukan sentuhan tangannya pada paha bagian atasku hingga sela sela celanakupun dijelajahinya hingga menyentuh celana dalamku. “Mas, sekalian aku pijit yang disinia yah?”,tanya Raymond. Dan belum sempat aku menjawab, Raymond telah membuka celana pendekku dan tangannya menyusup menyentuh ke batang kontolku. Aku tersentak dan kaget, namun sentuhan tangan Raymond yang penuh dengan minyak massage itu membuatku tergirap. Hasrat syahwatku mulai merambat dengan cepat dan membuat aku gemetar akan apa yang sebentar lagi akan dilakukan Raymond padaku.
Secara refleks tangaku menepis tangan Raymond, hingga tangannya terlepas dari celana dalamku. Lalu Raymond meneruskan melakukan pijatan pijatannya pada bagian yang lain.
Memang beberapa kali tangannya terus menyentuh pahaku lagi. Awalnya aku ingin menolaknya. Tapi apa salahnya, maka kubiarkan. Karena sikapku ini Raymond semakin sering memegang pahaku. Tak jarang ia mengelus-elus dan bertahap menyusup ke selangkanganku. Sebenarnya aku ingin menepis perbuatannya. Mungkin karena aku menyukai, sentuhannya membatku senang dan merasa sensasi kenikmatan maka kubiarkan. Tampaknya ia merasa dapat lampu hijau dariku. Tangannya yang awalnya meraba pahaku dan akhirnya merembet ke selangkanganku, aku bingung haru berbuat apa. Aku hanya bisa diam, kemudian ia menyingkapkan celana dalamku dan berhasil mengeluarkan batang kontolku dari celana dalamku. Aku bingung harus bagaiman

Tiba-tiba Raymond berlutut di hadapan saya dan meraih batang kontol saya. Secepat kilat ia langsung menciumi batang saya yang belum mengeras betul itu. Batang kontol saya dijilati dari ujung sampai ke pangkal kontol. Ughhhh, saya mengerang- erang karena sensasi kenikmatan. Belum cukup ia menjilati kontol saya, kontol saya dikulum dan diisap-isah. Sensasi kenikmatan akibat sedotan mulutnya menjalar ke seluruh tubuh saya. Raymond menggerakkan kepalanya maju mundur, jadi saya merasakan kontol saya seperti saat sedang coitus. Lama itu aku rasakan, hingga saya merasa saatnya hampir tiba. Jika saya teruskan maka saya akan orgasme.

Saya berhasil menarik kontol saya tepat pada waktunya, sehingga saya sempat menarik nafas panjang untuk meredakan ketegangan dan menetralisir keadaan kontol saya yang hampir kolaps. Lalu Raymond kembali berdiri, tapi rupanya dia lantas melepas celana dalamku. Dia pegang kontolku yang semankin tegang itu. Dia mulai menjilati dan mengisap batangku kembali. Rasanya geli tapi enak waktu dia menjilati dan mengisap kepala pelirku. Raymond seolah mencumbuku, karena kurasakan tangannya perlahan mengelus dari pahaku, pinggul, perut dan naik ke dada. Sesaat dia terdiam. Rasa campur aduk di hatiku. Karena kuterdiam ia semakin menjadi. Dadaku ia raba-raba lalu diremasnya. Kurasakan di dadaku mengalir rangsangan. Putingku terasa mengeras, nyilu dan nikmat. Rasanya kusuka. Kutak sanggup bergerak karena birahiku muncul. Beberapa lama kurasakan tangan dan bibirnya menikmati dadaku. Kurasakan hembusan AC kamar hotel membuai tubuhku bersama jemari Raymond yang meraba-raba hampir seluruh tubuhku dengan kehangatannya.
Sesaat sambil menghela nafas panjang Raymond mulai merunduk berjongkok dengan posisi muka menghadap kearah kepala kontolku yang berdiri tegak ke mukanya. Kemudian dengan penuh perasaan, perlahan lahan batang batang kontolku digenggamnya dengan telapak tangan kanannya. Dan setelah itu langsung menjilat jilati batang kontolku. Disaat batang yang peka itu tersentuh oleh ujung lidah, pria itu langsung menggeliat geliat blingsatan. "Oooww.eessttuuffhh!" erangnya dengan kepala tertatap menghadap batang kontolku.
Lama Raymond menjilat-jilat batang kontolku, kemudian dilanjutkannya kebagian batangnya, buah pelernya hingga seluruhnya habis dilumatnya. Tubuhku langsung terguncang kembali dan jantungku berdegup-degup keras sedangkan nafasku seketika menjadi tersengal sengal seperti sulit bernafas. Ada getaran rasa di batang kontolku yang mengaliri seluruh tubuhku. Rasa nikmat dan rasa geli yang sungguh sulit kuungkap dengan kata kata. Tiba tiba Raymond melepaskan kuluman dan jilatan lidahnya pada batang kontolku. Raymond mengambil posisi mengangkangi perutku, lalu perlahan batang kontolku digenggamnya. Ujung kepala kontolku diarahkan ke lubang pantatnya. Sehingga saat dia menurunkan pantatnya, dia secara otomatis menduduki kontolku. "Aghh.. Uhh" aku terkejut karena kontolku yang sedang menegang itu rasanya mau patah diduduki pantatnya. Tapi nafsuku menghilangkan rasa kaget dan rasa mau patah itu. Raymond membantu menggenggam kontolku dan menempelkan ke lubang dubur di sela sela belahan pantatnya, lalu dia tekan. "Aaah.." dia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang saat ujung kontolku berusaha melesak.
Tapi kontolku tidak bisa masuk. Terlalu sempit lubangnya. Kembali Raymond berusaha memasukkan batang kontolku ke pantatnya, kini dia mendongakkan kepalanya dan memajukan patatnya. Pantatnya kelihatan jelas, bulat dan bersih. Ditempelkannya kontolku pada lubang pantatnya. Aku membantunya, dengan menghentak paksa, kudorong masuk kontolku. "Aih.. ah uh aoowww.." aku pun merasa batangku terjepit, tapi kenikmatan yang tiada taranya segera kurasakan. Rasa hangat mengaliri batang kontolku yang terjepit dinding usus Raymond. Segera kugoyang pinggulku sehingga kontolku menusuk nusuk ke lubang sempit itu. Dia menjerit kenikmatan waktu kontolku masuk ke dalam semua. Lalu mulailah Raymond menggoyang pantatnya dengan genjotan demi genjotan. Sebentar kemudian desisan kenikmatan mulai keluar dari mulutnya. Setelah kugenjot beberapa kali, kurasakan kontolku berkedut kedut. Permainan tusuk tarik ini berlangsung demikian lama, sehingga menimbulakan bunyi blup, blup, blup, blup, demikian suara dari paduan kontol dan anal itu.
Dengan semangat yang paling tinggi Raymond mempercepat genjotan pantatnya bahkan dibenamkan lebih dalam. Ditariknya jauh-jauh sehingga dia hampir berdiri, lalu dengan sekejap didudukin kembali batang kontolku, akibatnya batang kontolku menusuk begitu dalam. Kontolku itu benar-benar seperti tomak yang menusuk korbannya. Makin cepat, makin cepat. “Ahhhh enakk.. occhh.. terusin saja..”ceracauku tak sadar. Dan sampailah pada akhirnya dari dalam saya merasakan ada yang mau menerobos keluar. Tubuhku mengejang dan kontolku bergetar getar, karena rasanya mau meledakkan sesuatu cairan.
“Cproot.. cproot..”
“Cproot.. cproot..”
Dan akhirnya puncak kenikmatan datang dan menyembur masuk ke relung usus Raymond. Dan kedutan kedutan disertai semburan spermaku itu membuat Raymondpun kelonjotan dan akhirnya kocokan tangannya pada kontolnyapun dilepas, hingga
“Cproot.. cproot..”
“Cproot.. cproot..”
Kontol itupun menyemburkan spermanya dan membasahi perut, dada hingga ada yang muncrat ke mukaku. Aku merasa lemas, dan dengan masih kontolku tertancap di lubang anusnya, Raymond memelukku.

0 komentar: