BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Job Trainee di Batam

Aku Tommy masih berumur 20 tahun dan aku masih kuliah D3 di salah satu PTS di Kota Malang. Aku mengambil jurusan Pariwisata. Dan kebetulan tahun ini aku harus melakukan job trainee.
Sebelumnya aku pikir pikir aku mau ambil trainee dimana.

Akhirnya aku berusaha mencari info di internet dan mengajukan ke dosen pembimbingku. Ternyata usulanku diterima. Aku akan praktek di salah satu hotel di Batam.
Akhirnya mau ga mau aku harus berangkat ke sana selama enam bulan.
Waktu nyampai di Batam aku kost di deket hotel tempat jb trainee ku. Rupanya biaya hidup disana cukup mahal, sehingga aku mengambil kost patungan. Aku kost dengan 3 orang dalam satu kamar. Oh ya, taksi disana juga harus patungan lho. Jadi kalau kamu naik taksi, dan tiba tiba di tengah jalan, tukang taksinya memasukkan orang lain itu sesuatu yang lumlah juga. Jadi angkotnya berupa taksi.
Oh ya, aku tinggal di kost bertiga sama temen aku dari Jakarta sama satu lagi dari Singapore. Mereka kadang bikin aku stress, karena yang satu kalo tidur ngga pernah pake baju cuma celana dalem doank. Mana badannya seksi banget, sehingga kalau aku sendiri dikamar aku suka nyiumin celana dalam kotornya sambil aku coli.

Jujur aku suka dengan baunya. Yah aku suka banget bau khasnya. Bikin horny setengah mati, biasanya aku buka situs porno di laptop sambil nyiumin celana dalam kotornya sambil lihat video porno. Tentu aku ga mau ketahuan temenku itu, karena akan dianggap gila. Akhirnya pelampiasanku adalah dengan chatting mencari teman kencan. Dah beberapa lama chatting akhirnya aku dapet temen di internet dia asli orang sana tapi dia keturunan china
Selesai chatting, kita tukeran no HP dan akhirnya kita saling kontak melalui telpon dan sms. Namanya Jhon Lee, dia masih berumur 23 tahun. Kita janjian untuk ketemu besok di salah satu mall. Setelah ketemu, aku mendapat respon yang baik dari dia kayanya dia suka sama aku. Akhirnya kita mutusin buat nonton bioskop bersama.

Lama aku memandangi mukanya. Karena mukanya imut, putih bersih dah gitu banyak bulunya. Waktu kita nonton dibioskop tangannya mulai menjulur ke kakik. Aku nerima aja, dan dia terus mengelus ngelus selangkanganku yang membikin aku horny aja. Karena aku ga kuat, akhirnya aku minta pulang, dan John Lee setuju saja. Sesampainya di luar, aku bingung meskti kemana. Karena di rumahnya, tidak bisa karena ada ortunya. Dengan sangat terpaksa aku bawa ke kostku dan sambil berdoa semoga kedua temanku tidak sedang di kost. Aku coba telpon kedua temenku, ternyata memang benar, mereka sedang di luar. Buru buru aku naik taksi. Di dalam taksi kita banyak mengobrol dan aku menginginkan masing-masing bisa saling menjaga privacy masing-masing. Sesampainya di kamar kos, rupanya John Lee sudah tak tahan. Dia langsung membekapku.

“Yeah, ini kan hanya selingan dan rahasia kita berdua,” kataku sambil tersenyum. “Ayo Tom, mulai isep,” katak John Lee menyuruhku.
Aku tersenyum dan mulai bergerak turun menyusuri tubuh depan John Lee, dada yang bidang aku jilat dan kedua putingnya aku isep dan gigit gigit mesra. Hal ini membuat John Lee mulai mendesah nikmat. Aku terus bergerak menjilati perut John Lee dan akhirnya kusingkap celananya. Kubuka CD nya dan menyebullah kontol berwarna coklat muda kemerahan dengan ujung uncut aliast tidak disunat. Wow…ini kontol kesukaaanku. Masih originil, masih ada kulit kulupnya. Lalu segera aku raih kontol uncut itu dan kujilat jilat batangnya.
“Hello baby,” kataku sambil mengecup kepala kontol John Lee.
John Lee mengangkat kepalanya dan tersenyum memandang ke bawah. “Suck me please,” katanya
“Mhhh!!! Oke baby” kata aku dan mulai mengisap kepala kontol John Lee yang sudah berdenyut minta dipuasin.
“Oh yeaaahhhh . . . .. . mmmhhh . . . . isepp yang kuat .. . . .sshhhh . . oohhhhh” racau John Lee saat aku mulai mengemut kontolnya.
Aku mengisap kontol John Lee dengan penuh gairah juga. Ini adalah kontol yang aku suka, milik lelaki chinese dan uncut alias tidak disunat. Membawa sensasi tambahan karena ada kulupnya.
Kontol John Lee aku peras dengan penuh gairah dengan mulut aku. Desahan John Lee semakin keras. Aku nggak hanya mengulum kontol itu, tapi juga menjilati dua biji yang menggantung dibawahnya. Rupanya John Lee ga tahan, lalu memasukkan kepala kontol jumbonya ke dalam mulutku. Semakin tegang rasanya kontol itu dan dengan irama tetap, John Lee mendorong pinggulnya hingga kontol jumbo uncut itu menusuk tenggorokanku. Puas diisep, rupanya Joh Lee pun ingin merasakan kenyalnya kontolku.

Tubuhku dibaringkan dan celanaku langsung dtariknya hingga terlepas. Lalu dengan sekali tarik, celana dalamku terleas hingga kontolku teracung dan tegak. Dengan lahapnya John Lee mejilati dan mengulum kontolku. Dijelujurinya kontolku mulai dari pangkal hingga ke ujung. Lalu mulut keluarnya kencing dia jilat jilat dengan ujung lidahnya. Selanjutnya kedua biji pelerkupun tak luput dari kenyotan mulutnya yang berbibir merah itu. Sesekali jari tangannya turut bermain di selangkanagku dan di kedua putting dadaku. Aku sungguh menggelinjang menikmati suguhan permainan sejenis dengan cowok chinese ini.
Jari tangan John Lee yang lentik itupun menjelujur dan menusuk nusuk di bongkahan pantatku. Sesekali ujung jarinya menusuk lubang anusku. Ada sensasi aneh yang kurasakan saat tangan dingin itu menyentuh pinggiran lubang anusku. Sementara aku berusaha memilin milin kedua putting susunya dan sesekali pula mengocok kontolnya yang uncut itu.
“Tom, bangun. Aku ingin mengentoti lobangmu,” kata John Lee setelah puas menyepong kontolku.
Aku melepaskan kontol John Lee dan berbaring terlentang dengan kaki terbuka.

John Lee berlutut di depan aku, lalu dia bergerak ke arah meja dan berusaha mencari handbody atau baby oil. Segera aku berdiri dan mengambilkan kondom dan pelicin di lemariku. Lalu kuberikan pada John Lee. Dia terus mengocok kontolnya sambil memasangkan kondom yang kuberikan. Setelah kondom itu terpasang, dia melumurkan pelicin berbahan dasa air itu ke suluruh kontolnya. Lalu dia mengganjal pinggang aku dengan bantal dan menaruh kaki aku di pundaknya dan perlahan lahan kepala kontolnya mulai membuka lobang pantat aku mulai menerobos masuk.
“Mmmhhhhhh . . . .masih sempittt” kata John Lee dengan muka puas.
“Oughhhh!!!! Yeaaahhhhhh” aku mendesah nikmat saat kontol John Lee sudah masuk semua kedalam lobang pantat aku.
John Lee mulai menggoyangkan pinggangnya memaju mundurkan kontolnya di dalam lobang pantat aku. John Lee tampak sangat menikmati persetubuhan sejenis ini. Sambil mengentot aku, dia menciumi bibir aku dengan penuh gairah. Dia terus meracau betapa rapetnya pantat aku dan senang bisa kembali mengentotnya lagi. Aku pun ngebales kalau aku juga tambah suka dengan kontol jumbonya yang uncut itu dan memintanya memompa lebih keras.

“Ssshhhhh . .. . . mmmmhhhh . .. . . aaaggghhhh . . .. loe suka kontol aku kan . .. hmmm …. Suka dengan uncut kontol china kan?? . .. . . ohhhh,” racau John Lee sambil mulutnya menciumi leherku, hingga cukuran jenggot dan kumisnya menyentuh pundak dan leherku. Dan gesekan cukuran kumis itu membuatku merinding dan semakin terbangkitkan birahiku.
“Iyaaa. Sukkkaaaa… kontol kamu geedeeee. Hmmmm…… enakkk. Ohhhh….shhhh. terusss….. yang kencangg….”racauku
“Tomm. Aku mau keluaarrrrr…….”
“Keluarin di dalamm aja” pintaku ingin merasakan denyutan kontol di dalam lubang anusku.

Dan CROOTTTTT CROTTTTTTTT. Kontol John Lee memuntahkan maninya kedalam lobang pantatku. Tubuh John Lee klejetan saat maninya muncrat. Dia membiarkan kontolnya di dalam lobang pantat aku saat aku membalikkan posisi. Dengan posisiku di atasnya, kini aku memegang kendali untuk menggenjot pantatku. Sementara tanganku terus mengocok batang kontolku, hingga tubuhku bergetar hebat dan mengejang pertanda akan memuncratkan sperma. “Aku mau keluar,’ujarku.
“Kamu muncratin di mulutku saja”,pinta John Lee.

Aku cukup terkejut juga dengan permintaanya. Tapi aku turuti, segera ku arahkan kontolku yang berdenyut denyut itu dan kusemburkan spermaku ke mulutnya. CROTTTTT CROTTTTTT. Segera John Lee meraih kontolku dan dikulumnya kontolku hingga spermaku muncrat di dalam mulutnya. Disedotnya dalam dalam kontolku hingga semburan sprema yang terakhir. Aku merasakan kegelian karena spremaku telah habis, tapi mulut John Lee terus menghisap dan menyedot nyedot batang dan ujung kontolku.
“Aaaahhhhh geli”,ujarku sambil menarik kontolku dari mulutnya.
“Ahhhh nikmat. Gurih banget sperma kamu. Agak manis dan tidak terasa getir. Berarti kamu sehat”,komentar John Lee yang menelan semua spermaku.
Ups…spermaku enak??
Aku aja ga pernah merasakan.



0 komentar: