BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Cowok Remaja Belia

Ini adalah pengalaman waktu saya baru kerja di daerah Dieng Malang. Saya masih ingat waktu itu awal April 1999, Jam sudah menunjukan jam 12.30 siang. Saya pergi ke tempat makan siang di Mall yang emang terkenal banyak cowok cowok gay yang nongkrong di situ.
Pas sehabis lihat-lihat menu siang, saya lihat ada remaja tanggung yang oke punya. Tingginya sekitar 170 cm, pakai sepatu sport putih. Rambutnya yang lebat sebagian di cat merah dengan style mohawk. Bodinya yang molek juga motul (montok betul) dan kulitnya yang putih bersih, terbalut dengan setelan baju warna cyan. Celana jeans ¾ berwarna biru dari merek terkenal. Pastilah cowok ini anak orang kaya yang tidak terbiasa bekerja kasar.
Yang terbayang sama saya waktu itu bodinya yang menggiurkan dan pantatnya yang besar. Bayangkan ini remaja belum tumbuh kumis juga. Saya tegur itu cowok remaja sambil saya tanya ke dia, “Makan sendiri saja?” Dia tersenyum manis sekali.
“Iya”, katanya. Saya lihat matanya yang menatap tajam. Lalu aku meneruskan aktivitasku. Namun cowok remaja ini masih terus memandangiku. Pandangannya kelihatan ngesex sekali, mengerling genit sambil senyum-senyum simpul penuh arti. Saya balas senyumnya. Sambil mengenalkan diri ke dia. Oh iya, namanya Hendra (nama samaran).
Lantas kita duduk makan siang sama-sama. Dia duduk di seberang saya, kita duduk berhadap-hadapan, dari hadapannya saya bisa memelototin bentuk tubuhnya. Dia tambah salting saja sambil tersenyum risih menyadari pandangan saya yang nggak lepas-lepasnya dari dia punya tubuh. Memang pembicaraan kita masih biasa-biasa saja.
Tiba-tiba saya merasa di betis kaki saya sudah ada yang mengusap-usap lembut sekali, dan terus ke atas sampai ke ruitsluiting celana saya, pas saya lihat, gila.. nih kaki telanjangnya sebelah kanan yang putih mulus sudah menyebrang sampai di atas selangkangan saya. Kemudian pembicaraan kita beralih ke hal-hal yang menjurus-jurus dan berbau seks dan menyimpang.
Ngobrol punya ngobrol, sudah jam 02.30 siang, saya pikir wah kalau balik ke kantor nggak mungkin, mending sekalian saja baliknya besok.
“Habis ini mau kemana?” tanya saya.
“Nggak tau nih.. habis lunch saya bebas sih sampai selesai cuti.”
“Loh napa cuti?” tanya saya.
“Iya bosen sih kerja rutin terus nggak ada variasi”, katanya.
“Cuti berapa hari?” tanyaku.
“Yah 2 hari saja, besok sama lusa”, jawabnya.
“Kebetulan nih”, pikir saya.
“Kita check in saja yuk!” katanya.”
“Apa sih?” kata saya belaga bego.
“Sudah ikut saja”, sahutnya cepat-cepat.
Dalam perjalanan dan di sela-sela lampu merah kita berdua beraksi, dia menuntun tangan saya untuk membelai-belai selangkangannya. Wah, cowok remaja ini cukup berani juga. Ataukah karena dia mendapati aku, cowok typenya ataukah memang dia agresif seperti itu?. Ah, aku ga mau terlalu jauh memikirkan. Yang penting aku juga suka banget ama dia, dengan bibir merahnya, dengan bodynya yang montok dan berkulit bersih ini.
Akhirnya kita check-in di hotel “T” di daerah Puncak Tidar dengan memakai KTP Nasional saya. Setelah beres urusan check in, kita masuk ke kamar. Hendra bilang bahwa dia mau mandi dulu, terus saya tahan dia, saya bilang, “Nggak usah ah!, lama nanti..!” kata saya. Tiba-tiba Hendra memeluk saya serapat-rapatnya. Dia memeluk saya erat-erat dan sambil mengecup serta mendaratkan ciuman-ciuman bibir merahnya ke bibir saya. Akupun akhirnya nggak kuasa buat menahan ciuman Hendra lama-lama, Sayapun membalas ciuman bibr Hendra yang basah itu. Aku pagut lidah Hendra dalam-dalam sementara tangannya melingkar di leher saya. Lantas dia meremas selangkangan saya, dia tersenyum hangat dan menekan tubuhnya ke tubuh saya. Ada kedutan di kedua selangkangan kami, pertanda rangsangan itu membangkitkan batang kontol masing-masing. “Suka khan?” katanya sambil memainkan dan melepaskan kancing-kancing T-Shirtnya, dengan tangan gemetaran saya bantu dia untuk melepas kancingnya satu per satu. Kaus dalam putihnya saya lepaskan hingga dada remaja belasan tahun yang masih kencang menantang ini lepas bebas. Dada cowok ini lantas saya remas-remas dan sesekali putingnya saya pilin pilin sampai dia belingsatan keenakan.
Saya jilati puting dadanya yang kecil dan berwarna pink kecoklatan dan semakin lama semakin mengeras itu. Saya tinggalkan cupang sebanyak-banyaknya, di kiri kanan dadanya dan di perut dan pusar. Sungguh gemas dengan kulitnya yang putih bersih ini. Lantas sambil cium-ciumi dada cowok ini, lalu mengarah ke bawah, saya buka ikat pinggangnya, lalu saya ploroti celana 3/4 nya hingga tinggal CD-nya yang berwarna hitam, saya ciumi CD-nya. Saya lihat mukanya yang sudah memerah pertanda dia terangsang hebat. Lebih dalam lagi, aku mainkan ujung lidahku di sela sela CD nya. Bahkan aku benamkan mukaku di jendolan CD yang terus mengunduk itu. Sekali-sekali saya lihat Hendra sudah menelan air liurnya tanda nafsunya sudah naik.
Hendra sudah tidak sabar untuk melepas semua kemeja saya, Hendra merenggut kerah saya sampai kancing-kancing kemeja saya hampir lepas semuanya. Sambil ciuman dia lepas underwear dan buka belt celana saya. Saya juga buka ritsluiting celana saya. sampai kita berdua sudah bugil.
Saya bopong dia ke atas tempat tidur sambil meneruskan ciuman saya dan mengulum bibir dan lidahnya yang terasa nikmat di mulut. Dia dorong badan saya ke atas spring bed, kemudian dia menjilati seluruh atas badan saya, saya merasa kegelian dijilat-jilat dan dicium-ciumi kayak gitu. Geli bener..!
Saya ambil inisiatif, saya cumbu dia mulai dari bibirnya yang basah, tangan saya mulai mengelus-elus ke pinggulnya, jari-jari saya mulai membelai-belai CD nya. Lalu jari saya selipkan dan pas sampai di batang kontolnya dia menggeliat, kejutan ini membuat saya tambah terangsang melihat nafsu berahinya yang sudah menggebu-gebu karena batang kontolnya sudah sedemikian kerasnya. Bahkan ujung perkencingannya sudah mulai basah dan hangat waktu saya tekan-tekan jari-jari saya ke mulut mungil kontolnya. Dia merem melek menikmati cumbuan-cumbuan saya diselangkangannya serta dipaukan dengan ciuman di bibirnya. Semakin lama jari-jari saya semakin cepat bergerak-gerak membelai-belai dan mengocoki batang kontolnya, terus dia mengangkat-angkat pantatnya menyambut ketrampilan jari saya. Dia merintih-rintih, “Aahhnnggh.. huuahhngghh.. sudah.. sudah.. saya sudah nggak tahan”,teriaknya.
“Maunya apa?”tanyaku polos.
Tapi Hendra malah bangkit dan mendorong saya hingga terjatuh dan terlentang. Lantas tangan dia merabai sekujur tubuhku. Dadaku digerayangi dan tetek kecilku dipilin pilinnya. Aku menggelinjang gelinjang merasakan geli dan rasa nikmat dari sentuhan tangannya. Lantai diapun memadukan lidahnya yang terjulur untuk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari leher, disapunya dengan lidah panasnya. Aku merasakan geli bercampur hangat, ketika ujung lidahnya menari nari menyapu area leherku. Ternyata leherku juga merupakan daerah rangsanganku. Lantas lidah itu turun ke arah dada, diikuti dengan gigitan kecil. Puting dadaku tak luput dari serbuan lidahnya. Ada aliran birahi ketika ujung lidahku digigiti kecil sambil sesekali dikecup dalam dalam. Aku hanya pasrah menikmati jilatan lidahnya. Lantas lidah itupun turun hingga ke perutku dan akhirnya berhenti di rimbunan bulu kontolku.
Kudengar hirupan yang kuat dari hidungnya. Mungkin aroma khas bulu kontolku semakin membangkitkan nafsu birahi cowok remaja ini. Lantas pangkal kontolku mulai dirambati ujung lidahnya yang panas dan basah itu. Aku semakin meliuk liukkan tubuhku saat mulutnya mencaplok dan mengulum ujung kepala kontolku. Sensasi nikmat manakala kontolku masuk di dalam mulut cowok remaja ini. Lidahnya terus berputar putar di ujung kontolku yang berada di dalam kuluman mulutnya. Pantatku kangkat megikuti permainan cowok remaja ini. Lantas seluruh batang kontolku dilumatnya habis hingga menyentuh tenggorokannya. Ada rasa hangat saat ujung kontolku menyusup di tenggorokan remaja ini. Kudengar dia tersedak, namun dia menahan terus batang kontolku menancap dalam dalam di mulut dan tenggorokannya. Lalu seara refleks aku memaju mundurkan kontolku. Ada sensasi nikmat ketika terjadi gesekan mulut dengan kulit kontolku.
Lama kontolku dikulum dan dijilati hingga basah oleh ludahnya. Lalu lidahnya menjalar kedua biji pelerkupun tak luput dari jilatan dan kuluman mulutnya. Aku mendesis kuat ketika biji pelerku dihisapnya kuat kuat. Ada rasa geli bercampir sakit, namun aku menahan karena sesaat kurasakan rasa nikmat ketika kulumannya dilepaskan. Bahkan lebih dahsyat kurasakan ketika lidahnya menjalar dan menelusuri perbatasan biji peler dan lubang anusku. Oh..sensasinya sulit kuungkapkan dengan kata-kata. Rupanya titik G_Spotku ada disekitar daerah itu, karena sesaat aku merasakan tubuhku terbang melayang.
Lama Hendra bermain main dengan lidahnya di daerah sensitifku itu. Agar diapun merasakan hal yang aku rasakan, akupun bangkit berganti posisi. Segera kurengkuh batang kontol berwarna kemerhan milik remaja tanggung ini. Dengan rakus aku lumat dan aku jilati sekujur batang kontolnya. Cairan precumnya keluar cukup banyak, karena kurasakan di lidahku asin. Bahkan beberapa kali cairan birahi pertanda dia terangsang hebat itu mengalir dan terasa asin di lidahku. Lalu aku bergerak ke arah biji peler dan daerah perbatasan lubang anus dan biji pelernya. Hendra meliuk liuk seakan merasakan geli bercampur rasa nikmat Lantas aku sentuhkan ujung jariku ke lubang anusnya. Hendra maracau dan mendesis desis. Lama kulakukan hal itu hingga Hendra berteriak “Pakai kontol kamu saja.. cepet ngentotin saya dong..” katanya. Kasihan juga saya melihatnya. Akhirnya saya raih celana saya dan saya ambil kondom dan pelicin di dompet saya. Saya buka kemasan kondom dan saya sarungkan di kontolku yang terus tegang itu Lantas lubricant juga saya lumurkan ke seluruh permukaan batang kontolku yang terbungkus kondom itu. Lalu secara perlahan lahan saya arahkan kontol saya ke pantatnya. Hendra mengangkat pantatnya memberi keleluasaan saya untuk memasukan kontol saya perlahan-lahan ke dalam lubang pantatnya. Saat ujung kontolku mulai menusuk lubang pantatnya, Hendra berteriak, “Oh nikmat banget..”, katanya.
Saya teruskan penetrasi saya ke lubang pantatnya lebih dalam lagi, “Uhmm sempit amat nih lubang pantat”, pikir saya. “Ayo dong masukin yang dalam..”pinta Hendra, dia mendesah sambil menahan napas, tangannya terus menjaga dan membimbing batang kontol saya berlabuh di lubang pantatnya. Saya senggamain nih cowok remaja dan saya merasa ini lubang pantat sempit sekali. Hendra mengambil nafas dan mencoba serileks mungkin agar penetrasiku mudah. Kalau penetrasi lancar begini saya tambah speed, goyangan saya semakin kencang, dia membalas iramanya dengan mengiringi goyangan saya. “Oh, augh genjot terus, yang keras dong..” katanya saya dengar desahannya. “Owhh.. hhahh.. nghhahh goyang yang keras! hhahh ennakkhh.. mmhh enakkh..”
“Sudah, goyang dong..” katanya saya langsung mengerti maunya dia apa, langsung saya tarik dan sodok kontol saya di sela-sela pantatnya yang kenyal dan hangat. Pas kontol saya masuk seluruhnya di lubang pantatnya, dia menggoyang goyang pantatnya itu, ih merinding saya merasakan kenikmatan yang luar biasa. “Oooh! Yeaach..!” dia menggelinjang-gelinjang keenakan.
Saya minta dia sekarang yang di atas, “Yeah this is it, this is all i want i want to get on top of you”, katanya. Akhirnya dia berjongkok dan nangkring tepat di atas kontol saya, perlahan-lahan dia pegang kontol saya dan dia tembak tepat di lubang pantatnya, perlahan-lahan pinggulnya mulai bergoyang-goyang hebat. Dia putar-putar pinggulnya seperti sekrup. Hendra memang ahli kalau bersetubuh dari atas. Dia terus goyang naik turun membuat nikmat kontol saya, lantas dia mulai mencumbu dan mengulum bibir saya. Wah, rasanya nikmat banget, sampai saya rasanya sudah mau keluar terus saya tahan saja sedikit. Saya jambak rambutnya dan saya tarik sampai saya bisa meneteki puting dadanya. Sedangkan tangan saya merabai dan mengocoki kontol dia yang semakin mengeras. Lantas dia mainkan sendiri nipplenya, dia tarik-tarik seperti catapult, sedang saya mengelus-elus punggung dan pantatnya yang halus. Di sela-sela peluhnya yang sebesar jagung menetes membasahi tubuhnya.
Dia bergoyang terus, lalu dia bilang, “Capek ah di atas”, Hendra cabut lubang pantatnya dari kontol saya yang menancap tegak lurus, kemudian pelan-pelan Hendra melepas kondom yang membungkus batang kontol saya. Lalu dengan lembut dia mengelus-elus kontol saya yang terus menegang itu. Terus dia kocok pelan-pelan kontol saya pakai tangannya yang putih mulus itu. Lalu terus dia kocok-kocokan sampai kontol saya tambah berdiri tegak, sebentar-sebentar dia genggam, kemudian dia cium-ciumi kontol saya, nggak lama kemudian dia mulai mengulum-ngulum batang kontol saya. Ehmm.. nikmat memang kalau kontol dimain-mainkan seperti itu sambil memandangi mukanya yang manis. Apalagi ketika bibir merah itu mengulumi kontol saya, membuat saya tambah terangsang dan kegelian. Dia ludahi kontol saya, “Saya suka kontolmu, boleh kan saya jilati bijinya..” lantas dia mulai mengulum-ngulum biji-biji balon di bawah batang kontol saya, terus dia gigit-gigit kecil. Gigitannya yang kecil-kecil ini yang membuat saya meringis kenikmatan campur kesakitan yang bikin saya takluk sama dia.
Terus Hendra ingin difuck dengan posisi doggy style. Lalu Hendra meraih bungkus kondom dan memasangkan kondom ke batang kontol saya. Tanpa diberi pelicin, Hendra langsung mengambil posisi menungging, menunggu kontol saya masuk ke lubang pantatnya, akhirnya pelan-pelan dia bimbing kontol saya masuk ke lubang pantatnya. Saya dorong kontol saya maju mundur, “Terus dong tekan, jangan berhenti” katanya. Saya goyang terus keenakan sambil terus saya elus-elus pantatnya, wah ini pantat bulat sekali.
Saya suka melihat ini pantat menari-nari indah, merasa keenakan pakai kontol saya. Di depan mata saya terpampang dengan jelas pantat montok dengan lubang anus yang disodok kontol besar saya. Saya tabokin pantat kenyal itu. Saya lihat dia diam saja, dia merintih kenikmatan dan dia terus mendorong-dorong pantatnya ke belakang dan naik turun membuat saya merasa mau keluar lagi, buru-buru saya cabut kontol saya dari lubang pantatnya, dia kaget dan menoleh ke belakang. Sebelum dia berbicara apa-apa, saya cumbu dan kulum bibirnya sehingga dia merasa keenakan. Lalu dia memberi isyarat agar diteruskan doggy style-nya karena dia merasa belum tuntas.
Hendra mendesah-desah kencang sekali. Saya bilang, “Enak ga..?”. Dia mengangguk. Lalu aku cabut batang kontol saya. Hendra kaget dan menoleh lagi. Pelan-pelan saya masukan, kontol saya ke ass-holenya lagi sambil saya remas-remas pantatnya yang bulat dan sekal. Saya lihat dia memejamkan mata merasakan kontol saya di lubang ass-holenya. Dia sudah nggak sabar mulai menggerak-gerakan pinggulnya ke arah kontol saya, saya sodok lubang ass-holenya semakin lama semakin kencang goyangan dan sodokan saya, saya goyang pinggul saya ke kiri dan ke kanan, dia juga berbuat yang sama mengikuti irama persis seperti saya. Saya remas-remas lagi dadanya yang kenyal sambi kupilin pilin teteknya. Dia menjerit “Auhgh, sialan!” Wah, dia kenapa nih? Saya cubit putingnya keras-keras, “Ooowhh.. goyangin terus, cepat, jangan berhenti” katanya. Saya pikir saya nggak mau lama-lama main di ass-hole karena bisa-bisa saya ketagihan.
Saya cabut kontol saya lagi dan saya tancapkan lagi ke lubang pantatnya dan melanjutkan doggy style, saya goyang semakin lama semakin kencang, dia juga balas tambah kenceng. Dia minta goyang yang keras dan kasar sampai dia merasa kesakitan. Saya turuti apa maunya. Makin lama goyangan kita semakin kencang, “Gue mau keluar..” saya berbisik bilang ke Hendra.
Tiba-tiba dia berhenti terus mencabut lubang pantatnya dari kontol saya, sampai saya kaget, “Tenagn aja kita keluarin barengan. Punyamu keluarin di mulutku ya”, saya terkejut mendengarnya, “Gila nih cowok.. maniak seks kali ya? kamu nggak takut kena penyakit apa gitu..?” tanya saya. Hendra bilang biar awet muda dan supaya kulitnya jadi halus katanya. Saya sih antara percaya dan tidak percaya saja, mungkin cuma alasan dia untuk menelen sperma saja, pikir saya, “Dasar! kebanyakan makan sperma, nyaho nanti kamu?” saya ingatkan ke dia. “Biar saja.., kamu suka ngeliatnya khan?” dia balik bertanya sambil melepaskan kondom dari batang kontol saya.
“Iya juga sih”, sahut saya. “Sudah diem kamu!” katanya sambil melanjutkan nafsunya buat menghisap kontol saya yang masih tegak dan kepingin keluar. Saya bantu dia dengan berusaha merabai dada dan berusaha membantu mengocoki kontol dia. Saya lihat dia dengan tekun mengulumi batang kontol saya dan itu menambah nafsu saya sampai ke ubun-ubun. Saya lihat kepalanya yang naik turun dengan indah menghisap-hisap kontol saya yang sudah hampir meledak-ledak, dengan bibirnya yang merah itu menghisap dalam dalam hingga pipinya nampak kembang-kempis. Dia hisap sambil sekali-sekali menjilat-jilat pinggir batang kontol saya pakai lidahnya yang liar dan ganas. Ini memang pemandangan indah yang tidak bisa dilupakan. Saya belai-belai saja rambutnya pakai tangan kiri dan tangan kanan saya mengocoki kontol dia. Sementara dia semakin sibuk menekuni kontol saya.
Tiba-tiba kontol saya tambah menegang dan tubuh saya mengejang keras. Saya berusaha tegak dan kocokan tangan saya di kontol Hendra terlepas. Tapi dengan sigap Hendra meneruskan kocokan di kontolnya sendiri. Mata saya semakin berkunang kunang dan tubuh saya seakan melayang dengan diikuti kontol saya berkedut kedut dan Crott.. Crott.. sperma saya muncrat di dalam mulutnya, terasa sperma saya mengalir di dalam mulutnya. Pasti benar ada yang Hendra telan, terus dia membuka mulutnya sambil menunggu sperma-sperma saya mendarat di ujung lidahnya, setelah selesai muncrat lalu dia menjilat-jilat kepala kontol saya sampai bersih sekali hingga tinggal sisa-sisa cairan ludahnya saja yang menempel. Mukanya yang sudah memerah dan ngesex sekali membuat saya tambah nafsu lagi sama dia, saya sodok-sodok saja kontol saya ke mukanya lagi, saya dorong-dorong saja kepalanya lebih dalam ke mulutnya hingga terasa dengusan napasnya yang terengah-engah yang hinggap di perut bawah saya.
Setelah itu Hendra minta gantian supaya dihisap kontolnya sama saya, maksudnya jadi posisi 69. Mulai sudah saya jilat-jilati kontolnya pakai ujung lidah saya, nggak kebayang deh rasanya, terus saya cium-ciumi lubang pantatnya, memang ada baunya yang khas, “Mmhmmh.. nikmat sekali bikin gue ketagihan” Saya mulai menggigiti bongkahan pantatnya sambil saya gigit-gigit kecil sela selanya. Hendra kelihatan mulai sempoyongan dan mulai menjerit-jerit keenakan, “Huuaahh..” jeritannya yang keras membuat saya tambah nafsu dan kemudian saya percepat gerakan lidah saya yang menjilat-jilat kontolnya, “Eenngghh.. hhngg.. haanngghh!”
Kemudian Hendra berhenti dan minta kontol saya dimasukan lagi ke lubang pantatnya. Saya menurut saja, padahal kontol saya sudah mau relaks. Dengan susah payah kita berdua berusaha memasukan kontol saya ke lubang pantatnya. Setelah berhasil, dia mencoba menggoyang-goyangkan pinggulnya sedikit tapi akhirnya saya diamkan saja, dia kerja keras sendirian sampai dia lemas sendiri tapi dia tidak mencabut lubang pantatnya dari kontol saya. Saya juga begitu, habis rasanya “nikmat” sih. Jelas kita sepakat mempertahankan “status quo” seperti begini kontol saya di lubang pantatnya.. Gerakan dan goyangan kita semakin lama semakin kencang, tidak lama kemudian saya mulai terasa mau tegang lagi. Disaat yang bersamaan Hendra menjerit keras.
“Gue mau keluar..” ujarnya sambil mengerling genit ke saya, sementara pantatnya semakin dibenamkan lebih dalam.
Terus Hendra bilang ke saya, “Gimana rasanya, nikmat kan.?.”
“Maksudmu?” saya tanya ke dia.
“Enak banget, kamu juga goyang yang kuat dong..”ujarnya.
“OK”jawabku sambil menusukkan kontolku kuat kuat ke atas hingga terbenam di pantatnya.
“Kamu mau lakuin seperti saya tadi ga?”,lanjut dia.
Aku memandangi wajahnya ingin penjelasan lebih jelas.
“Aku juga ingin keluarkan sperma saya di mulut kamu”,tambahnya.
Saya menyahut tanpa berpikir, “Oke deh kalau itu maumu..”
Hendra teus menggoyang pantatnya hingga terasa kontolku tegang dan mengeras lagi di dalam pantat Hendra.
“I’m cumming..”jerit Hendra. Lalu dia mencabut pantatnya dari kontol saya dan terus mengocok kontolnya. Di arahkannya batang kontolnya tepat ke muka saya. Saya sedikit membuka mulut saya dan Hendra terus mengocok dan mendekatkan kontolnya ke bibir saya. Tiba tiba dia mengejang dan mendesis kuat. “Aaarrrhhhhhhhh... i’m cuming. Arrrrrhgggggggggg..” Crot..crott... crottt... cairan hangat menyembur dan mengenai mulut, pipi serta dagu saya. Ada aroma khas yang tercium dari cairan sperma remaja ini. “Wow, banyak banget..” katanya terus dia gosok-gosokan peisnya di muka saya sehingga sperma-spermanya merata di muka saya.
“Saya suka banget ma kamu” ujar Hendra.

0 komentar: