BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 13 Juli 2009

Anak Tetangga

Aku seorang pegawai di salah satu BUMN di Kota Malang. Aku baru dipindahkan ke kota dingin ini dua bulan yang lalu. Namaku Syaiful, umur 30 tahun dengan tinggi badan 171 cm serta berat badan 66 kg. Kata saudaraku, aku memiliki wajah dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan.
Perusahaan tempat aku kerja memberlakukan lima hari kerja, hari senin sampai Jumat, sehingga setiap Hari Sabtu aku selalu berada di rumahku di daerah Permata Jingga, yang merupakan salah satu kompleks perumahan elit. Setiap hari sabtu aku selalu mengisi waktu dengan melihat situs porno, majalah porno, dan menonton film porno yang aku sewa di salah satu rental yang berada di kompleks tersebut, dan hal itu berlangsung selama berbulan-bulan.

Suatu saat hal tersebut tidak aku lakukan lagi setelah aku melihat Rizky anak tetanggaku yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kira-kira berumur 12 tahun. Aku sangat terpesona dengan mulusnya tubuh anak tersebut. Rizky memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 160 cm dan berat badan sekitar 55 kg serta memiliki tubuh yang padat dibalik seragam sekolah yang yang biasa dikenakannya. Dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi. Dan yang pasti alat kontolnya belum ditumbuhi bulu-bulu halus.

Aku sering melihat Rizky kesekolah setiap hari. Bahkan dengan sengaja aku berdiri di depan rumah sebelum aku berangkat kerja. Atau pada sore hari sepulang kerja di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks. Pada saat itu aku selalu memandangi Rizky dengan sangat tajam dan penuh nafsu. Namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari Rizky membalas tatapan aku dengan mata yang menggoda.

Sejak kejadian itu aku selalu terbayang-bayang dengan kemolekan Rizky. Jujur aku bukan pedofilia (kelainan seks tertarik dengan anak di bawah umur). Tetapi entah kenapa, aku suka banget dengan kemolekan tubuh Rizky dan sangat bernafsu untuk mencium bibir mungilnya berwarna merah itu. Tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik jendela kamarku. Apalagi Rizky selalu menggunakan celana pendek setiap berjalan-jalan di sekitar kompleks atau akan bermain sepak bola. Kadang kalau aku tidak tahan, aku lampiaskan dengan coli di kamar sambil melihat video porno.

Sabtu ini aku berencana belanja di mall terdekat dari rumah. Ketika baru sampai di parkiran mall, aku melihat Rizky sedang memasuki area mall tersebut. Aku buru buru menutup pintu mobil dan dengan setengah berlari aku masuk ke mall untuk menyusul Rizky. Sengaja aku mengambil arah yang berbeda agar berpapasan dengan dia dan seolah tidak sengaja bertemu.
Tepat di depan resto cepat saji, kami berpapasan dan aku menyapanya. Sedikit berbasa basi, akhirnya aku tau kalau Rizky sekedar jalan jalan sepulang sekolah. Akhirnya aku mengajaknya ke resto cepat saji. Ku bilang aku mentraktirnya. Dia awalnya menolak, mungkin karena malu. Namun aku sedikit membujuknya dan diapun luluh. Aku memberikan kebebasan pada dia untuk memilih menu.

Selesai makan, aku ajak dia nonton bioskop, diapun tidak menolak. Mungkin bagi Rizky hal biasa, tetapi aku semakin tegang jantungku, karena semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan ada didekatnya.
Saat di dalam bioskop, aku semakin salah tingkah karena tanpa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih itu sewaktu mau menawari popcorn. Tetapi respon Rizky wajar saja. Sehingga membuatku semakin penasaran. Lalu aku mulai ada keberanian untuk mendekapkan tanganku ke pahanya dan dia pun diam dan tidak marah.
Adegan di bioskop sebenarnya cukup tegang, sehingga penerangan di dalam bioskop cenderung gelap. Sehingga aksiku tadi tidak terlalu mencolok. Mendapat modal keberanian seperti itu, akupun menahan diri hingga film bioskop selesai.
Aga membuat Rizky berhutang budi padaku, aku mengajaknya jalan jalan ke department store. Aku bilang akan mencari sepatu kerja, tetapi sebenarnya tujuanku untuk membelikan dia sepatu baru, karena sepatu sekolahnya mulai butut.

Sepulang dari mall, wajah Rizky sangat sumringah. Maklum aja, tadi aku traktir makan, trus aku traktir nonton dan sepulangnya dia membawa sepatu baru. Tak lupa sepanjang perjalanan pulang, di dalam mobil aku tawari dia untuk menikmati belanjaan snack dan ice cream. Dan aku tidak langsung mengantarnya ke rumahnya, tetapi mampir ke rumahku dulu. Sesampainya di rumah, dia aku tunjukkan buku-buku novel yang beraneka ragam. Dia terlihat senang dengan beberapa novel karangan Agatha Christy dan JK Rowling.
Sewaktu Rizky sibuk memilih novel, secara sengaja aku menyalakan laptopku dan membuka file file pornoku. Ternayata muslihatku berhasil, saat Rizky selesai memilih novel, diapun mendekatiku untuk mencari tau sedang apa aku dengan laptopku.
Mungkin ini pertaruhanku apakah Rizky akan menjauh ataukan justru semakin ingin tau. Dan ternyata Rizky turut mendekat dan menikmati apa yang aku lihat di laptop.

“Om, kok suka membaca cerita porno. Trus ceritanya kok antara cowok dan cowok?”,tanya Rizky polos.
Aku tak bergeming dan tanpa menjawab pertanyaanya aku ganti ke ACDSee dengan metode thubnail dan mempertontonkan pria pria muscle sedang berhubungan seks dengan cowok. Bahkan tentara yang saling oral dan anal dengan sesama tentara. Rupanya Rizky cukup antusias melihat gambar-gambar porno tersebut.

Moment itu aku gunakan dengan baik, dengan perlahan-lahan tangan kiri aku taruh di atas pahanya. Karena Rizky tidak bereaksi membuatku semakin berani, tanganku tidak lagi berada di atas pahanya, tetapi aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba punggungnya. Sambil hidungku aku dekatkan ke telingannya yang membuat Rizky kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu. Karena ga ada respon penolakan, aku semakin berani. Aku setel video porno biseks, dengan dua cowok dan satu cewek yang saling mengoral dan anal. Nampak Rizky semakin tegang, namun matanya tak bergeming dari layar laptopku. Kini tanganku semakin leluasa bergerilya di punggunya dan perlahan-lahan menyusup ke perutnya dan naik ke dadanya. Kini dengan leluasa tanganku meraba, memijit dan memelintir putting dadanya yang membuat Rizky kegelian. "Oohhhh.......... ahh.. ahhhh....",lirih Rizky.
Dan itu membuat aku semakin bernafsu, kemudian tangan kupindahkan ke pinggangnya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam celana yang ia kenakan.
Karena adegan di layar laptop telah mencapa puncak, aku mengimbangi dengan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi. Dan yang membuatku kaget, ternyata Rizky memakai CD model G string. Aku tak habis berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string ya?.
Akhirnya tangaku pindah ke arah jendolan di selangkangannya. Secepat kilat tanganku berpindah dan menarik resleting celananya dan menyusup di antara CD nya. Dengan lembut aku menyentuh dan meremas batang kontolnya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut.

Pada saat itu kontolku telah ikutan menegang. Rizky sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas kontolnya yang menegang penuh. Namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju bajunya. Dengan sigap lidahku daratkan di dadanya dan aku jilati puting dadanya.
Setelah lama mengisap dan menjilati putting dadanya, perlahan-lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat Rizky tambah kenikmatan.
"Ahh ugggh.... uuhh.... agh.... uhh.... aahh", Mendengar desahan Rizky aku makin tambah bernafsu untuk menjilati bagian bawah perutnya. Dengan sekali jentik, celananya aku pelorotkan. Dengan sigap tanganku meraih batang kontol yang mencuat saat CD nya aku singkap. Lalu tanpa aba-aba, kepalku menunduk dan dengan cekatan, mulutku mencaplok dan melumat batang kontol yang masi imut itu. Hal itu membuat Rizky makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras.

"Ahhhhh terussssssss Omm........ terusssssss.... nikmattttttt..... ahh.... ahhhhhhhhhhh....... isap terus Om.. Ahhhh........ mhhhhhhhh. Omm..."
Sambil terus menghisap dan menjilati batang kontol yang berwarna merah ranum itu, aku juga mengimbangi dengan pilinan tangaku di pentil dadanya.
Sementara tanganku yang lain terus bergerilya melepaskan celananya dan meraba paha mulusnya, naik ke pantatnya dan memainkan lubang anusnya. Kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku, aku berusaha untuk memasukan ke dalam lubang anus Rizky, namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran lubang anusnya. Sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia. Akhirnya aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam lubang anusnya, itupun dengan susah payah karena sempitnya lubang anus Rizky. Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat Rizky mendesah.
"Auuuuuggggkkkk..." jerit Rizky.
"Ah... tekan Omm.. enaaaakkkkk...terusssss Ommm..." Sampai beberapa menit kemudia Rizky mendesah dengan panjang.
"Ahh ugggh..., uuhh..., agh..., uhh..., aahh", yang membuat Rizky terkulai lemah karena nafsu libidonya terangkat ke puncak yang paling tinggi.

Sementara Rizky menggeliat geliat karena rasa nikmat yang dia alamai, masih dengan aku menjilat, meniup, memelintir batang kontolnya dengan mulut aku.
"Aduh, Ommm...! Pelan-pelan dong..!" katanya sambil mendesis. Lalu Rizky menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Aku terus menjilati batang kontolnya, turun ke kedua biji testisnya dn terus turun ke perbatasan lubang anus dan testisnya hingga lubang anusnya pun tak luput dari sergapan lidah liarku. Karena sensasi yang baru dialaminya, membuat Rizky mendesah dengan panjang.
"Uhh..., aahh..., ugghh..., ooohh…Hmm..., aumm..., aah..., uhh..., ooohh..., ehh..Oooom..., uuhh..." Rizky menggeliat-geliat liar sambil memegangi pinggir sofa.
"Ahhh... mhhh... Omm..." demikian desahannya. Aku terus beroperasi dilubang anusnya. Lidahku semakin intensif menjilati lubang anus Rizky. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam lubang anusnya, membuat Rizky tersentak. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku di lubang anusnya sambil kubarengi dengan hisapan dan kuluman di batang kontolnyaa. Kugerakkan lidahku dengan liar saat kontolnya aku kulum, sehingga Rizky semakin tidak karuan menggeliat.

Setelah cukup puas memainkan kontolnya dengan lidahku. Aku menyuruh Rizky untuk duduk di sofa sambil menyuruhnya membuka celana yang aku gunakan. Tetapi Rizky masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celanaku dan menyuruh dia memegang kontolku yang telah menegang dari tadi. Setelah memegang kontolku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) diturunkannya tanpa malu-malu lagi oleh Rizky. Maka tersembullah kontolku yang cukup besar untuk ukuran Indonesia yaitu berukuran 17 cm dengan diameter 4 cm.
Ketika kontolku tersembul keluar, membuat mata Rizky melotot memandangi kontol tegangku.
Aku meminta Rizky mengisap kontolku. Awalnya dia diam saja dan kepalanya menggeleng. Tapi aku terus mengarahka kontolku ke arah mulutnya dan dengan malu-malu setengah terpaksa, dia mulai membuka mulut. Lalu aku menyorongkan kontolku hingga mendekati mulutnya, dan ia mulai mengisap dan mengulum kontolku. Namun kontolku hanya dapat masuk sedalam 8 cm di mulut Rizky dan akupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat Rizky hampir muntah. Kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan-pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya. Dihisap-hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku. Aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu. Cepat-cepat tangan kananku meremas dan memilin milin putting dadanya.

Setelah puas, aku rebahkan tubuh Rizky disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan di bawan bokong Rizky. Lalu aku buka kedua selangkangan Rizky, dan aku angkat kedua kakinya dan kutaruh di pundakku. Dengan posisi ini membuat lubang anusnya merekah dan posisinya lurus dengan posisi kontolku. Batang kontolku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang anus tersebut. Dalam hati aku membatin,
"Ini dia saatnya... lo bakal habis,Rizky..!" mulai pelan-pelan aku memasukkan kontolku ke lubang anusnya. Namun ternyata sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku renggangkan kedua kaki Rizky. Sambil aku lumuri batang kontolku dengan baby oil, barulah aku bisa memasukan kepala kontol aku. Memang awalnya hanya ujung kontolku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan lubang anus Rizky.
"Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh... ghhh... rasanya penuh.. Omm..." jerit Rizky dan terlihat Rizky menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Aku lalu menarik kontolku kembali dan dengan hati-hati aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya lubang anus Rizky. Walaupun telah kulumuri dengan banyak baby oil.

Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian kontol aku masuk juga. Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus gawang sempit lubang anus Rizky sambil teriring suara jeritan kecil.
"Oooooohhhhgfg..... sa... kiiiit.... Sekkkallliii.... Ommmmm....", dan aku maju mundurkan kontol aku kedalam lubang anus Rizky "Bless, jeb…”
“Bless…jeb! jeb!
"Uuh..., uh..., uh..., uuuh...", ia mengerang.
"Auuuuuggggkkkk..." jerit Rizky.
"Ommm….. Ahh..."
Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan lubang anus Rizky terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk. Dan aku merasa kontolku serasa diurut dan diisap oleh dinding lubang anus Rizky. Namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan "Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan akhirnya merasa enakan."

Sebelum Rizky sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali kontolku ke dalam lubang anus Rizky dengan cepat. Namun karena masih sempit dan dangkalnya nya lubang anus Rizky maka kontolku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak ketiga aku paksa lebih dalam lagi.
"Uhh..., aahh..., ugghh..., ooohh".
"Hmm..., aumm..., aah..., uhh..., ooohh..., ehh". "Ooommm...,penuhh...... uuhh..., Ommm........ ahh".
"Ommm..., auhh..., ohh..."
"Rizky tahan yaaaa". Untuk menambah daya nikmat aku meminta Rizky menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan lubang anusnya terhadap kontolku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali lubang anusnya..! Lalu secara perlahan ku maju mundurkan keluar masuk kontolku tanpa ampun. Sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar kontolku membuat Rizky merasakan menggeliat Erangan dan geliat tubuhnya semakin menambah nafsuku. Setiap kali kontolku bergesek dengan kehangatan dinding anusnya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan. Kemudian aku meraih kontol Rizky dan aku kocok kocok dengan baby oil. Karena mulutnya mendesis desis, akupun langsung melumat bibir Rizky membuat tubuh Rizky semakin menegang.
"Oooom...., ooohh..., aahh..., ugghh..., aku..., au..., mau..., ah..., ahh..., ah..., ah..., uh..., uhh", tubuh Rizky menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang. Mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku. Kemudian Rizky memeluk tubuhku dengan erat. Dia merakan kenikmatan yang tiada taranya. "Aaww..., ooww..., sshh..., aahh", desahnya lagi.
"Aawwuuww..., aahh..., sshh..., terus Ommm, terruuss..., oohh"
"Oohh..., ooww..., ooww..., uuhh..., aahh... ", rintihnya menahan nikmat ketika seluruh kontolku masuk ke dalam lubang anusnya.
"Ahh..., ahh..., Oohh..." dan, "Creeeeeeeett", air maninya ada yang keluar perlahan.
"Uuhh... uuh... aduh.. aduh... aduhh.. uhh... terus.. terus.. cepat... cepat aduhhh..!"
Sementara nafas saya seolah memburunya, "Ehh... ehhh... ehh.."
"Uhhh... uhhh.... aduh... aduh... cepat.. cepat Ommm... aduh..!"
"Hehh.. eh... eh... ehhh.."
"Aachh... aku mau keluar... oohh... yes," dan... "Creeet... creeet... creeet..."
"Aaaoooww...... ooohhh... yeeaah... terus... aaahhh... masukkin yang dalam Ommm ooohhh... aku mau keluar... terus... aahhh... enak benar, aku... nggak tahaaan... aaakkhhh..."
Lalu semburan demi semburan sperma Rizky muncrat membasahi perut dan dadanya. Bahkan sebagian mengenai mukanya.
Aku semakin bernafsu memompa kontolku kedalam lubang anusnya. Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik kontolku lebih dalam lagi, dan..
"Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan... sedikit lagi.., ayo..!" kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., "Seerr..!" terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi lubang anus Rizky. Semburan hangat spermakupun muncrat dalam beberapa kali semburan. Oh…kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.

Aku langsung memeluk Rizky sambil berbisik "Kamu hebat benar, Apa kamu puas..?",tanyaku lirih.
Diapun tersenyum puas, sambi mengangguk. Kemudian aku menarik kontol aku dari lubang anusnya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam lubang anusnya keluar meleleh dan menetes.
Lalu Rizky memeluk tubuhku erat seakan tidak mau dilepaskan.

TAMAT

0 komentar: